(Minghui.org)
Banyak kehidupan keluarga berubah menjadi buruk ketika penganiayaan
terhadap Falun Gong dimulai pada bulan Juli 1999. Penganiayaan
tidak hanya membuat banyak keluarga terpisah, tetapi juga memaksa
banyak anggota keluarga menjadi tahanan dalam jangka waktu
panjang.
Satu keluarga telah berjuang
untuk saling menjaga semenjak penganiayaan dimulai.
Yang Pinggang, mantan Kepala Biro Radio dan Televisi dari Distrik
Daiyue, Kota Tai'an, Provinsi Shandong, dipecat dari pekerjaannya,
ditahan di kamp kerja paksa selama tiga tahun, dan dijatuhi hukuman
enam tahun penjara.
Chang Lijun, istrinya Yang, ditahan di kamp kerja paksa sebanyak
dua kali, setiap kali ditahan dijatuhi hukuman tiga tahun. Yang
Kemeng, putranya, dikirim ke kamp kerja paksa selama tiga tahun
semasa kuliahnya.
Falun Gong Membawa Kebahagiaan Kepada
Keluarga
Keluarga Yang tinggal di Tai'an, sebuah kota yang berdekatan dengan
Gunung Tai, yang merupakan salah satu dari Lima Gunung besar yang
sangat terkenal. Gunung ini sering dikaitkan dengan matahari
terbit, kelahiran, dan pembaharuan. Gunung Tai dikenal selama
ribuan tahun sebagai tempat spiritual.
Seperti nenek moyangnya, Yang mencari jalan yang memungkinkan untuk
hidup sehat dan bahagia. Namun dia malah menderita sejumlah
penyakit: bronkitis, radang sendi, nyeri bokong, klep jantung,
hyperosteogeny, lever, dan gangguan saraf.
Karena kesehatannya Yang memburuk, seorang temannya menyarankan
untuk berlatih Falun Gong pada tahun 1995. Pada saat itu Yang
berumur 39 tahun dan ia seorang sekretaris kecamatan Partai Komunis
China (PKC).
Berlatih Falun Gong secara dramatis meningkatkan kesehatan Yang.
Penyakitnya lenyap, dan melalui proses belajar dia mempelajari
prinsip "perbuatan baik akan mendapat balasan baik dan perbuatan
jahat akan mendapatkan ganjaran buruk." Pikirannya secara alami
meningkat dan ia menjadi orang yang lebih baik.
Istrinya, Chang Lijun, petugas pemerintah di Kabupaten Daiyue,
mulai berlatih Falun Gong setelah melihat perubahan positif dalam
diri suaminya. Segera setelah pasangan ini mulai berkultivasi,
putra mereka juga ikut.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, keluarganya
menjadi lebih perhatian dan toleran satu sama lain. Konflik mereka
menjadi mudah diselesaikan. Dengan mengurangi kritik dan lebih
banyak melakukan bimbingan, Yang Kemeng membuat kemajuan mantap
dengan pekerjaan sekolahnya.
Pilihan: Keyakinan atau PKC
Bahkan sebelum penganiayaan secara resmi dimulai pada 20 Juli 1999,
pejabat lokal di Distrik Daiyue sudah berbicara dengan Yang
beberapa kali untuk melepaskan keyakinannya. Setelah ia menolak,
pejabat mencopot jabatannya sebagai Kepala Biro Radio dan
Televisi dan memindahkannya ke komite pertanian, posisi yang lebih
rendah.
Sekretaris Partai Distrik Zhang Xianyi memimpin pejabat lainnya
untuk mengadakan sesi cuci otak delapan hari bagi para pejabat
daerah, termasuk Yang, istrinya, dan enam praktisi lainnya.
Setiap pagi, polisi dan berbagai pejabat akan membawa kelompok ini
ke fasilitas cuci otak dan memaksa mereka menonton video yang
memfitnah Falun Gong.
Pejabat menuntut berulang kali agar kelompok ini menulis pernyataan
berhenti berlatih. Proses ini berlangsung sepanjang hari sampai
malam, sampai akhirnya para pejabat memulangkan mereka. Selama sesi
ini, petugas keamanan bahkan menjaga pintu untuk mencegahnya agar
tidak melarikan diri.
Pada tanggal 28 Juli, kepala kepolisian, Zhang Xianyi dan Ding
Qingyu, berbicara dengan para praktisi yang paling berpengaruh yang
bekerja di pemerintah distrik satu persatu. Lebih dari 30 petugas
dari divisi lain juga hadir, termasuk Komite Bidang Politik dan
Hukum, Departemen Organisasi, dan Departemen Kepolisian. Mereka
menekan setiap praktisi dan menghukum mereka yang berbicara
menentang penganiayaan.
Polisi menggeledah rumah Yang dan rumah ibunya Chang. Petugas
menyita buku-buku dan materi Falun Gong, dan sebuah plakat perunggu
yang berisi ukiran kata-kata Sejati-Baik-Sabar.
Pejabat distrik mengadakan sesi cuci otak lain pada bulan
Desember yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
Segera setelah itu, mereka memaksa Yang dan Chang untuk memilih
antara Falun Gong dan keanggotaan PKC mereka.
Tanpa ragu-ragu, pasangan suami-istri ini menulis pernyataan untuk
mundur dari PKC.
Penyiksaan dengan Minuman Keras di Pusat
Penahanan
Petugas dari Divisi Keamanan Domestik District Taishan menangkap
Yang dan Chang pada tanggal 6 September 2005. Para petugas
menginterogasi Yang di Kantor Polisi Dongguan dan mengirimnya ke
pusat penahanan di sore hari.
Dicekok Makan dan Pemukulan
Setelah Yang memrotes penahanan ilegal dengan mogok makan, penjaga
pusat penahanan dan dokternya mulai mencekok paksa makan. Mereka
membawanya ke sebuah ruangan yang ditentukan, mendorongnya ke kursi
besi, kakinya diikat di bawah, lengan diborgol, dan mengikat
dadanya ke kursi. Pengawal membuka mulutnya dengan bilah kayu untuk
mencekok paksa makan. Selang pengisi makanan kadang-kadang
ditusukkan ke tenggorokan Yang, yang menyebabkan dia
tersedak.
Ilustrasi Penyiksaan: Dicekok
Paksa Makan
Yang menolak untuk menyerah,
sehingga direktur Divisi Keamanan Domestik, Yang Rufa, memeras uang
sebanyak 5.000 dari tempat kerja Yang untuk menyewa empat kamar di
Fourth Hostel Tai’an untuk sesi penyiksaan selama seminggu.
Pada saat itu, Yang berada di pertengahan dari dua-minggu mogok
makannya; dia sangat lemah, dan bibirnya pecah-pecah dan
mengelupas. Dua penjaga memborgolnya dan memerintahkan agar dia
diam tidak bergerak. Mereka juga menyeretnya di lantai dengan
tangan masih diborgol kebelakang, dan dilain kesempatan mereka
memaksanya untuk berjalan berputar-putar dengan cepat. Pergelangan
tangan Yang berdarah karena terluka, meninggalkan bekas luka.
Dalam kelelahan dan kesehatannya yang buruk, Yang tidak bisa lagi
berdiri dan jatuh ke lantai.
Meskipun cuaca dingin, Yang hanya memakai baju kaos dan sepasang
sandal tanpa kaus kaki. Setelah menampar Yang dengan sandal
plastik, seorang penjaga menginjak pergelangan kakinya yang
dibelenggu, meninggalkan luka yang dalam dan saraf yang rusak.
Bahkan saat ini, Yang merasa tidak nyaman di kaki kanannya.
Penjaga lain membengkokkan jari Yang ke belakang ke pergelangan
tangannya, hampir mematahkanya. Ketika Yang mengerang kesakitan,
para penjaga menyumpal mulutnya dengan kain kotor. Mereka juga
mengunci, memelintir, dan mengoyak dada, puting, dan tubuh
bagian atas sepanjang malam.
Dicekok Paksa: Minuman Keras
Banyak penjaga tiba pada malam pada tanggal 24 September. Mereka
menyeret Yang dengan menjambak rambutnya, memeganginya di bawah,
dan memaksa membuka mulutnya dengan sumpit untuk menuangkan minuman
keras dengan kandungan alkohol tinggi ke dalam
tenggorokannya.
Minum alkohol dilarang bagi yang berlatih Falun Gong. Penyiksaan
minuman keras bertujuan menyiksa fisik dan mental. Para penjaga
tidak berhenti sampai satu botol minuman keras berukuran 500 ml
habis. Pada saat itu, Yang merasa sangat pusing dan hampir
kehilangan kesadaran.
Ilustrasi Penyiksaan: Tangan
diborgol dan kaki dirantai
Penyiksaan cekok paksa dengan
minuman keras terjadi lagi pada hari berikutnya. Karena Wang sudah
tidak bisa berjalan, penjaga menyeretnya ke ruangan lain. Salah
satu penjaga menamparnya dan tiga penjaga lainnya datang untuk
mencekok paksa minuman keras. Salah satu penjaga mengangkat dan
menjatuhkannya ke lantai untuk memastikan cairan minuman keras itu
masuk ke perutnya. Melihat satu botol minuman keras sudah habis dan
Yang masih belum menyerah, beberapa penjaga mulai
menendangnya.
Ketika mereka selesai, Yang mengalami memar di seluruh tubuhnya.
Penjaga kemudian menariknya dengan borgol dan menyeretnya
bolak-balik di lantai. Borgol menjadi semakin ketat sampai masuk
jauh ke dalam dagingnya. Para penjaga tidak mengendurkan borgolnya
sepanjang malam. Pada saat giliran penjaga lain mulai bertugas
keesokan harinya, lengan kiri Yang sangat bengkak. Pada pergelangan
tangannya meninggalkan kerusakan permanen.
Jenis penyiksaan ini berlanjut selama satu minggu, dan penjaga
mengatakan kepada Yang bahwa penyiksaan ini adalah atas perintah
Huang Longhua, Wakil Sekretaris Partai Kota Tai'an, yang
bertanggung jawab untuk menganiaya Falun Gong.
Dipenjara selama 6 Tahun
Pengadilan Distrik Taishan menggelar persidangan rahasia terhadap
Yang pada tanggal 16 Februari 2006 tanpa memberitahu
keluarganya.
Setelah mendengar petugas Kejaksaan Distrik Taishan Wang Jianxin
memfitnah Falun Gong dan memalsukan bukti, Yang menyangkal tuduhan
itu, tapi ia dihentikan oleh Hakim Ketua Zheng Jinyou. Meskipun
demikian, Yang masih berbicara tentang berbagai siksaan yang ia
alami.
Dalam pernyataan terakhirnya, Yang mengingatkan pengadilan bahwa
Falun Gong adalah untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani,
dan bahwa kebebasan berkeyakinan dilindungi oleh konstitusi.
Namun, para pejabat pengadilan menjatuhkan hukuman enam tahun
penjara. Yang mengajukan banding, namun Pengadilan Menengah Tai'an
menguatkan putusan tanpa mengadakan sidang lain. Tidak lama
kemudian, para pejabat distrik Daiyue memecat Yang dari
pekerjaannya sebagai pegawai.
Salah satu penjaga berkata kepada Yang: "Narapidana lainnya ditahan
di sini karena mencuri atau penyuapan. Sekarang anda telah berakhir
di sini dan sangat banyak menderita. Apakah anda tidak ingin
memikirkan kembali pilihan anda?" Yang menjawab, "Falun Gong
meningkatkan kesehatan saya dan mengajarkan saya untuk menjadi
orang yang lebih baik. Saya tidak akan melepaskan."
Karena pernyataan Yang itu, banyak tahanan mulai berpikir
positif terhadap Falun Gong.
Penyiksaan di Penjara Tai'an
Ketika Yang dikirim ke Penjara Tai'an pada tanggal 16 Mei 2006, ia
pertama kali ditahan di divisi 5, divisi untuk tahanan yang baru
ditahan. Setelah Direktur Politik Gao Lingshan berkunjung ke
penjara lain untuk belajar metode penyiksaan lainnya, ia bekerja
sama dengan Direktur Divisi Liu Xinrong untuk mengintensifkan
penganiayaan fisik dan pencucian otak.
Grup 7 adalah yang paling brutal di antara berbagai kelompok di
divisi 5, dan praktisi, termasuk Yang, sering dikirim ke grup ini.
Saat diperintahkan oleh petugas penjara, kepala narapidana Yu
Zhijun menyuruh beberapa preman untuk "mengubah" Yang. Yu
memaksanya duduk atau berdiri dari pukul 05.00 sampai tengah malam,
bahkan kadang-kadang sampai pukul 03.00. Semua ini dilakukan sambil
menonton video yang memfitnah Falun Gong. Bahkan selama tidurnya,
beberapa narapidana terus mengawasi Yang dengan memegang lampu
terang di atas tempat tidurnya.
Seiring cuaca yang menghangat, cuci otak terus dilanjutkan.
Kadang-kadang para petugas menyuruh Yang mencuci otak sendiri
sekali setiap dua minggu. Penyiksaan fisik dan tekanan mental
mengancam kesehatan Yang, mendorong tekanan darah ke tingkat
berbahaya. Kakinya menjadi bengkak, dan borok bernanah muncul di
sekitar jari-jari kakinya. Dia berjuang melawan pusing, penglihatan
yang buruk, denyut jantung tidak teratur, dan gangguan pencernaan.
Setengah dari rambutnya juga berubah menjadi abu-abu.
Karena semakin banyak praktisi tiba di penjara, Yang dipindahkan
dari Grup 7 dua bulan kemudian. Dia ditahan di Penjara Tai'an
selama 5 tahun dan 4 bulan, dan lebih dari 30 narapidana ditugaskan
untuk mengawasinya.
Setelah adik Yang mengunjunginya pada bulan Januari 2008, pejabat
melarang menggunakan haknya untuk kunjungan keluarga selama lebih
dari setahun. Alasannya mereka adalah karena ia dan adiknya
berbicara tentang Falun Gong selama kunjungannya.
Bersambung ke
Bagian 2
Chinese version click here
English
version click here