(Minghui.org) Yu
Ming, seorang pria berumur 42 tahun yang sukses sebagai pengusaha
dari Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, ditangkap lagi secara tidak
sah pada 24 September 2013 hanya karena dia berlatih Falun Gong.
Dia sekarang ditahan di Pusat Penahanan Shenyang
Ketika dia ditangkap secara
ilegal, dia membawa beberapa buah kartu bank dan uang beberapa ribu
yuan. Polisi menyita kartu bank dan uang itu dan tidak diserahkan
kepada keluarganya. Namun mereka mengembalikan pakaiannya yang
robek-robek dan berlumuran darah.
Para anggota keluarga Yu dengan susah payah mencari tahu keadaan
dia. Dengan menggunakan hak kunjungan yang resmi polisi selalu
menolaknya, mereka merasa putus asa dan tak tahu kemana lagi
mencari pertolongan. Seorang pengacara dari Beijing yang disewa
untuk membela Yu juga ditolak hak berkunjungnya bahkan sudah
dilakukan hingga enam kali ke pusat penahanan
Keluarga Yu akhirnya dapat mengetahui bahwa dia disekap di dalam
kurungan besi dibelenggu dan diborgol dengan ketat. Kebutuhan pokok
harian: makan, air, ke toilet dan sebagainya dilarang. Dia juga
menjadi sasaran penyiksaan, termasuk tusukan di bawah kuku jarinya
dengan bambu.
Ilustrasi penyiksaan, borgol dan
belenggu
Yu memiliki usaha pembuatan
pakaian ukuran medium dengan karyawan lebih dari 100 orang. Sebagai
praktisi Falun Gong dia mengikuti prinsip Sejati, Baik, dan Sabar
dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam transaksi usahanya. Dia
membantu ibu tirinya membangun panti untuk orang-orang tua yang
tidak mampu, anak-anak dan orang-orang cacat. Kemurahan hatinya
diterima dengan baik dan dihargai oleh warga setempat
Penangkapan pada 29 Agustus 2013
Berikut ini adalah penuturan saksi mata ketika Yu ditangkap pada 29
Agustus 2013.
Waktu itu Yu berada di rumah adik iparnya di kota lain untuk
mempersiapkan upacara perkawinan. Malam itu ada seroang pria muncul
seperti sedang mabuk menyeruak masuk ke dalam rumah. Mula-mula ipar
Yu mengira dia seorang pengemis. Pria itu, kira-kira berumur 40-an
mengatakan dia seorang polisi. Ketika adik ipar laki-lakinya
menanyakan identitasnya, pria itu menyemburkan serbuk merica ke
mukanya, adik ipar Yu langsung tidak dapat membuka mata, dan
orang-orang di ruangan itu kesulitan bernafas. Lalu ada 7 atau 8
orang dengan serentak menyerbu masuk dan memaksa adik ipar Yu
tengkurap di lantai.
Langsung saja polisi memborgol tangan Yu ke belakang punggungnya,
yang waktu itu dia sedang di tempat tidur. Polisi menolak
permintaan dia untuk memakai jaket, celana dan sepatu, dan
mendorong dia memasuki mobil polisi dengan hanya berpakaian dalam.
Mereka juga menyita mobilnya.
Selama berlangsung cobaan yang berat ini adik ipar Yu dan para
tetangganya berkali-kali minta agar polisi menunjukkan identitas.
Mereka mengabaikan permintaan itu bahkan mengancam akan menangkap
mereka juga.
Ada salah seorang kerabat Yu, seorang anak yang baru berumur satu
tahun. Ketika para polisi melakukan tindakan brutal di hadapannya,
dia sangat ketakutan dan terus menerus menangis. Trauma akibat
peristiwa itu dia sering sekali mengigau selama lebih dari satu
bulan
Kerabat yang lain juga trauma atas peristiwa peangkapan itu. Fisik
adik ipar laki-lakinya cedera akibat serangan brutal para polisi,
dan penglihatannya tidak dapat pulih kembali seperti semula akibat
semprotan merica. Hingga sekarang dia tidak dapat melakukan
pekerjaan fisik. Ternaknya, —satu-satunya sumber kehidupan— tak ada
yang menjaga dan memberi makan.
Yu dapat melarikan diri dari polisi pda 30 Agustus. Dari kejadian
itu setiap hari polisi mengancam ibunya yang telah berusia 80 tahun
agar menunjukkan dimana anaknya berada. Karena ancaman yang tak
henti-hentinya, kesehatannya menurun cepat dan dia harus dirawat di
rumah sakit.
Penangkapan pada 24 September 2013
Yu ditangkap lagi oleh polisi pada 24 September 2013, kakak
laki-lakinya dan adik perempuannya menahan kabar peristiwa ini demi
menjaga kesehatan ibunya
Ketika peristiwa penangkapan pertama pada bulan Agustus itu isteri
Yu dan anak perempuannya sedang berkunjung ke Amerika Serikat.
Karena takut kemungkinan ditangkap sekembalinya mereka, mereka
memutuskan tetap tinggal di A.S. Dengan hanya sedikit uang dan
tanpa sanak keluarga, mereka dalam keadaan yang sulit. Anaknya yang
baru berumur 14 terpaksa tidak dapat melanjutkan sekolahnya.
Sejak pemerintah Komunis meluncurkan pengniayaan secara ilegal
terhadap Falun Gong pada bulan Juli 1999, Yu Ming telah ditahan
secara ilegal tiga kali karena kepercayaannya. Dia disiksa dengan
brutal di Kamp Kerja Paksa Beijing, Kamp Kerja Paksa Tuanhe dan
Kamp Kerja Paksa Masanjia.
Orang-orang yang terlibat langsung dalam kasus Yu:
Zhang Yan (张 彦), direktur Divisi Keamanan Domestik Shenhe, Kantor
Kepolisian Kota Shenyang, +86-13840229338 (selular)
Wang Wensheng, polisi di Kantor Kepolisian Shenhe, +86-13998131321
(selular)
Chinese version click here
English
version click here