Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Harus Menerima Kritik Dengan Senang Hati

22 Maret 2014 |   Oleh seorang praktisi dari China


(Minghui.org) "Terima kritik dengan senang hati" mengacu pada Zilu, seorang mahasiswa Konfusius. Dia tidak keberatan dikritik. Hal ini membuat saya berpikir itu menunjukkan bahwa ia rendah hati dan berpikiran luas.

Juga, di Tiongkok kuno individu yang berpendidikan tinggi seharusnya memiliki karakter tersebut. Ini memberitahu saya bahwa sebagai seorang praktisi Falun Dafa, kita harus berpegang pada standar yang lebih tinggi.

Seorang praktisi perlu bertanya pada dirinya sendiri, "Apakah kita telah mencapai tingkat Zilu?"

Reaksi Terhadap Kritikan

Melihat orang- orang di sekitar saya, saya mengamati bahwa ada empat jenis reaksi ketika seseorang dikritik:

1. Sangat marah dan tidak berpikir lebih dulu apakah tuduhan itu berdasar atau tidak. Orang itu kemungkinan besar akan balik menuduh atau pergi sambil menahan marah.

2. Memberi alasan mengapa hal ini harus dilakukan seperti itu.

3. Menunjukkan sikap jika kamu tidak suka dengan cara saya, saya akan menyuruh orang lain yang melakukannya.

4. Memusuhi orang yang mengkritik dan bilamana ada kesempatan akan memberitahukan orang lain kesalahan yang dilakukan pengkritik itu.

Pentingnya Berkultivasi Dengan Gigih

Ketika dikritik saya marah dan siap untuk berdebat atau membela diri bahwa saya dituduh secara sembarangan. Tapi, setelah berkultivasi dengan gigih selama beberapa waktu saya bisa membungkam reaksi negatif tersebut. Sekarang, saya benar-benar bersyukur ketika orang menunjukkan kesalahan saya. Hal ini karena Guru [Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong] menggunakan individu-individu ini untuk membantu saya meningkat lebih cepat.

Saya ingat suatu hari seorang rekan praktisi memberitahukan kesalahan saya dalam berkultivasi. Sebenarnya, saya tidak lagi membuat kesalahan-kesalahan ini. Namun, saya menempatkan kedua telapak tangan dalam posisi heshi dan mengucapkan terima kasih dengan nada tulus karena telah membantu saya. Ia tergerak oleh ketulusan saya dan memperlakukan saya sebagai teman baik. Di masa lalu, ia mengkritik saya dan mencoba memberitahu orang lain bahwa saya tidak tahu bagaimana berkultivasi.

Saya juga mengingatkan para praktisi tentang mencari ke dalam ketika mereka dihadapkan pada kesulitan. Oleh karena itu, banyak praktisi yang saya tahu sekarang tulus bersyukur ketika seseorang menunjukkan kesalahan mereka sewaktu berkultivasi.

Ketika konsep manusia yang memicu kemarahan atau emosi negatif lainnya hilang, kegembiraan dan rasa terima kasih kepada Guru akan menggantikan mereka.

Ini adalah pandangan saya tentang bagaimana menangani kritik. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.

Chinese version click here
English version click here