(Minghui.org)
“Dia bebas saat kelakuannya buruk, tetapi ditahan dan dipenjara
ketika berubah menjadi baik. Mengapa hal ini bisa terjadi? Negeri
macam apa ini, orang-orang baik dihukum dan yang buruk dibebaskan?”
Begitulah keluh kesah seorang ibu berusia 80 tahun tentang anak
laki-lakinya, Bai Jingzhi yang dipenjara. Yakin bahwa ia tidak
bersalah, ibu tua itu menunggu selama empat tahun untuk kebebasan
anaknya, namun dia baru tahu ternyata anaknya telah meninggal lima
bulan yang lalu.
Bai meninggal di Penjara
Gongzhuling pada akhir Mei 2014, empat tahun setelah ia dijatuhi
hukuman delapan tahun karena menjadi praktisi Falun Gong.
Keluarganya baru diberi tahu setelah lima bulan kemudian. Detail
penyebab kematiannya pun tak diketahui.
Penyiksaan Diperhebat
Bai dimasukkan ke Penjara Gongzhui pada akhir 2010. Dia dipaksa
menghadiri sesi pencucian otak setiap hari secara rutin, ia harus
duduk di bangku yang berukuran kecil selama berjam-jam.
Diketahui bahwa kesehatannya memburuk. Mengetahui keadaannya yang
lemah ini, sipir Li Wei memindahkannya ke rumah sakit khawatir jika
ia meninggal, namun dia dibawa kembali ke penjara pada hari yang
sama oleh seorang narapidana yang bertugas mengurusi narapidana
yang sakit. Menurut Chen Junyi narapidana itu diberi tugas
mengawasinya. Chen menyarankan agar Li memindahkan Bai ke bagian
lain sesegera mungkin, karena kondisinya bertambah gawat. Ia
kemudian dipindahkan ke bagian pemulihan, di mana ia disiksa
lagi.
Dari Mei hingga Agustus 2012 ada 16 orang praktisi yang
teguh, termasuk Bai, disiksa berat karena menolak menandatangani
“lima pernyataan” (mirip dengan tiga pernyataan) untuk melepaskan
Falun Gong. Mereka dibawa ke lantai dua gedung “re-edukasi”.
Mereka digantung, dipukuli, disengat dengan tongkat listrik,
dilarang tidur. Mereka dikurung di dalam kurungan berukuran empat
meter persegi dan dipaksa duduk di atas jeruji besi dalam jangka
waktu yang lama, yang mengakibatkan rasa nyeri yang hebat. Mereka
dipukuli dan disengat dengan lima tongkat listrik secara
simultan.
Ilustrasi penyiksaan: Disengat
dengan tongkat listrik
Niu Guoshen, kepala penjara; Liu
Xiangwu, kepala seksi reformasi; Li Wanjiang, kepala seksi
re-edukasi; Shen Xuebin, wakil kepala seksi re-edukasi; sipir Lu
Chuanbao, Li Jingyang, dan Wang; dan lima orang narapidana
melakukan penyiksaan. Niu dan Liu menawarkan hadiah 3.000 yuan
untuk “mengubah” seorang praktisi.
Ditahan dan Dipenjara
Sebelumnya Bai divonis hukuman tiga tahun penjara ditempatkan di
Kamp Kerja Paksa Jilin tidak lama setelah penganiayaan terhadap
Falun Gong dimulai pada bulan Juli 1999. Dia menderita penyiksaan
hingga tulang iga sebelah kanan patah, namun dia tetap teguh tidak
mau melepaskan Falun Gong.
Sekali lagi Bai ditangkap pada 11 Januari 2010 karena menyebarkan
materi informasi Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan
Huadian. Ibunya yakin bahwa anaknya tidak bersalah, maka setiap
hari dia pergi menemui mereka yang bertugas menangani kasus anaknya
meminta pembebasan anaknya, tetapi selalu ditanggapi dengan tidak
layak.
Keluarga Bai menyewa seorang pengacara, tetapi para perwira dari
Grup Keamanan Domestik Huadian menegurnya. Polisi merekayasa bukti
palsu untuk melawan Bai, dengan menaruh materi Falun Gong di depan
pintu perkampungan Toudaogou dan membuat rekaman film, mengklaim
bahwa materi itu ditaruh di sana oleh Bai.
Tanpa dihadiri oleh pengacara pembela atau keluarganya, Bai dan
tiga orang praktisi Falun Gong lainnya diadili secara rahasia di
pengadilan Huandian pada 25 dan 26 Mei 2010, atas perintah dari
Kantor 610 Burundian dan Jilin. Bai divonis delapan tahun penjara.
Adik perempuannya mengetahui sidang pengadilan pada tanggal 25 Mei
itu.
Kedua orang saudara perempuan Bai pergi ke gedung pengadilan pada
tanggal 25, tetapi petugas dari Kantor 610 Grup Domestik lokal
menahannya tidak boleh memasuki gedung. Karena tak bisa menjawab
alasan mengapa tak boleh masuk, petugas itu memanggil polisi, dan
datanglah kira-kira 20 orang perwira polisi dan menangkap mereka.
Polisi-polisi itu menggeledah rumah saudara perempuan Bai dan
banyak barang milik mereka disita. Pada malam hari salah seorang
dari kedua bersaudara itu dibebaskan, sedangkan yang seorang dibawa
ke Pusat Penahanan Hongshi.
Setelah divonis, Bai dibawa ke penjara, namun ditolak karena
kesehatannya yang buruk. Lalu dia dibawa ke Pusat Penahanan
Huadian, dan setelah beberapa hari dipindahkan ke Penjara
Gongzhuling.
Orang yang Tak Bertanggung Jawab Berubah karena Falun
Gong
Bai berasal dari Kecamatan Hongshi, Kota Huadian, Provinsi Jilin,
bekerja di Biro Kehutanan Huadian. Dulu ia adalah orang yang tak
bertanggung jawab.
Dia merasa benci atas kemiskinannya, dan bermimpi untuk menjadi
miliuner. Dia meminjam uang yang cukup banyak dari kerabatnya dan
diinvestasikan pada suatu bisnis, namun tidak menguntungkan. Tak
lama kemudian semuanya ludes. Dia orang yang enggan bekerja. Ketika
para kerabatnya mengingatkan kepadanya tentang utang itu dia
menjadi marah. Dia memperlakukan istrinya dengan semena-mena, dan
kehidupan keluarganya berantakan.
Ketika dia kembali bekerja pada 1997 banyak orang merasa heran. Dia
tidak mengeluh pada pekerjaannya yang berat, dan keluarganya
menjadi harmonis. Untuk menyelesaikan utangnya dia minta pensiun
dari pekerjaannya dan menggunakan uang pesangon itu untuk
melunasinya. Dia membuka warung makan pagi dengan istrinya.
Dia berubah menjadi orang yang baik setelah berlatih Falun Gong.
Dia hidup dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan selalu
mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya
sendiri.
Nama: Bai Jingzhi (白晶志)
Jenis Kelamin: pria
Umur: Tak diketahui
Alamat: Kecamatan Hongshi, Kota Huadian, Provinsi
Jilin
Pekerjaan: pegawai Biro Kehutanan Huadian
Tanggal Kematian: Mei 2014
Tanggal Penangkapan Terakhir: 11 Januari
2010
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Gongzhuling
(公主岭监狱)
Kota: Huadian
Provinsi: Jilin
Penganiayaan yang Diderita: Sengatan listrik,
tidak boleh tidur, kerja paksa, pencucian otak, hukuman ilegal,
pemukulan, digantung, dipenjara, penyiksaan, penahanan.
Chinese version click here
English
version click here