(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong Liu Yanchang adalah mantan guru di SMA
Kecamatan Linjiang, Provinsi Heilongjiang. Para siswa dan orangtua
siswa sama-sama mengagumi kemampuan mengajarnya yang luar
biasa.
Pada Desember 2007, ia ditangkap
secara ilegal karena mendistribusikan materi informasi Falun Gong
di Desa Donghong, Kota Tongjiang. Dia kemudian ditahan di Pusat
Penahanan Tongjiang dan dipukuli secara brutal. Ketika ia
dipindahkan ke Penjara Jiamusi, penjaga Meng Jun berulang kali
meninjunya, mematahkan salah satu tulang rusuknya.
Guru Sekolah Liu Yanchang
Berikut ini adalah kesaksian Liu
dianiaya karena menolak untuk melepaskan keyakinannya pada Falun
Dafa.
Secara Brutal Dipukuli di Pusat Penahanan
Tongjiang
Saya berumur 50 tahun. Saya dipecat dari mengajar di SMA Kecamatan
Linjiang, Kota Tongjiang karena berlatih Falun Gong.
Pada 13 Desember 2007, praktisi Falun Gong Wang Yingxia (wanita)
dan saya pergi ke Desa Donghong, Kota Tongjiang untuk
mendistribusikan materi informasi Falun Gong. Tak lama kemudian,
seorang penduduk lokal melaporkan kami kepada polisi. Kapten Wu
Hongwei dari pos polisi Kota Qinghe, bersama beberapa petugas
polisi dan pejabat setempat, menangkap kami sekitar pukul 9 malam.
Kami kemudian dibawa ke Kantor Polisi Kota Tongjiang sekitar pukul
11 malam.
Begitu kami tiba, seorang polisi menampar sekitar pelipis saya
selama kira-kira 30 menit, dengan penuh amarah memaki saya. Saya
kesakitan dan pusing. Wang dan saya kemudian dikirim ke Pusat
Penahanan Kota Tongjiang, di mana kami melakukan mogok makan untuk
memprotes penahanan ilegal ini.
Penjaga mengikat tangan dan kaki saya ke tempat tidur di dalam sel.
Kepala Pusat Penahanan, Yang Hua, memerintahkan narapidana Fu
Guoshan memaksa saya makan. Fu berulang kali meninju dan menampar
kepala saya setiap kali saya menolak untuk makan. Yang juga
menghasut beberapa tahanan lain untuk memukul kepala dan pelipis
saya.
Pada hari ketujuh mogok makan, Yang memerintahkan sekelompok
narapidana mengasari saya, tapi tidak ada yang bergerak. Yang
kemudian mengumumkan lewat pengeras suara bahwa jika kelompok
tersebut tidak bisa memaksa saya makan, maka semua tahanan di sel
mereka akan dihukum. "Tak satu pun dari kalian diizinkan untuk
merokok, minum, atau menonton TV!" teriaknya.
Narapidana Jim Dalin, Tian Chun, dan beberapa orang lainnya
melangkah maju dan mulai memukuli saya. Zhao Zhiguo terus
menghantam kepala saya ke rel besi tempat tidur saya, menyebabkan
saya jadi buta untuk beberapa saat. Setelah lebih dari satu jam,
wajah saya menjadi bengkak, lengan dan kaki saya memar, dan saya
hampir kehilangan kesadaran.
Peragaan penyiksaan: Pemukulan
brutal
Setelah 20 hari, saya dipindahkan
ke bangsal khusus yang dihuni oleh narapidana kejam. Salah satu
preman, Tang Zhendong, memerintahkan saya untuk mencuci kaos
kakinya. "Jika kamu tidak melakukan pekerjaan dengan baik, saya
akan memukuli kamu tanpa ampun," katanya. Suatu kali, ia meninju
kepala saya karena mengepel lantai dengan tidak benar. Ketika saya
bertanya padanya mengapa dia memukul saya, dia menghantam hidung
saya, menyebabkan pendarahan. Saya melaporkan kejadian tersebut
kepada kepala penjara, tapi ia menolak untuk mengambil tindakan
apapun.
Pengadilan Kabupaten Fuyuan Secara Tidak Sah Memvonis Kami
Dipenjara
Dua pejabat dari Kejaksaan Kabupaten Fuyuan menginterogasi praktisi
Wang Yingxia dan saya pada 11 Januari 2008. Setelah mereka
memborgol saya ke bangku sempit, Wang dan saya menolak untuk
menjawab pertanyaan mereka. Mereka kemudian mengatakan bahwa
kebisuan kami tidak akan menghalangi mereka menjatuhkan
hukuman.
Peragaan penyiksaan: Diikat ke
bangku sempit
Pada 17 Maret 2008, beberapa
petugas polisi membawa kami ke Pengadilan Kabupaten Fuyuan dan
menyuruh kami untuk tidak berbicara selama persidangan. Setelah
jaksa mengajukan kasusnya, saya dengan sopan bertanya pada hakim,
"Anda hanya menghukum kami karena melanggar hukum. Tolong beri tahu
kami undang-undang apa yang telah kami langgar? Sejauh yang kami
tahu, mendistribusikan materi informasi tidak melanggar hukum.
Informasi yang kami bagikan mempromosikan kebaikan." Hakim ketua,
Zhang Bo, meninggikan suaranya dan berkata, "Jangan mengganggu tata
tertib pengadilan!" Dia kemudian menjatuhkan empat setengah tahun
penjara kepada saya, dan Wang Yingxia dikenakan tiga tahun
penjara.
Penjaga Penjara Meretakkan Tulang Rusuk Saya
Pada 17 Juni 2008, saya dikirim ke Penjara Xianglan untuk "sesi
pelatihan" selama tiga bulan dan dipaksa untuk membungkus kotak
tusuk gigi. Siapa pun yang tidak memenuhi kuota akan dipukuli
dengan kejam. Saya dipindahkan ke Penjara Jiamusi pada 7 September
2008. Penjaga Xu Chongwen memerintahkan saya untuk melepaskan
keyakinan pada Dafa. Ketika saya mengatakan tidak akan mengkhianati
hati nurani saya, dia mengatakan saya akan dimasukan ke dalam sel
isolasi tanpa batas waktu. Selain itu, ia melarang anggota keluarga
mengunjungi saya selama dua tahun.
Pada musim panas 2009, penjaga Meng Jun memanggil saya ke sebuah
gudang. Segera setelah masuk, ia berulang kali meninju kepala saya.
Ketika saya mencoba untuk melindungi diri dengan tangan, ia memukul
dada saya dengan sangat keras hingga saya terpental sekitar tujuh
meter jauhnya. Dua narapidana yang mendengar keributan itu
melangkah masuk dan membawa saya kembali ke sel. Saya merasakan
nyeri di tulang rusuk dan menyadari bahwa salah satu rusuk saya
telah retak. Butuh waktu hampir tiga bulan untuk benar-benar
sembuh.
Kantor 610 Berupaya Mengirim Saya ke Pusat Pencucian Otak
Setelah Pembebasan Saya
Saya dibebaskan dari penjara pada 13 Juni 2012. Ketika keluarga dan
teman-teman datang untuk menjemput saya, mereka mengatakan kepada
saya bahwa Mo Yafu, direktur Kantor 610 Kota Tongjiang, ingin
mengirim saya ke Pusat Pencucian Otak Kota Yichun, karena istri
saya, yang telah ditahan di sana selama lebih dari 40 hari,
dibebaskan pada waktu yang bersamaan. Dia jelas tidak ingin istri
dan saya saling bertemu. Ketika keluarga saya tahu apa yang dia
sedang lakukan, mereka memprotes keras. Akibatnya, Mo tidak mampu
menindaklanjuti rencananya.
Chinese
version click here
English
version click here