(Minghui.org)
Saya sering membaca artikel guru tentang Petunjuk Penting untuk
Gigih Maju dan mematut diri dengan ketat mengikuti prinsip-prinsip
Dafa. Seiring berjalannya waktu, saya secara bertahap menyingkirkan
kebiasaan-kebiasaan buruk dan merubah diri dari orang yang
berpikiran sempit menjadi orang yang pengertian dan penyayang.
Orang-orang yang mengenal saya dapat melihat belas kasih yang murni
dari seorang praktisi Dafa. Meskipun Partai jahat Komunis China
(PKC) menggunakan corong-corong medianya untuk memfitnah Dafa,
selama kita benar-benar mengultivasi diri sesuai dengan prinsip Fa,
orang-orang di sekitar kita akan dapat melihat siapa yang benar dan
siapa yang salah.
Salah satu rekan saya mengatakan,
"Saya melarang keluarga saya menonton program siaran PKC yang
memfitnah praktisi Falun Gong di TV. Saya mengatakan kepada mereka
bahwa program itu penuh dengan kebohongan karena praktisi Falun
Gong Yang (nama saya) adalah orang yang baik, jadi saya sangat tahu
bahwa Falun Gong adalah baik."
Dia juga mengatakan kepada mereka, "Sebelum ia mulai berlatih Falun
Gong, Yang memiliki beberapa masalah kesehatan dan harus
mengonsumsi bergenggam-genggam pil setiap hari. Ia tidak
mendapatkan gaji sepeserpun karena dia terlalu sering tidak bekerja
karena sakit. Tapi setelah dia mulai berlatih Falun Gong, kesehatan
serta kepribadiannya membaik. Saya meminjam buku Zhuan Falun
darinya. Saya tahu dia sangat baik. Berhentilah menonton
program-program siaran PKC yang memfitnah Falun Gong. PKC telah
berbohong dan sangat kejam."
Kemudian dua orang bibinya, sepupu, kakak ipar, keponakan dan
beberapa kerabat lainnya semua mulai berkultivasi Dafa. Suami dan
anaknya juga belajar tentang fakta kebenaran Dafa.
Takut kalau nanti saya akan dianiaya, adik saya sering memanggil
serta memaksa saya untuk berhenti berkultivasi Dafa. Dia bahkan
mulai menggunakan kata-kata yang kotor ketika saya menolak untuk
mendengarkan dia.
Saya pergi ke rumah kakak saya beberapa kali untuk mengklarifikasi
fakta kepadanya. Melihat bahwa saya sangat sehat, tenang dan sopan
serta setelah mendengarkan saya mengklarifikasi fakta kepada
mereka, keluarga kakak saya tidak lagi mencoba melarang saya untuk
berkultivasi.
Mereka datang untuk tinggal dengan saya selama beberapa hari di
rumah baru saya. Ketika mereka mendengar bahwa saya membeli rumah
dengan uang tabungan yang saya peruntukkan untuk keperluan
pengobatan lalu mereka mengatakan, "Guru anda memang hebat! Falun
Gong sangat Agung! PKC benar-benar keji."
Suatu hari dalam perjalanan pulang dari pasar, kantong plastik yang
kami bawa robek dan ikannya pun berserakan. Adik saya terus
memegang tas plastik bau itu dan berjalan selama lebih dari sepuluh
menit sebelum membuangnya ke tempat sampah. Dia mengatakan kepada
saya, "Berjalan dengan kakak, saya tidak berani melakukan hal-hal
yang buruk. Tanpa kakak di sisi saya, mungkin tadi saya sudah
melemparkan tas bau itu sembarangan di tanah."
Hari disaat adik saya dan adik ipar hendak menumpang kereta api
untuk kembali pulang ke rumahnya, kami menunggu bus yang menuju
stasiun kereta api dalam waktu yang lama, tapi banyak bus melewati
kami tanpa berhenti. Kami mulai khawatir kalau kami akan
ketinggalan kereta. Melihat bahwa kami sangat khawatir, seseorang
menawarkan jasa untuk mengantar kami ke stasiun kereta api dengan
ongkos 70 yuan sedangkan tarif normalnya hanya 20 yuan.
Dalam keadaan normal, adik saya pasti sudah marah tapi kali ini ia
sangat tenang. Dalam waktu kurang dari lima menit, bus akhirnya
datang. Sopir bus ini sangat ramah dan bahkan mengemudi dengan
jarak yang ekstra aman untuk membawa kami langsung ke pintu gerbang
paling dekat dengan terminal kereta api di mana mereka bisa naik
kereta. Adik saya dan adik ipar, keduanya berseru, "Apa yang baru
saja terjadi benar-benar tak terduga." Adik saya mengatakan kepada
saya bahwa dia tidak khawatir karena dia tahu bahwa saya akan
membawa keberuntungan untuknya.
Dia menelepon saya setelah mereka sampai di rumahnya dan mengatakan
kepada saya bahwa keluarganya mulai belajar Zhuan Falun.
Meningkat Bersama-sama
Bertahun-tahun saya berkultivasi dan belajar fa dengan lebih banyak
serta lebih baik sehingga saya bisa berjalan di atas jalur
kultivasi dengan lebih teguh.
Melalui kelompok belajar dan kelompok berbagi pengalaman, pemahaman
praktisi lokal kami meningkat sangat cepat. Kami secara aktif
berpartisipasi dalam proyek-proyek dafa seperti mengklarifikasi
fakta, mendistribusikan bahan klarifikasi dan membantu orang untuk
mengundurkan diri dari PKC dan organisasi afiliasinya. Salah
seorang praktisi senior membuat tempat produksi materi klarifikasi
di rumahnya dan yang satu lagi sedang menyiapkan materi
klarifikasi.
Kami saling membantu untuk memperbaiki gerakan latihan kami
maing-masing dan juga menunjukkan keterikatan kami segera setelah
kami menyadarinya. Saya sepenuhnya mengerti mengapa Guru meminta
kita untuk belajar Fa bersama-sama karena dengan demikian, kita
semua akan dapat meningkat dengan cepat.
Karena anggota kelompok kami menjadi terlalu banyak, kami
membaginya menjadi dua kelompok kecil. Walaupun begitu, saya
diundang oleh kedua kelompok tersebut untuk bergabung. Saya
beranggapan keliru, bahwa praktisi lokal kami memandang saya
sebagai "panutan," karena saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan
dari satu kelompok saja.
Namun setelah tidak muncul dalam satu kelompok belajar, saya merasa
menyesal karena tidak memberitahu mereka kalau saya tidak bisa
hadir dalam kelompok belajar mereka. Saya mungkin membuat mereka
menunggu dan dengan demikian menyia-nyiakan waktu mereka.
Ketika saya bergabung dengan mereka di waktu berikutnya,
rekan-rekan praktisi sangat senang melihat saya. Saya
sungguh-sungguh meminta maaf kepada mereka.
Saya berbincang-bincang dengan seorang praktisi setelah belajar
berkelompok hari itu dan dia mengatakan kepada saya, "Kami tidak
memperlakukan anda sebagai seseorang yang istimewa. Kami berpikir
bahwa karena anda tahu lebih banyak praktisi, anda bisa berbagi
pengalaman dengan kami dan praktisi lain. Anda juga membantu kami
untuk belajar lebih banyak tentang apa yang terjadi di daerah lain.
Ini akan sangat membantu kami untuk berkultivasi lebih
gigih."
Perasaan saya tidak enak, saya mencari sumber masalah saya ini:
tampaknya seolah-olah saya dihindari sebagai panutan bagi mereka.
Saya benar-benar takut kalau kekuatan lama akan menemukan beberapa
celah dalam diri saya untuk menganiaya saya.
Saya memancarkan pikiran lurus yang kuat untuk menyingkirkan
pikiran egois yang saya miliki. Saya tahu kalau saya harus berusaha
untuk membantu rekan-rekan praktisi untuk berkultivasi dengan gigih
dan meningkat sebagai satu kesatuan tubuh.
Segera setelah saya menyepakati, tiga praktisi baru juga mengundang
saya untuk bergabung dengan kelompok belajar mereka. Tanpa
ragu-ragu, saya menerima undangan mereka.
Seorang praktisi membawa anaknya yang nakal ke sebuah kelompok
belajar. Dia berkeliaran di sekitar ruangan dan membuat suara-suara
yang mengganggu semua orang. Rekan praktisi tidak tahu cara untuk
mendisiplinkan anak itu. Dia kemudian mengikuti kami ke ruang di
mana kami akan mulai belajar Fa. Dia mulai bertingkah tapi tidak
ada yang menaruh perhatian kepadanya. Kami tetap fokus pada Fa dan
bergantian membaca satu paragraf demi satu paragraf. Akhirnya ia
menjadi tenang dan mulai mendengarkan kami membaca Fa.
Kemudian, ia melihat dan membuka buku Zhuan Falun, ia mulai
membaca kata demi kata dengan keras. Suaranya sangat fasih
dan terdengar sangat murni. Terkejut, ibunya bertanya, "Siapa yang
mengajarimu membaca seperti itu? "Dia menjawab bahwa ia tahu cara
membaca Zhuan Falun saat ia mengambil buku itu. Itu benar-benar
sebuah keajaiban!
Setelah belajar Fa, ia berbagi pengalaman. Ia mengatakan bahwa ia
telah memberikan banyak karma baik kepada bibinya sebab ia sering
menyalahkan bibinya karena tidak membelikan ia permen. Sekarang ia
belajar Dafa, ia tahu bahwa ia telah berbuat salah. Ia berjanji
kalau ia tidak akan mengucapkan kata-kata kotor lagi dan ia akan
selalu mengikuti ajaran Guru, "adalah ‘dipukul tidak membalas,
dicaci tidak membalas’" ("Ceramah di Sydney")
Ibunya senang melihat perubahan anaknya. Ia ingin bergabung dengan
adiknya untuk belajar Fa. Sekarang kedua anak-anaknya belajar Fa
dengan sungguh-sungguh dan mereka tidak lagi bertengkar satu sama
lain.
Menemukan keterikatan yang tersembunyi
Saya mengklarifikasi fakta kepada seorang remaja. Ia berpakaian
kotor dan compang-camping serta membawa sebuah tas besar berisi
kaleng soda. Melihat ekspresinya yang menjemukan, saya mulai ragu
tentang apa yang mesti saya lakukan.
Sejak kecil, saya belajar menutup diri guna menyembunyikan
keinginan untuk mengejar ketenaran, keuntungan pribadi dan
memuaskan keinginan pribadi. Saat menulis artikel ini, saya
tiba-tiba melihat kata, "kemunafikan" yang sangat tersembunyi.
Seperti sapi hitam yang gemuk, ia berbaring tak bergerak di atas
tanah. Namun ketika melihat saya, ia gugup mencoba untuk berdiri
dan melarikan diri.
Saya memancarkan pikiran lurus yang kuat untuk menyingkirkannya dan
energi itu saya pancarkan ke bawah. Ia kemudian menyusut menjadi
kecil, setengah dari ukuran aslinya. Karena panik, ia berdiri dan
segera menghilang.
Suatu hari, seorang rekan praktisi merasa jengkel pada saya. Dengan
tenang, saya mendengarkan dan dengan tulus meminta maaf padanya.
Saya tahu bahwa saya pasti telah melakukan sesuatu kesalahan
sehingga ia sangat marah dengan saya.
Namun dalam perjalanan pulang, saya merasa sedih dan mencoba untuk
mencari kekurangan saya tetapi pada saat yang sama, saya berpikir
tentang apa yang rekan praktisi lakukan itu adalah salah-bahkan
jika saya mengatakan sesuatu yang salah, ia tidak seharusnya begitu
marah pada saya.
Pada saat itu, seorang pria muda datang dan duduk di samping saya
di bus. Kami mulai mengobrol. Saya memberinya disket dengan
perangkat lunak untuk menerobos blokade internet. Di luar dugaan,
ia berterima kasih pada saya dan memberi saya nomor teleponnya.
Dengan tulus, ia meminta saya untuk tetap bisa berhubungan dengan
dia.
Dia kemudian bertanya apa pekerjaan saya. Saya memintanya untuk
menebak. Dia berkata, "Dari cara anda bertutur kata kepada saya,
anda pastinya adalah seorang pemipin." Saya menyadari langsung
bahwa Guru harus menggunakan kata-katanya untuk mengingatkan saya
tentang peran yang harus saya mainkan.
Saya berpikir kembali, saya ingat bahwa segera setelah saya
memasuki rumah rekan praktisi, saya meminta mereka untuk mematikan
TV yang menyiarkan kisah drama dari manusia biasa. Setelah itu,
saya mengkritik rekan praktisi. Meskipun nada saya ringan, saya
benar-benar bertindak seperti seorang "pemimpin."
Setelah itu, saya dengan tulus meminta maaf kepada rekan praktisi
itu dan berkata, "Saya sangat menyesal. Itu adalah keterikatan saya
yang telah menyakiti anda." Saya diam-diam berkata, "Guru, terima
kasih atas bantuan anda!"
Saya berterima kasih kepada Guru yang telah melindungi saya di
sepanjang waktu dan atas penyelamatannya yang penuh belas
kasih!
Chinese
version click here
English
version click here