Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Jaksa Menolak Menyiksa Praktisi Karena Kurangnya Bukti

10 Maret 2014 |   Oleh koresponden Minghui dari Mongolia Dalam, China


(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Wang Shuhua (wanita) dari Kota Aershan, Mongolia Dalam telah mengalami pelecehan, penangkapan ilegal berulang-ulang dan kerja paksa selama bertahun-tahun. Dia telah dua kali dikirim ke kejaksaan setempat untuk dianiaya. Namun, staf kejaksaan melihat dengan jelas ketidakadilan terhadap dirinya dan menolak untuk mengikuti kebijakan penganiayaan, meskipun mereka sangat tertekan oleh Partai Komunis China (PKC).

Berikut ini adalah laporan singkat penganiayaan Wang Shuhua:

PKC mulai menganiaya Falun Gong pada 20 Juli 1999. Banyak praktisi ditangkap hari itu dan Wang adalah salah satu di antaranya.

Tiga petugas menerobos masuk ke rumah Wang dan membawanya ke kantor kecamatan setempat pada pagi hari 20 Juli 1999. Mereka menginterogasinya sampai jam 3:00 pagi berikutnya

Liu, ketua Partai tingkat kecamatan, mencoba untuk memeras 8.000 yuan darinya. Ketika Wang mengatakan kepadanya bahwa dia tidak punya uang sebanyak itu, Liu memaksa ia meminjam uang dari teman-teman dan kerabatnya. Pada akhirnya ia memeras 1.500 yuan. Keluarganya juga telah dilecehkan dan sering dipantau oleh polisi.

Ketika Wang sedang bersiap-siap untuk pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada tanggal 26 Februari tahun 2000, seseorang melaporkan dan dia ditangkap oleh polisi, Ma Fuqing dan lain-lain. Rumahnya digeledah dan dirampok.

Dia dihukum dua tahun kerja paksa setelah ditahan selama satu bulan. Sementara dia ditahan di Kamp Kerja Paksa Tumuji, dia dipaksa melakukan pekerjaan pertanian lebih dari sepuluh jam setiap hari dan sering dipukul dan dimarahi. Dia membayar uang jaminan dan keluar pada tahun 2001.

Petugas, Ma Fuqing dan He Guangshan lagi-lagi menerobos masuk ke rumahnya pada bulan Juli 2001 dan membawanya pergi untuk diinterogasi. Dia dilarang tidur selama tiga hari tiga malam. Ketika polisi pergi untuk makan siang, mereka memaksa Wang berdiri menghadap dinding.

Polisi tidak berhasil dalam interogasi mereka, yang membuat Ma Fuqing marah. Dia mengancam, "Aku akan memastikan kamu mendapatkan hukuman tujuh tahun penjara." Dia membawa Wang ke kejaksaan setempat. Wang mengatakan kepada jaksa bagaimana dia telah mendapat manfaat dari berlatih Falun Dafa. Jaksa kemudian menolak untuk menuntutnya. Dia berkata, "Tidak ada yang bisa kita lakukan dalam kasus ini," dan pergi.

Ma Fuqing sekali lagi membawa Wang ke Kamp Kerja Paksa Tumuji selama satu tahun kerja paksa pada bulan Agustus 2001. Secara intensif Wang dipaksa melakukan kerja berat dan menjadi sasaran banyak siksaan mental saat dia ditahan di sana. Ketika masa hukumannya habis, bukannya membiarkan dia kembali ke rumah, mereka malah memperpanjang masa hukumannya selama tiga bulan.

Empat petugas datang lagi ke rumahnya pada malam Mei 2005 dan mulai berteriak padanya dan menggeledah rumahnya, tetapi tidak menemukan apa-apa. Dalam frustrasi mereka membawa putra Wang dan menahannya selama dua minggu.

Ketika Wang mengunjungi kerabatnya di luar kota pada bulan Juni 2005, ia menerima panggilan telepon dari rumah. Dia diberitahu bahwa polisi telah kembali mencari dan menggeledah rumahnya lagi, dan ia harus menjauh.

Wang dipaksa untuk menjalani kehidupan tanpa rumah hingga 2011. Sewaktu dia pergi, kakaknya sangat khawatir tentang dia dan hidup dalam ketakutan setiap hari. Karena stres, kakak Wang meninggal karena serangan jantung mendadak.

Dua tahun setelah Wang kembali ke rumah, dia ditangkap lagi pada 19 November 2013 oleh petugas Xin Guangzhong dan lainnya.

Xin Guangzhong berkata, "Sepertinya kita harus mentraktir makan staf kejaksaan." Itu berarti bahwa ia bertekad supaya Wang dipenjara, dan berharap untuk menyuap staf kejaksaan. Namun, usahanya gagal karena kejaksaan sekali lagi mengembalikan arsipnya karena kurangnya bukti. Polisi harus melepaskannya setelah menahan dia selama 37 hari.

Chinese version click here
English version click here