(Minghui.org)
Tahun Baru Imlek adalah waktu bagi keluarga-keluarga di China
daratan untuk berkumpul bersama dengan orang yang mereka cintai,
namun, banyak praktisi yang tidak bisa bersama keluarga mereka
karena mereka berlatih Falun Gong. Karena penganiayaan, tak
terhitung praktisi telah ditangkap, ditahan, dibunuh, dan dibuat
cacat oleh otoritas Komunis China.
Polisi keamanan negara di Kota
Tongliao, Mongolia Dalam membuat serangkaian penangkapan lagi
sebelum Tahun Baru, menyebabkan banyak keluarga terpisahkan.
Nenek 86 tahun dan Cucu Cacat Tanpa
Perawatan
Zhang Ping [wanita] ditangkap secara ilegal pada 22 Agustus 2013
karena membagikan DVD Shen Yun Performing Arts. Dia telah ditahan
di pusat penahanan selama lebih dari lima bulan.
Petugas Wang Bo dan Xu Jing pergi ke rumah Zhang, menangkap
suaminya, Song Bingfu jam 3 sore pada 24 Januari 2014, dan
membawanya ke Pusat Penahanan Hexi.
Putri Song berusia mendekati 13 tahun, dan menderita tuli bawaan.
Song adalah anak satu-satunya dari ibuya yang berumur 86 tahun.
Tetangga dan kerabatnya menyembunyikan berita tentang penangkapan
anaknya, khawatir dia tidak tahan mendengar berita itu.
Beberapa hari sebelum Tahun Baru, wanita tua itu berdiri di depan
jendela setiap hari, menunggu untuk menghabiskan Tahun Baru dengan
putra dan menantunya yang tidak bisa pulang.
Meninggalkan Anak Kecil dan Ayah yang Sakit Parah Sendirian
di Rumah
Polisi dari Divisi Keamanan Domestik Tongliao masuk ke rumah Zhou
Baihong [wanita] jam 3 sore pada tanggal 24 Januari 2014. Dia tidak
ada di rumah, sehingga polisi berbohong kepada keluarganya dan
berkata, "Jangan khawatir, kami hanya ingin memintanya untuk
menandatangani dokumen."
Zhou terpaksa meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan,
dan keberadaannya tidak diketahui. Petugas Wang Bo pergi ke rumah
kerabatnya untuk mencoba menemukannya.
Suaminya, Sun Zhanmin menderita kanker, dan anaknya yang masih
kecil masih sekolah. Suaminya sakit dan tidak dapat melakukan
pekerjaan berat, jadi semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh Zhou.
Setelah dia meninggalkan rumah, suami dan anaknya menjadi
kesulitan, dan mereka tidak akan bisa merayakan Tahun Baru
Imlek.
Keluarga Tidak Pernah Berkumpul Selama
Bertahun-Tahun
Liu Xiurong [wanita], 63, ditangkap pada tanggal 23 Agustus 2013,
karena memasang stiker dengan kata-kata "Sejati-Baik-Sabar adalah
baik." Dia juga menghadapi hukuman penjara. Kejaksaan setempat
membuat dokumen untuk menfitnahnya, tapi kasus itu ditolak dua kali
karena banyak celah dalam bukti. Tapi polisi masih menolak untuk
membiarkan dia pergi. Putri Liu mengajukan banding untuk
menyelamatkan ibunya, tetapi diancam oleh Wang Bo, kepala Divisi
Keamanan Domestik.
Enam orang keluarga Liu adalah praktisi Falun Gong, dan mereka
menderita penganiayaan tanpa henti. Suaminya, Tian Fujin meninggal
karena penganiayaan, sedangkan yang lain di penjara hingga yang
terlama selama 39 tahun. Anggota keluarganya telah berulang kali
ditangkap selama bertahun-tahun, dan Liu dan putrinya ditahan di
sel yang sama di kamp kerja paksa sebanyak lima kali.
Putri kedua Liu, Tian Xin menceritakan: Ayahnya, ibu, kakak dan
adiknya semua ditangkap pada tahun itu, dan dia juga dipenjarakan
di kamp kerja paksa, meninggalkan anaknya yang berumur 11 tahun
sendirian di rumah. Anaknya begitu ketakutan sampai muntah dan
pingsan, dan secara permanen menderita ketakutan karenanya. Tian
Xin juga menyaksikan kengerian ayahnya meninggal di penjara, dan
ketika ayahnya hampir tidak bisa bernafas, para penjaga berbicara
tentang bagaimana mereka semua ingin pulang ke rumah, dan berharap
ayahnya cepat meninggal.
Keluarga Liu tidak pernah bersatu kembali selama bertahun-tahun.
Sebelum Tahun Baru ini, Tian menulis sebuah surat terbuka kepada
otoritas Mongolia Dalam, menuntut pembebasan ibunya. Dia menulis:
Saya telah kehilangan ayah, saya tidak bisa hidup tanpa ibu, dan
ibu saya masih menderita penyiksaan di Pusat Penahanan Hexi.
Chinese version click here
English
version click here