Lanjutan dari
Bagian 6
(Minghui.org)
11. Belajar Fa hanya sekedar membaca buku, mendengar Fa,
menghafal Fa hanya formalitas, tidak membandingkannya dengan diri
sendiri, tidak mencari ke dalam, tidak mengasimilasi
Fa.
Ada orang setiap hari menggunakan banyak waktu belajar Fa, tetapi
ketika belajar Fa senantiasa hanya membaca buku, mendengar Fa atau
melafalkan Fa, ada orang bisa menghafal semua isi buku Zhuan Falun,
bahkan ada orang mampu menghafal banyak jilid buku Ceramah Fa di
Berbagai Tempat, membuat banyak rekan praktisi iri kepadanya, semua
mengatakan dia belajar Fa dengan sangat baik. Saya bertemu beberapa
rekan praktisi yang demikian, ada beberapa semua berada dalam
kondisi karma penyakit jangka panjang, mereka sendiri tidak tahu
masalah terganjal di mana.
Saya menemukan mereka pada
dasarnya terbentur masalah belajar Fa tidak memahami Fa, bicara
secara serius, adalah belajar Fa hanya formalitas, hati tidak
berada di atas Fa. Ada yang mengatakan, “ketika saya membaca buku
hati selalu tenang, bagaimana bisa tidak berada di atas Fa?”
Shifu di dalam Zhuan falun mengatakan, “Sakyamuni mengajarkan untuk
membaca kitab suci dengan pikiran lurus, konsentrasi sepenuh hati
dan teratur, benar-benar dapat membuat dunia dari aliran Fa yang
dikultivasikan timbul getaran.” Mampu membaca buku sampai taraf
demikian, menghafal buku memang sangat bagus, juga seharusnya bisa
mencapainya. Dengan hati tenang membaca buku, seluruh tubuh luar
dan dalam, semuanya akan terjadi perubahan yang sangat muskil,
ketika membaca hati semakin bersih, akan terjadi perubahan semakin
besar, tetapi pada umumnya orang tidak bisa melihat, juga tidak
bisa merasakan kegembiraan ketika membaca Fa, dengan kondisi
demikian bisa mampu teguh belajar Fa sampai akhir adalah sangat
luar biasa, mengandalkan kesadaran mencapai kesempurnaan. Tetapi
jika menitik beratkan apa yang di katakan di dalam Zhuan Falun:
“Seseorang yang melafal nama Buddha harus sepenuh hati melafal
dengan teratur, tidak berpikir apa pun di dalam hati, melafalnya
hingga bagian lainnya pada otak jadi baal, apa pun sudah tidak
tahu, satu pikiran menggantikan sepuluh ribu pikiran,” memahami
secara ekstrem perwujudannya adalah sedang belajar Fa, pikirannya
tidak mematut diri dengan Fa, melihat sambil melafal Fa tetapi
ternyata tidak memahami makna Fa, pikirannya hanya ingin
memperketat waktu membaca buku, melafalkan Fa hanya formalitas,
membaca buku dengan sangat cepat, melafalkan buku lebih cepat lagi,
seperti mesin pemindai saja, sekali langsung jadi, setelah selesai
buru-buru mencari kerjaan lain. Cara belajar Fa yang demikian,
tubuh juga akan terjadi perubahan, dunianya juga terus menjadi
lebih makmur, tetapi, hanya makmur di dalam tingkat dunia yang ada
sekarang, tidak ada peningkatan tingkat. Jika dalam jangka panjang
terus demikian, juga tertambat di dalam tingkat ini. Jika
kebiasaan ekstrem demikian berlangsung terus, tidak mematut diri,
tidak mencari ke dalam, belajar Fa seperti biksu membaca kitab
suci, apakah bukan sudah melenceng ke arah aliran sakyamuni?
Bukankah telah berbuat seperti bentuk aliran sakyamuni yang di
katakan dalam Dafa!
Saya menyarankan rekan praktisi yang demikian, membaca buku,
melafal buku dengan pelan-pelan, setelah selesai membaca buku,
perbandingkanlah setiap tutur kata dan prilaku diri sendiri,
sesuasana hati ketika melakukan pekerjaan, kondisi hati ketika
konflik, terutama niat pertama, mana yang tidak sesuai dengan Dafa?
Mana yang harus dilakukan dengan lebih baik? Standar yang lebih
tinggi? Bisa demikian mencari ke dalam, jadi akan mendapat
pemahaman baru bagian mana dalam Fa, pemahaman yang lebih mendalam,
itu adalah peningkatan tingkat, bersamaan akan terjadi perubahan
hati dan tubuh, pasti tidak bisa dibandingkan dengan membaca dan
melafalkan Fa tetapi tidak memahami Fa.
Shifu di dalam Hong Yin I: “Berkultivasi Nyata” mengatakan,
“Belajar Fa mendapatkan Fa; Banding belajar banding kultivasi;
Cocokan setiap masalah; Dapat melakukannya berarti berkultivasi.”
Ada orang hanya membandingkan dengan praktisi lain, merasa diri
sendiri lumayan, mengapa sudah demikian banyak belajar Fa karma
penyakit dalam jangka panjang tidak menghilang? Sebenarnya
mengabaikan makna tingkat yang lain: ketika belajar Fa harus
membandingkan, membandingkan Dafa untuk berkultivasi meluruskan
diri, ketika sedang belajar Fa harus membandingkan mencari ke
dalam, mengubah diri, memperbaiki tutur kata dan perilaku,
meningkatkan kondisi hati, harus bisa melakukan, menyesuaikan
dengan tingkat standar yang lebih tinggi, baru bisa terus
mendapatkan, memahami Fa tingkat tinggi.
Jika benar-benar bisa melakukan, ketika belajar Fa kondisi hati
selalu berprinsip membandingkan, sambil belajar Fa sambil secara
tenang memahami makna Fa, pekerjaan pelurusan Fa juga bisa
melakukan dengan semakin baik. Mampu terus-menerus membiasakan diri
belajar Fa dengan cara demikian, akan terjadi sebuah kondisi, sudah
tidak perlu secara sengaja memahami, menggali makna yang lebih
mendalam, belajar Fa sampai bagian mana secara otomatis akan
berhenti, akan mendapatkan pemahaman baru di bagian Fa itu, orang
yang paling tidak sensitif juga akan merasa tubuhnya panas,
bergetar atau tiba-tiba sangat bersemangat, hati tiba-tiba terbuka,
merasakan kegembiraan peningkatan gigih maju di dalam Fa. Itu
adalah penerobosan sebuah tingkatan besar, merasa kegembiraan sisi
sifat dasar di dalam hati yang paling mendalam.
Mereka yang belajar tapi tidak memahami, atau rekan praktisi yang
tidak berhasil memahami, sangat sulit ada kondisi yang demikian,
masalah terakumulasi, jangka panjang tidak bisa diselesaikan.
Sebenarnya jika mereka sekali mulai sudah bisa berhasil melakukan,
karma penyakit mereka dari dulu sudah menghilang secara total,
tidak akan menumpuk sampai sekarang.
Shifu di dalam Zhuan Falun Fa Jie mengatakan: “Sesungguhnya, Fa
kami ini telah menerangkannya dengan sangat jelas; tergantung
apakah anda mau melakukannya menurut tuntutan Fa.”
Bersambung ke
Bagian 8
Chinese version click here
English
version click here