(Minghui.org)
Saya pernah bekerja di sebuah perusahaan milik praktisi dan
memperhatikan fenomena seperti ini: banyak praktisi yang suka minum
teh. Bahkan ada yang memilih untuk tidak minum jika tidak ada
teh.
Beberapa praktisi mengoleksi
perangkat minum teh. Walaupun adalah sebuah kesopanan untuk
menyuguhkan tamu dengan perangkat teh yang bagus di lingkungan
bisnis, tetapi tidaklah penting untuk menggunakan perangkat teh
lengkap untuk membuat teh di rumah bagi diri sendiri.
Kuncinya adalah bukanlah minum atau tidak minum teh: minum teh itu
sendiri bisa menjadi ketagihan. Saat kita merasa jenis teh tertentu
terasa sangat enak, kita sudah menumbuhkan keterikatan terhadap teh
dalam diri kita sendiri.
Kita mengkultivasi diri kita sendiri di dunia manusia biasa ini,
tetapi kita tidak boleh memelihara keterikatan terhadap apa pun di
sini.
Guru menulis dalam “Dalam Tao” dari Hong Yin I:
“Makan tapi
tidak merasakan
Mulut bebas dari keterikatan.”
Karena semua keterikatan kita
akan menjadi hambatan saat kita kembali ke diri kita yang sejati,
kita harus menangani masalah ini dengan serius.
Saat saya pulang ke kampung halaman baru-baru ini, teman-teman
praktisi datang berkunjung dan membawakan saya teh. Saya
menggunakan teh itu untuk disuguhkan kepada tamu.
Ada beberapa restoran yang masakannya lezat dalam perjalanan bisnis
saya. Tetapi saya sadar bahwa tidak ada perbedaan antara makanan
yang lezat dan yang tidak. Praktisi tidak boleh terikat dengan
makanan apa saja; kita mempunyai kegembiraan sendiri sebagai
kultivator.
Orang tua saya dan saya dulu tinggal di sebuah kota kecil. Teman
keluarga di sana sangat pintar memasak, sedangkan ibu saya tidak.
Teman itu bercanda dengan ibu saya, “Kamu harus memasak makanan
yang lezat untuk putramu!”
Ibu kemudian memberi tahu saya, “Satu-satunya cara untuk melakukan
dengan baik apa yang praktisi Dafa harus lakukan, adalah
menyingkirkan semua keterikatan. Mereka yang terikat dengan makanan
lezat sesungguhnya sedang terikat menjadi manusia biasa.
Keterikatan itu tidak akan membiarkan praktisi melakukan sesuatu
dengan baik.”
Sekarang saya mengerti apa yang ibu katakan.
Dewa tidak memperhatikan makan atau pun minuman di dunia manusia.
Sebagai praktisi Dafa yang sedang berada di jalur menuju
kesempurnaan, bukankah kita seharusnya berbuat sebaik mungkin untuk
mencapai tingkatan itu? Tentu saya, harus dicapai dengan alami
melalui menyingkirkan keterikatan, bukan melalui tindakan yang
dipaksakan.
Di atas adalah pemahaman saya yang terbatas. Tolong tunjukkan yang
semua yang tidak sesuai.
Chinese version click here
English
version click here