(Minghui.org)
Tak lama setelah sebelas praktisi Falun Gong secara paksa
dipindahkan dari rute Pertemuan Tingkat Tinggi Belgrade
CEE-Tiongkok karena memprotes penindasan rezim Tiongkok terhadap
Falun Gong, pemimpin partai politik (LMP) di Hungaria mengeluarkan
pernyataan mengecam penahanan ilegal pemerintah Serbia terhadap
praktisi dan pelanggaran hak asasi manusia mereka.
Di bawah ini adalah terjemahan
dari siaran pers pejabat LMP:
***
Budapest, 19 Desember 2014, Jumat (OS) - Tindakan pejabat terhadap
demonstrasi Falun Gong di Belgrade tidak dapat diterima. LMP
mengirim surat kepada Duta Besar Hungaria di Serbia untuk
mengekspresikan perlawanan terhadap pelanggaran serius hak asasi
manusia, dan terganggunya fungsi demonstrasi damai Falun Gong yang
direncanakan selama KTT Eropa Tengah dan Timur-Tiongkok di
Belgrade.
LMP menganggap bahwa dari perspektif etika dan hak asasi manusia,
itu tidak dapat diterima dan pemerintah Serbia melanggar hukum
melarang acara tersebut, di mana banyak warga Uni Eropa- satu orang
termasuk yang mendapat perlindungan internasional atas penganiayaan
anggota Falun Gong - ditahan secara ilegal dan ditolak masuk [ke
wilayah Serbia].
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pelanggaran
hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Tiongkok, khususnya
menentang pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih
hidup. Di Tiongkok, bahkan hari ini, orang dapat menghilang di kamp
konsentrasi semata-mata atas dasar ideologi. Hal ini demi
kepentingan bersama Eropa untuk berdiri melawan ini, dan tidak
dapat menginjak-injak dengan menyamarkan kepentingan ekonomi atau
hubungan strategis dengan diktator Komunis Tiongkok. LMP menganggap
ini tidak dapat diterima dan menyatakan keprihatinan yang mendalam
bahwa tindakan seperti itu bisa terjadi di Serbia yang bergabung
dengan Uni Eropa.
AndrĂ¡s Schiffer Presiden, Grup
Thomas Meszerics, MEP
Chinese version click here
English
version click here