Ibunda dari Qu Jing, Qu Yuxiang,
meninggal dunia karena penganiayaan terhadap Falun Gong. Dia
dijatuhi hukuman tiga tahun kerja paksa pada Maret 2001 dan
tubuhnya menderita luka serius. Dia dibebaskan dengan jaminan pada
September 2003. Akan tetapi, ibunda Qu tidak pernah sembuh dari
luka yang dia derita saat berada di kamp kerja paksa, dan
kondisinya terus menurun hingga meninggal dunia pada 10 Juli
2011.
Qu Jing dianiaya banyak kali dan ditahan di kamp kerja paksa serta
dipenjara dengan total lima setengah tahun. Setelah penangkapannya
kali ini, ayahnya yang berusia 76 tahun dan sangat lemah pergi ke
kantor polisi, kejaksaan, dan pengadilan setempat beberapa kali,
dan ingin menemukannya. Dia akhirnya mengetahui bahwa putrinya
sedang ditahan di Pusat Penahanan Distrik Nanming Kota Guiyang.
Berbagai berkas yang berisi “bukti“ palsu terhadap Qu kini telah
dikirim ke Pengadilan Distrik Nanming.
Penahanan Ilegal, Kerja Paksa dan Hukuman
Qu Jing mengalami penangkapan berulang kali, kerja paksa dan
pemenjaraan sejak Juli 1999 saat Partai Komunis China (PKC) mulai
menganiaya Falun Gong.
Qu berusia 39 tahun pada tahun ini. Dia pernah bekerja di Hotel
Hebin di Kota Guiyang. Dia terkenal karena sifatnya yang baik dan
selalu menjaga kedua orang tuanya.
Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1993, saat kuliah di
perguruan tinggi, dan setelah berlatih dia menjadi lebih ramah dan
selalu membantu orang lain. Dia sangat disukai oleh teman-teman
kuliah dan guru-gurunya. Dia adalah mahasiswi terbaik di perguruan
tinggi.
Qu Jing ditangkap di rumah seorang praktisi pada 3 Februari 2001
oleh Liu Zhiqiang, kepala Kantor Polisi Shuikousi dan lebih dari 10
orang petugas. Pada malam itu, dia dibawa ke Pusat Penahanan
Distrik Nanming.
Satu bulan kemudian, dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Wanita Zhongba
di Kota Guiyang selama dua tahun kerja paksa, dan ditahan di sana
hingga 3 Agustus 2002.
Dia kembali ditangkap oleh Departemen Kepolisian Kota Guiyang pada
3 September 2003, dan setelah ditahan di Pusat Penahanan No. 1
Guiyang selama lebih dari satu bulan, dia dijatuhi hukuman empat
tahun penjara di Pengadilan Distrik Xiaohe. Qu mengajukan banding
di Pengadilan Tingkat Menengah Guiyang, tetapi pengadilan menolak
bandingnya dan menunda untuk memberikan putusan.
Qu ditahan di Penjara Yang’ai dimana dia menderita penyiksaan yang
tidak berperikemanusiaan. Dia dipukuli hingga memar di sekujur
tubuh dan mengalami cekok paksa beberapa kali. Dia diikat pada
ranjang selama beberapa hari dan malam di saat cuaca sangat panas.
Pundaknya dibasahi makanan kuah yang ditumpahkan dan dipenuhi oleh
belatung.
Para tahanan menggunakan kain lap kotor untuk mengelap tubuhnya.
Mereka juga membalutnya dengan selimut dan memukulinya dengan
kasar. Lantai penuh dengan darahnya. Para petugas berpura-pura
tidak melihat semua kejadian ini. Nyawanya dalam kondisi bahaya
beberapa kali karena penyiksaan dan dia menjadi kurus kering hingga
tidak bisa berjalan dengan stabil.
Setelah dibebaskan, Qu cepat sembuh kembali dengan berlatih Falun
Gong. Namun, keluarganya mengalami kesulitan keuangan karena Hotel
Hebin telah memutuskan kontrak kerja Qu pada tahun 2000
karena penganiayaan.
Para petugas dari Kantor Polisi Xihulu mendobrak masuk ke dalam
rumahnya dan menangkapnya sekali lagi sekitar tengah malam pada 8
November 2012. Mereka juga menyita buku-buku Falun Gong, komputer,
pencetak DVD dan barang-barang lainnya.
Ini adalah ketiga kalinya Qu ditangkap. Dia ditahan di Pusat
Penahanan Distrik Naming.
Berikut ini adalah laporan sebelumnya tentang ibunda dari Qu Jing,
Qu Yuxiang dan kematiannya yang tragis.
“Praktisi
Falun Gong Qu Yuxiang Meninggal – Tidak Pernah Sembuh Karena
Penyiksaan di Kamp Kerja Paksa”