(Minghui.org)
Saya masih muda saat mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997.
Saya kemudian berhenti berlatih karena saya suka bersenang-senang
dan tidak menyukai kesulitan.
Tetapi Guru tidak menyerah pada
saya dan terus melindungi saya sehingga saya sekarang memiliki
nasib baik untuk kembali pada Fa.
Masa-Masa Awal Saya Sebagai Seorang Praktisi
Saya mulai masuk SMP pada tahun 1997. Karena ibu saya menjadi
praktisi Dafa, saya juga menjadi seorang praktisi. Melalui belajar
Fa, saya mulai memikirkan secara mendalam tentang
Sejati-Baik-Sabar, dan untuk sadar akan apa yang perlu saya lakukan
untuk menjadi orang yang benar-benar baik.
Saya mencoba menjalankan Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan
sehari-hari dengan teman-teman saya, jadi teman sekelas saya
menghormati saya. Di mata orang dewasa, saya adalah anak yang
sangat baik.
Kehilangan Jalan Saya
Karena saya sibuk dengan kesenangan dan permainan, saya secara
bertahap melepas kultivasi saya di awal tahun 2000. Setelah itu,
Xinxing saya mulai jatuh.
Pada awalnya saya hanya tidak memperhatikan cara saya berbicara dan
bertindak. Saya kemudian jatuh ke tahap menggunakan kata-kata
kotor. Akhirnya, saya mempunyai kebiasaan buruk merokok dan minum,
mendengarkan musik rock and roll yang merosot, membiarkan rambut
saya tumbuh panjang, mentato tubuh saya, dan menindik telinga saya.
Dengan gitar di tangan, saya memetik gitar dan menari dengan
urakan, seperti manusia liar. Saya mengisi dinding rumah saya
dengan grafiti. Saya benar-benar membiarkan diri saya lepas, dan
saya menganggap diri saya keren.
Bukanlah hal yang mudah bagi keluarga saya untuk menabung cukup
uang untuk mengirim saya ke universitas. Namun, saya tidak giat
belajar, saya suka bolos, dan menghamburkan uang untuk game online.
Saya begadang sepanjang malam bermain game-game itu, dan kemudian
pergi tidur di siang hari. Saya berubah menjadi seorang individu
yang benar-benar tidak berperasaan dan liar, tidak memperhatikan
studi saya, tidak memperhatikan seberapa keras orang tua saya
bekerja. Saya benar-benar menjadi tanpa hati nurani.
Mengambil Keuntungan dari Orang Lain
Keluarga saya mendukung saya secara finansial setelah lulus, jadi
saya bisa mencari pekerjaan di Beijing. Saya secara bertahap
menjadi lebih terampil dan mampu mendapatkan uang lebih banyak.
Namun, saya terus mengabaikan betapa sulitnya situasi keuangan di
rumah, dan saya menghabiskan uang saya sembarangan. Landasan moral
saya praktis tidak ada.
Saya tinggal bersama seorang pacar, putus dengan dia, dan mencari
pacar yang lain. Saya menjadi mudah marah, egois, dan
serakah.
Sementara itu, saya mulai memiliki masalah fisik. Penglihatan saya
yang baik menjadi semakin buruk, tulang belakang saya mulai sedikit
bungkuk, saya tiba-tiba mendapat masalah pada hati saya, dan
kemudian saya punya penyakit rhinitis yang aneh.
Meskipun saya entah bagaimana berubah menjadi demikian hancur, Guru
tidak menyerah pada saya. Saya sering teringat ajaran Guru tentang
bagaimana menjadi orang yang baik dan bagaimana menjalani kehidupan
Sejati-Baik-Sabar. Setiap kali saya memikirkan hal ini, saya merasa
malu dan hati saya dipenuhi rasa pedih atas perilaku saya.
Kembalinya Anak Hilang Yang Tak Ternilai
Saya pulang dari Beijing pada tahun 2001. Setelah sejumlah
pembicaraan dari hati ke hati dengan ibu dan kerabat saya yang
adalah praktisi Dafa, saya menjadi sangat menyesal untuk semua hal
bodoh yang telah saya lakukan, jadi saya membulatkan tekad saya
untuk kembali pada latihan kultivasi Dafa.
Dari saat saya mulai berkultivasi kembali dan mulai lagi hidup
dengan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, saya mengalami perubahan
yang luar biasa baik secara fisik maupun mental. Setelah merokok
selama belasan tahun, saya menghentikannya dengan seketika, tanpa
mengalami efek samping. Kemudian masalah fisik saya menghilang.
Perubahan yang paling signifikan adalah kembalinya moralitas saya.
Berasimilasi ke dalam prinsip-prinsip Dafa, hati saya menjadi
murni, kebiasaan sering berbohong dan kebiasaan buruk saya
mengatakan kata-kata kotor menghilang.
Saya telah memperlakukan orang tua saya tanpa rasa hormat, tidak
pernah merawat mereka dan menjadi sangat egois. Sekarang saya
selalu menunjukkan kepada mereka perhatian yang tulus dan memberi
mereka dan siapa pun yang lebih tua dari saya sikap hormat. Saya
dahulu bertengkar dengan orang lain atas kepentingan pribadi dan
selalu ingin berkuasa atau memegang kendali, tapi sekarang saya
secara konsisten memikirkan orang lain terlebih dahulu dan mencoba
untuk mencari ke dalam untuk memastikan saya tidak kurang dalam
suatu hal pada apapun yang saya lakukan.
Setiap kali ada kesempatan di tempat kerja, saya berbicara tentang
apa artinya menjadi orang baik. Karena saya mengikuti
Sejati-Baik-Sabar dalam segala hal yang saya lakukan, rekan-rekan
saya dapat melihat dan mengalami bahwa Falun Dafa adalah baik
melalui semua yang saya katakan dan lakukan. Bos saya bahkan
berkomentar bahwa ia belum pernah bertemu orang yang demikian baik,
yang bahkan menolak hadiah uang.
Saya senantiasa sehat. Saya tetap seorang individu yang masyarakat
anggap sebagai orang terhormat. Saya menunjukkan perbedaan di
tempat kerja. Saya mendapatkan gaji tinggi. Saya menyadari bahwa
semua ini diberikan kepada saya oleh Guru dan Falun Dafa. Saya
sangat bersyukur bahwa saya berlatih Falun Dafa. Pada saat yang
sama, saya sangat merasakan keindahan dan keajaiban Falun
Dafa.
Untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Dafa, saya
mengukir segel (sebuah teknik tradisional Tiongkok) baris berikut
dalam Zhuanti, sebuah kaligrafi gaya Tiongkok:
Mengkultivasi
hati dan orang kembali menjadi baik
Sebuah teratai murni hidup di lumpur keruh ini
Hujan manis turun di seluruh negeri
Berkah memenuhi dunia
Ukiran Segel Raja
Chinese version click here
English
version click here