(Minghui.org)
Pada waktu latihan pagi hari ini terlihat sebuah pemandangan,
seseorang yang sangat mirip dengan saya, expresi wajahnya terlihat
egois, dan iri hati, saya merasa itu adalah “keakuan” saya, dalam
sekejap saya mengerti apa “keakuan” itu sebenarnya, dengan jelas
memahami makna terhadap “keakuan,” selama ini selalu ingin
melepaskannya, dalam artikel sharing rekan praktisi dalam aspek
keakuan itu juga tidak secara benar-benar memahami. Hanya menyentuh
permukaannya tidak bisa menyentuh sampai ke sumber akarnya. Selalu
membicarakan ingin melepaskan keakuan, tetapi apa itu keakuan
sesungguhnya tidak benar-benar mengerti. Sekarang saya merasa ada
sedikit pencerahan, oleh karena itu saya menulis pemahaman ini
untuk dibagikan dengan rekan praktisi.
Keakuan bukankah adalah “saya”
yang egois? Disebabkan berbagai konsep, hati manusia dan karma
sehingga terbentuk kehidupan itu, dan dia mirip dengan orangnya
sendiri, tetapi semua yang dipikirkan dan yang dilakukan adalah
demi diri sendiri, tujuannya adalah untuk memuaskan nafsu keinginan
diri sendiri, mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dan egois.
Oleh karena itu ketika dia mengendalikan kita, kita akan menjadi
emosi, iri hati, membenci, pamer, bersaing dan kondisi tidak baik,
dll. Dia seperti sebuah cangkang yang mengurung kita yang
sebenarnya dari luar, ketika kesadaran utama tidak kuat, dia akan
menggantikan kita memikirkan masalah dan melakukan sesuatu, secara
perlahan-lahan kita yang sebenarnya akan terbenam habis. Kita yang
sebenarnya adalah kehidupan sebelum lahir yang sesuai dengan
karakter alam semesta, Sejati, Baik, Sabar, Guru di dalam pelurusan
Fa telah meluruskan bagian kehidupan kita sebelum lahir yang telah
melenceng dari Fa alam semesta, oleh karena itu kita yang
sebenarnya setelah muncul keluar adalah sesuai dengan standar
kehidupan alam semesta baru. Jadi melepaskan keakuan haruslah
secara tuntas memusnahkan kehidupan egois itu, nafsu karma yang
terbentuk berpenampilan mirip seperti kita, agar kita yang
sebenarnya bisa keluar untuk mengendalikan setiap niat dan pikiran
kita.
Setelah mengerti perasaan itu, jika ada keterikatan manusia yang
muncul saya bisa dengan segera menyadarinya, dan memberitahu diri
sendiri bahwa itu adalah saya yang palsu yang sedang membuat
kekacauan, dibandingkan dengan dulu, sekarang saya merasa lebih
mudah memusnahkan materi rusak itu.
Chinese version click here
English
version click here