Ai Chaoyu dari Kota Chengdu, Provinsi Sichuan telah dianiaya oleh Partai Komunis China (PKC) sejak tahun 1999 karena dia berlatih Falun Gong. Baru-baru ini dia menemukan bahwa Partai Komunis sedang menggunakan namanya untuk memfitnah Falun Gong di Internet. Berikut faktanya.
(Minghui.org)
Artikel Palsu Atas Nama
Saya Ditemukan Secara Tidak Sengaja
Saat putri saya sedang menjelajah Internet pada 6 Januari 2014, dia
mencari nama saya. Hasilnya sangat mengagetkan dia ketika melihat
sebuah artikel atas nama saya yang penuh dengan penyimpangan.
Laporan itu mengatakan bahwa keluarga saya retak karena saya
berlatih Falun Gong. Ini adalah cara tipikal dari PKC dalam
melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong selama 14 tahun
terakhir.
Untuk menyingkapi kebohongan yang memalukan dari Partai ini dan
mengklarifikasi fakta, saya ingin mengungkap kasus yang saya
alami.
Penyakit Hilang dan Hidup Dipenuhi dengan
Kebahagiaan
Saya lemah dan sakit-sakitan pada masa kanak-kanak, dan setelah
melahirkan, tubuh saya dihinggapi berbagai macam penyakit, antara
lain rematik, anemia berat, hyperplasia payudara. Suami saya harus
mengerjakan semua pekerjaan rumah dan semua tabungan kami
dihabiskan untuk biaya pengobatan saya. Saya benar-benar
menyedikan karena kehidupan kami yang sangat keras dan rasa sakit
disebabkan oleh penyakit.
Ibu memberi saya buku Ceramah Guru “Ceramah Fa di Sydney” pada
November 1997. Saya langsung membacanya hingga selesai dan merasa
bahwa Falun Gong sangat bagus. Keesokan harinya saya pergi ke
tempat latihan setempat, dan mulai melakukan latihan gerakan serta
belajar Fa bersama dengan praktisi lain. Saya mulai mematut diri
sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dalam setahun, semua
penyakit saya hilang dan saya tidak lagi mengalami mimpi buruk.
Saya juga bisa melakukan pekerjaan rumah.
Untuk menghargai semua kerja keras suami saat saya sakit, saya
berusaha sebisa mungkin setelah mendapatkan kembali kesehatan saya.
Saya menjaganya dengan sangat baik dan menjadi sangat peduli
pada kedua orangtuanya. Seluruh keluarga kami dipenuhi dengan
kebahagiaan. Kita segera bisa menabung, dan juga merubah rumah satu
lantai kami menjadi tempat tinggal berlantai dua. Seluruh keluarga
saya sangat berterima kasih kepada Dafa karena manfaat indah yang
kami dapatkan.
Dipaksa Bercerai
Ketika PKC melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli
1999, praktisi telah kehilangan lingkungan kultivasi mereka.
Dikepung oleh penganiayaan, suami dan mertua terpengaruh oleh teror
dan tekanan.
Mertua meninggal dunia pada Desember 2001. Tiga hari setelah
kematiannya, polisi mendobrak masuk ke dalam rumah pada tengah
malam dan mengambil semua buku-buku Dafa. Suami sangat ketakutan
dan dia tidak berani mengucapkan sepatah katapun saat polisi
menangkap saya secara ilegal dan membawa saya pergi.
Suami hampir menjadi gila karena kematian ayahnya dan penahanan
atas diri saya. Dia mulai kecanduan minum bir meski tidak pernah
menyentuh alkohol sebelumnya.
Pejabat PKC terus menerus mengangggu keluarga saya, dan mengawasi
serta mengikuti kami. Karena ketakutan, suami menceraikan saya pada
Februari 2002, saya merasa sangat sedih, sebab keluarga kami yang
bahagia retak karena penganiayaan.
Ditangkap Beberapa Kali
Saya ditangkap oleh polisi saat membagikan materi klarifikasi fakta
di jalanan pada Agustus 2002, dan ditahan di sebuah pusat penahanan
selama dua minggu sebelum dibebaskan. Saya ditangkap lagi pada
akhir September dan dibawa ke sebuah pusat pencucian otak, di sana
saya ditahan hingga akhir Desember.
Saya dijebak pergi ke dewan kecamatan setempat pada Mei 2003.
Seorang praktisi dan saya lalu dikurung selama satu minggu di pusat
rekreasi di sebelah dewan kecamatan.
Saya ditangkap lagi pada Juli 2003 dan dibawa ke tempat
peristirahatan di pengunungan, dimana sebenarnya adalah pusat
pencucian otak rahasia. Pada malam itu, saya berusaha untuk keluar.
Saya berlari dengan kaki telanjang di dalam kegelapan dan menginjak
serpihan pecahan kaca, yang membuat telapak kaki saya mengeluarkan
banyak darah. Saya terus menerus berlari sepanjang malam. Keesokan
harinya, saya sadari bahwa saya belum pergi jauh, tetapi masih
berlari di sekitar pusat pencucian otak. Mereka mengarahkan milisi
lokal untuk berpatroli di jalan-jalanan. Goresan di telapak kaki
sangat menyakitkan, jadi saya merobek baju saya untuk membalut
lukaku. Saya tidak berani bergerak selama siang hari dan harus
menunggu hingga malam hari. Ini menghabiskan dua hari dan dua malam
untuk keluar dari daerah pengunungan.
Masih Dianiaya Setelah Pernikahan Kedua Saya
Saya dipaksa untuk meninggalkan rumah dan hidup seperti seorang
tunawisma hingga 2004, ketika saya menikah lagi. Suami kedua saya,
seorang rekan praktisi, hidup bersama dengan ibunya dan seorang
putri berusia empat tahun.
Saya bawa putrid kami kembali ke kampung halaman ssaya pada Juni
2008. Seseorang melaporkan saya ketika saya sedang berbicara kepada
orang tentang Falun Gong. Para petugas dari Kantor 610 datang untuk
menangkap saya di depan kerumumnan. Putra dan putrid saya memegang
tangan dan kaki saya dengan erat, berusaha untuk menghentikan para
penjahat yang ingin membawa saya pergi.
Ditengah teriakan dan tangisan yang memiluhkan hati dari anak-anak
saya, saya dibawa ke dalam mobil mereka dan dibawa ke Pusat
Pencucian Otak Xinjin.
Saya melakukan mogok makan untuk memrotes penangkapan ilegal ini.
Empat orang mendudukan saya di kursi untuk mencekok saya. Mereka
mencampurkan obat yang tidak jelas jenisnya ke dalam cairan. Pada
malam itu, punggung saya terasa sangat sakit hingga tidak bisa
tidur.
Saya ditahan di pusat pencucian otak selama empat bulan hingga
dibebaskan. Obat-obatan yang mereka berikan secara paksa
mengakibatkan kelumpuhan ingatan, dan saya menjadi sangat lambat
dalam memberi respon.
Peragaan penyiksaan: Cekok
paksa
Suami saya juga ditangkap pada
Juli 2011, dan ditahan di Pusat Penahanan Meishan selama dua bulan.
Saat dia ditahan, saya kembali dipaksa untuk meninggalkan rumah
agar menghindari penganiayaan, meninggalkan ibu saya yang sudah tua
dan putrid saya yang masih di bangku sekolah dasar.
Suami saya kembali ditangkap dan dibawa ke Pusat Penahanan
Kabupaten Pi pada Agustus 2012. Petugas mencuri uang tunai 20.000
yuan dari rumah kami. Suami saya lalu dipindahkan ke Pusat
Pencucian Otak Xinjin dan ditahan di sana hingga Oktober
2012.
Petugas juga pergi ke sekolah putri saya untuk memaksanya memberi
tahu keberadaan saya, tetapi tidak membawakan hasil.
Ini terjadi hingga Tahun Baru 2013 dimana keluarga kami berkumpul
kembali.
Kesimpulan
Berkultivasi Falun Dafa memberikan kesehatan kepada saya dan
kebahagiaan kepada keluarga kami, sedangkan penganiayaan yang
dilakukan oleh PKC terhadap kami hanya membawakan kesengsaraan dan
kesedihan
Anak-anak saya sekarang sudah besar, dan ketika mereka membaca
laporan itu di internet dengan memutarbalikan fakta, mereka melihat
lebih jelas akan watak jahat PKC yang memalukan.
Chinese version click here
English
version click here