(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi Falun
Dafa senior, sudah berkultivasi lebih dari sepuluh tahun. Saya
ingin menceritakan kepada anda semua bahwa, “Saya begitu beruntung
menjadi praktisi Dafa!”
Sepanjang saya ingat, saya selalu merasakan bahwa saya terlahir di
dunia manusia ini membawa misi untuk mencari sesuatu. “Sesuatu”
yang saya cari itu adalah makna kehidupan saya yang sejati.
Setelah mulai menapakkan kaki pada jalan Falun Dafa tubuh dan batin
saya mengalami perubahan yang sangat besar. Kesehatan saya menjadi
sangat baik, tidak lagi menderita lumbar disc herniation
(penonjolan tulang punggung di pinggang), nyeri di perut dan
neurasthenia (kelainan jiwa antara lain merasa lemah tak
bersemangat, susah tidur, cepat capai). Saya tidak lagi cepat
merasa jengkel bila suami tidak sependapat dengan saya yang menjadi
pemicu pertengkaran dalam kehidupan berkeluarga. Kami sering
bertengkar hingga mencapai titik hampir bercerai. Berkat
berkultivasi Falun Dafa semua pertengkaran itu dapat
terselesaikan.
Keajaiban Ketika Melakukan Latihan Dafa
Sejak saya berlatih Falun Dafa dengan rajin saya membaca ajaran
Guru. Kapan saja saya mengalami cobaan atau menderita sakit, saya
dapat merasakan bahwa Guru Li berada di samping saya, merawat saya
dan memberi petunjuk dalam berkultivasi.
Saya bergabung dengan kelompok latihan Dafa dan hidup berdasar
prinsip-prinsip Dafa, Sejati-Baik-Sabar. Bahkan saya berusaha untuk
duduk meditasi sejam penuh ketika baru mulai mengikuti Dafa, meski
kedua kaki saya terasa sangat sakit. Selama setengah jam terakhir,
ketika rasa sakit pada puncaknya, suatu keajaiban terjadi. Tubuh
saya tiba-tiba terasa ringan seperti balon, tetapi kedua telapak
tangan yang disatukan saya terasa sangat berat yang menahan tubuh
saya agar tidak melayang ke atas.
Suatu hari di musim dingin, jari-jari saya beku dan terluka sedikit
setelah selesai berlatih. Selama berjalan pulang kedua telapak
tangan saling saya gosokkan, ternyata mereka melunak dan terasa
nyaman. Sesuatu yang mengherankan berada di luar begitu lama tanpa
mencederai tangan saya.
Menyelesaikan Perselisihan dengan Tetangga
Dalam proses perubahan menjadi kultivator sejati, kita harus
berperilaku sesuai dengan standar Falun Dafa dan menjadi orang baik
sepanjang waktu dalam keadaan apa pun.
Keluarga saya pernah bertengkar dengan tetangga mengenai
persengketaan pembangunan rumah. Meski pertengkaran itu akibat dari
perbuatan orang tua saya dan saya tidak terlibat sama sekali,
tetangga itu juga marah kepada saya. Saya menyadari merasa dendam
terus menerus seperti itu tentu tidak menyenangkan dan tidak sehat
baginya, maka saya mencari akal bagaimana meredakan masalah antara
tetangga dan keluarga kami itu.
Suatu hari saya pergi ke rumahnya untuk mencari solusi. Di depan
pintu rumahnya saya meragu dan mengingat-ingat Fa di benak saya.
Saya katakan pada diri saya, “Jika saya tidak dapat berperilaku
seperti persyaratan Guru, saya bukan kultivator. Bagaimana mungkin
saya nanti dapat berkultivasi bila saya tidak melewati cobaan ini?”
Kemudian saya mengetuk pintu. Tampaknya dia terkejut melihat saya,
namun dia terkesan dengan sikap hormat saya. Begitulah dengan sabar
dia mendengarkan pembicaraan saya. Akhirnya perselisihan dengan
keluarga kami terselesaikan. Benar kata Guru: “Kami katakan dalam
menghadapi konflik, dengan mundur selangkah anda akan menemukan
laut luas dan angkasa tak berbatas, pasti adalah suatu pemandangan
lain.” (Zhuan Falun, Ceramah 9)
Itu tadi adalah cobaan yang pertama yang saya lewati pada awal
berkultivasi.
Adik Perempuan: Dafa Benar-benar Ajaib!
Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya dan menyiarkan
propaganda memfitnah Falun Dafa, tak terhitung banyaknya orang
Tionghoa yang kena tipu. Maka para praktisi mulai berusaha
mengklarifikasikan fakta tentang penganiayaan itu.
Suami yang kala itu baru saja mulai berlatih, dengan saya ikut
pergi ke Beijing untuk berunjuk rasa menentang penganiayaan itu.
Kami katakan kepada anak kami sebelum berangkat ke Beijing, “Kami
akan ke Beijing untuk membela Dafa. Kami berjuang untuk menjadi
orang baik. Kami tidak melakukan kesalahan.” Anak kami memberi
dukungan.
Setelah kami ditahan dan dikembalikan ke kota kami, saudara
laki-laki dan perempuan saya meminta agar kami berhenti berlatih
Falun Dafa, takut kalau kami dianiaya lagi. Suatu hari saudara
perempuan saya mengulangi permintaan itu dengan sangat hingga dia
jatuh pingsan. Saya katakan kepadanya, “Bukankah kamu tahu sendiri,
dulu kesehatan saya buruk dan selalu bertengkar dengan kakak ipar
mu. Sekarang saya segar bugar dan keluarga kami sangat harmonis.
Bagaimana mungkin saya melepaskannya?” Sedikit demi sedikit
akhirnya adik saya mulai memahami.
Dia akhirnya juga mendapat berkah karena mendukung Dafa. Dulu dia
menderita sakit perut dan sering menemukan bercak darah di
kotorannya. Berat badannya turun dari 75 kg menjadi hanya sekitar
45 kg. Setelah mulai mengerti Dafa, dia berulang-ulang melafalkan:
“Falun Dafa baik” dan sering mengatakan kepada orang-orang tentang
latihan, kesehatannya membaik. Katanya: “Dafa benar-benar
ajaib!”
“Saya sangat menyesal”
Saya pernah bertemu dengan orang-orang yang telah teracuni sangat
berat oleh propaganda mengenai Falun Dafa. Sekali waktu seorang
mantan pegawai negeri melaporkan saya kepada komite lingkungan
lokal karena saya pernah berbicara tentang Falun Dafa kepadanya dan
beberapa orang lainnya. Setelah itu dia tidak pernah lagi ke toko
saya, namun saya tidak pernah merasa dendam atau sakit hati
kepadanya. Saya malah merasa telah gagal membantu dia untuk
mengerti fakta dan harus bersikap baik kepadanya. Saya katakan
kepadanya, “Alangkah baiknya jika Falun Dafa tidak dianiaya di
Tiongkok, seperti di negara-negara lain! Falun Dafa dapat
mengangkat moral manusia. Memperbaiki kesehatan, dan mengajari
orang-orang agar bersikap baik hati satu sama lain.” Lambat laun
dia mulai mengerti yang saya katakan dan menjadi bersahabat. Bahkan
dia mulai membaca buku-buku Dafa dan materi informasi.
Kadang-kadang dia dengan sengaja datang ke toko dan berbagi
pengalaman tentang memahami buku-buku Dafa.
Suatu saat datanglah seorang guru di toko. Dia mencemoohkan Falun
Dafa lalu menuju ke toko di sebelah. Saya yakin bahwa dia belum
mengetahui sama sekali tentang Falun Dafa. Berapa banyak siswanya
yang secara potensial teracuni. Karena itu saya menyusulnya ke toko
sebelah dan minta agar dia mau ke toko saya. Kata saya kepadanya,
“Anda seorang guru. Tujuan anda adalah mengajar orang. PKT
memublikasikan propaganda memfitnah Falun Dafa dan mengelabui
publik. Falun Dafa adalah suatu kultivasi yang mengajari orang
untuk hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Anda memandang rendah
kepada Falun Dafa, itu akan merugikan diri anda sendiri.” Kemudian
sikapnya berubah, dan katanya: “Sekarang saya memahami apa yang
sebelumnya saya tidak ketahui. Saya melakukan kesalahan kepada
Falun Dafa dan juga kepada anda. Untuk itu saya sangat
menyesal.”
“Sakarang saya benar-benar mengerti apakah Falun Dafa
itu”
Saya mengalami kecelakaan mobil pada tahun 2008, tiga tulang iga
saya patah dan susah bernafas. Setelah diperiksa ternyata ada
gumpalan darah di dalam dada. Dokter meminta supaya saya tidak
bergerak, agar tulang iga yang patah itu tidak menusuk organ dalam,
Saya juga diminta tinggal di rumah sakit untuk pemeriksaan lebih
lanjut dan pengawasan. Seorang pejabat wakil perusahaan tempat
pengemudi itu bekerja menyanggupi untuk menanggung semua biaya
pengobatan. Tetapi saya mengatakan kepada mereka, “Saya seorang
praktisi Falun Dafa. Saya akan pulih dengan cepat bila di rumah dan
meneruskan latihan daripada tinggal di rumah sakit, meski begitu
saya sangat menghargai penawaran yang baik dari anda.” Pejabat itu
takut untuk bertanggung jawab di kemudian hari lalu berkata, “Kalau
begitu kita selesaikan dengan cara pembayaran sekaligus.” Jawab
saya, “Saya tidak akan menerima pemberian uang dari anda. Tak ada
yang perlu diselesaikan.”
Saya pulang dengan tanpa mendapat perawatan apa pun. Saya percaya
sepenuh hati kepada Guru dan Dafa. Di rumah, rasanya sakit sekali
jika bangun tidur atau bersin. Keesokan harinya saya berjuang untuk
bangun dari tempat tidur untuk berlatih lima perangkat gerakan.
Pada latihan keempat, ketika membungkuk saya merasakan sakit
seperti ditusuk-tusuk. Pada saat itu saya mendengar suara yang
datang dari foto Guru: “Anakku.” Saya langsung menangis. Saya
mengerti Guru sedang merasakan kesakitan saya dan berada di samping
menjaga saya. Sejak itu saya terus melakukan latihan dan setiap
hari bertambah baik. Dalam waktu dua puluh hari saya sudah kembali
bekerja. Para tetangga kagum pada keajaiban penyembuhan saya.
Pengemudi dan pejabat wakil perusahaan itu datang ke rumah saya
menawarkan uang, tetapi saya tidak mau menerimanya. Kata dia,
“Nyonya, silakan caci saya karena melakukan kesalahan ini.” Saya
jawab, “Mengapa harus melakukan itu? Anda tidak sengaja
melakukannya hingga saya cedera. Guru mengajarkan kepada saya harus
menjadi orang baik dan selalu mempertimbangkan dan toleran terhadap
orang lain. Saya tahu anda nanti pasti akan lebih berhati-hati bila
mengendarai mobil. Itu sudah cukup.”
Saya menceritakan kepada mereka tentang fakta penganiayaan, dan
mereka setuju untuk meninggalkan PKT dan organisasi afiliasinya.
Sebelum pulang, pejabat wakil perusahaan itu mengatakan dengan
matanya berlinang, “Sakarang saya dapat mengatakan saya benar-benar
mengerti apakah Falun Dafa itu.”
Chinese version click here
English
version click here