(Minghui.org)
Seorang praktisi Falun Gong terakhir yang ditahan di Kam Kerja
Qianjin, Zuo Xianfeng (wanita), keluar dari kamp pada 29 Agustus
2013 setelah dua tahun mengalami penyiksaan yang membekas sangat
dalam baik pada raganya maupun mentalnya. Walau Kamp Kerja Qianjin
telah ditutup, tindakan semena-mena dan sangat kejam yang dilakukan
oleh para sipir tidak akan terlupakan, dan siapa pun yang terlibat
dalam kejahatan melawan kemanusiaan tidak akan lolos dari
keadilan.
Zuo, 33 tahun, dimasukkan dalam
Kamp Kerja Qianjin di Harbin pada 19 November 2012. Di dalam kamp
itu dia di pukuli, disengat dengan tongkat listrik, digantung,
disekap dalam sel sempit, dan diikat pada kursi besi.
Siksaan diluar kemanusiaan itu merusak jantungnya, yang sekarang
ini masih dalam taraf penyembuhan.
Zuo adalah seorang yang sopan dan pekerja keras. Dia dijuluki
“Direktur teladan dan Guru Tahun ini” oleh pemerintah kota. Guru
teladan ini berkali-kali dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok
karena kepercayaannya pada Falun Gong.
Siksaan Ganas oleh Sipir Wanita, Wang Min
Zuo hampir meninggal di Kamp Kerja Qianjin karena perlakuan di luar
kemanusiaan.
Sipir Wang Min memerintahkan Zuo berdiri dalam waktu yang sangat
lama, pada tanggal 12 Desember 2010. Dia harus berdiri dari jam
6.30 pagi hingga jam 8.00 malam selama sepuluh hari non stop. Kedua
kaki dan telapaknya bengkak sangat parah.
Kadang-kadang pada hari bersalju, Wang memerintahkan Zuo berdiri di
luar di dalam salju selama beberapa jam, Wang mengawasi dari dalam.
Pada musim dingin di Harbin sangat dingin dengan temperatur sekitar
minus minus 29 derajat Celcius.
Pada 23 Desember 2010 Wang memanggil Zuo ke kantornya. Kemudian
Wang menyetrumnya dengan tongkat listrik hingga dia terjatuh ke
lantai. Dengan kakinya yang bersepatu militer dia menendangi Zuo
hingga kedua tangannya berwarna biru lebam. Wang memaksa Zuo
berjongkok, tetapi dia tidak dapat melakukannya karena kedua
kakinya bengkak akibat berdiri terlalu lama. Dia juga menderita
nyeri di punggung yang tak tertahankan akibat cambukan. Wang
menampari mukanya karena tidak bisa jongkok.
Peragaan Penyiksaan:
Pemukulan
Kira-kira setahun kemudian ketika
Wang sedang bertugas pada 19 Januari 2011, dia memaksa Zuo berdiri
sendirian di tengah-tengah hujan salju dari jam 5 pagi hingga jam 8
petang. Lagi-lagi Wang mengawasi dari dalam ruang kerjanya. Wakil
Kepala Seksi Manajemen, Yang Guohong menyaksikan semua yang terjadi
tetapi tidak pernah menegur agar Wang menghentikan tindakan di luar
batas itu.
Suatu hari Wang bersama-sama dengan sipir penjara Liu Chang, Zhang
Aihui, Xu Chunfeng, dan Zhang Yanli, memanggil Zuo ke lantai tiga,
disitu tidak dipasang kamera pemindai. Mereka mengikat kedua
tangangnya dari belakang lalu ditarik keatas digantung ke bagian
atas ranjang bertingkat. Wang berdiri di bagian atas ranjang dan
menendangi kedua lengan Zuo. Akibatnya kedua lengannya bengkak
berwarna biru lebam, dan tak bisa digunakan. Dia tak bisa
membereskan tempat tidurnya, juga tak bisa melakukan banyak
kegiatan sehari-hari lainnya. Wang masih juga meneruskan
penyiksaan, dengan menyuruh Zuo duduk di atas bangku keil dari
plastik.
Peragaan Penyiksaan:
Digantung
Sipir Wu Jinhua memerintahkan
kepala regu Cui Lianlian untuk melarang para tahanan menggunakan
kamar mandi di pagi hari 26 Maret 2013. Para tahanan akhirnya tak
dapat menahan diri dan bersama-sama mereka menggunakan kamar mandi
itu. Wang buru-buru masuk ke kamar mandi dan menjambak Zuo,
menariknya ke luar. Setelah dipukuli, dia diikat ke kursi besi yang
ada di dalam kerangkeng besi sebesar 5 m persegi. Wang membuka
jendela, dan angin yang dingin membekukan memasuki ruang. Suhu di
siang hari sekitar mimus 1º C dan minus 12ºC di malam hari; dalam
bulan Maret Harbin sangat dingin. Jendela itu dibuka terus menerus
selama 24 jam. Zhuo hampir mati beku.
Peragaan Penyiksaan: Kursi
Besi
Wang memborgol kedua tangan Zuo
dikaitkan ke bagian atas kerangkeng dan tubuhnya dibiarkan
tergantung. Borgol itu melukai pergelangan tangannya, hingga
membengkak dan menjadi tak bisa merasakan. Sipir baru melepaskan
setelah 24 jam, karena takut Zuo bisa kehilangan tangannya, dan
mereka terpaksa harus bertanggung jawab. Tetapi sebagai gantinya
mereka mengikat dia dengan tali ke bagian belakang
kerangkeng.
Sipir bagian malam Gong Jian, Wang Yansuo dan Wang Yongxin
menendang kerangkeng besi itu bila mereka melihat Zuo tertidur. Dia
diharuskan terjaga siang dan malam. Detak jantungnya naik hingga
150 kali per menit dan tekanan darahnya naik sangat tinggi. Setelah
sembilan hari delapan malam dalam penyiksaan, dia meringkuk seperti
janin bayi. Dia bergetar dan hampir meninggal.
Sipir Wang Min, yang sekarang berumur 40-an, adalah seorang wanita
bertubuh tinggi 177 cm bekas seorang atlet, tubuhnya kekar. Para
tahanan sering mendengar kata-katanya yang kotor dan bengis bila
dia sedang bertugas. Banyak para tahanan yang mengalami serangan
jantung dan tekanan darah tinggi karena lingkungan yang demikian
keras.
Wang terkenal dengan caranya yang kejam dalam penyiksaan fisik.
Sekali waktu dia meninju seorang praktisi berusia 60 tahun hingga
muka wantia itu menjadi biru kehitaman. Dan setelah terkena
tinjunya, praktisi itu berjalan timpang. Seorang wanita berumur 30
tahun mentalnya menjadi tak stabil setelah Wang mencengkeram leher
bajunya lalu berkali-kali menghantamkan tubuhnya ke pintu gerbang
besi. Zhu mengalami nasib yang sama.
Disiksa oleh Sipir, Liu Chang, Zhang Aihui dan Cong
Zhixiu
Wakil kepala regu Liu Chang membawa Zuo ke kantor di lantai tiga
yang tidak dipasangi kamera pengawas pada pagi hari tanggal 29 Juni
2010. Zuo dipaksa melafalkan slogan penjara, tetapi dia menolak.
Kemudian Liu menyetrum tanganya dengan tongkat listrik, hingga
udara di sekitar dipenuhi bau daging terbakar.
Pada jamg 8.30 instruktur Zhang Aihui mengambil alih penyiksaan,
dia memaksa Zuo jongkok dengan sikap kedua kaki rapat, tangan
berpegangan di punggung dan kepala tegak. Telapak kaki langsung
kebas dan membengkak. Dia pingsan beberapa kali ketika berjongkok.
Disamping itu dia juga dilarang menggunakan toilet.
Setelah seharian berjongkok, tubuh Zuo mulai kejang-kejang. Sipir
Cong Zhixiu menendangnya sambil berkata, “Kamu seperti anjing
kudisan, bukannya seperti guru. Jika kamu mati tidak lebih cuma
sepotong daging.”
Zuo pernah di taruh di dalam “kamar disiplin” sendirian, dan
dilarang bertemu dengan tahanan lainnya. Pernah juga berdiri di
kantor hingga semua tahanan tidur, baru dia dapat tidur.
Ketua tim Wu Baoyun mengatakan kepada Wang Min: “Kamu sama sekali
tidak menyakitinya. Isi ulang baterei tongkat listrikmu sampai
penuh, lalu setrum dia, dan suruh dia berdiri hingga tengah malam.”
Atas perintah ini Wang menjawab: “Akan dia rasakan nanti.” Hati Zuo
bergetar karena siksaan yang sangat berlebihan itu. Dia bertanya
dalam hati, apa yang akan terjadi nanti?
Liu Chang dan Cong Zhixiu sering menyiksa para tahanan dengan
kata-kata. Mereka menyumpahi dan mengancam akan memperpanjang masa
hukuman bila berbicara dengan Zuo. Kepada pegawai-pegawai baru
lulusan perguruan tinggi Cong mengatakan: “Kalian pasti buta mau
bekerja di sini. Kalian tidak perlu ijazah sarjana untuk bekerja di
sini. Kalian tidak perlu berpendidikan.”
Berusaha Mengajukan Permohonan Keadilan kepada Direktur
Kamp Bertemu dengan Kekejaman Lebih Berat
Zuo mencoba melaporkan tindakan kejam para sipir ke direktur kamp,
Ye Yun. Pada hari kunjungannya minta agar dapat berbicara dengan Ye
Yun. Ketua tim langsung mendekap mulutnya dan dia dibawa pergi
menjauh. Ye melihat kejadian itu lalu dengan cepat meninggalkan
tempat. Ketua tim mengatakan: “Di sini kamu hanya boleh ketemu
ketua tim dan para sipir. Hanya ada sekali kunjungan setiap bulan.
Kamu tidak akan pernah dapat melihat keluargamu jika kamu
bertingkah seperti ini. Bahkan masa hukumanmu bisa
diperpanjang.”
Zuo juga pernah ingin bertemu dengan tim inspeksi dari pemerintah.
Pada hari inspeksi dari Departemen Kehakiman Heilongjiang dia
disekap, dikunci di dalam kamar mandi dan dijaga oleh dua orang
sipir dari luar. Tiga orang ketua tim berteriak. “Zuo Xianfeng,
jangan bertingkah kamu! Kalau bertingkah akan kami tutup mulutmu
dengan lakban.” Zhuo putus harapan. Dia hanya dapat berpikir, “Saya
tidak bisa bertemu keluarga, tidak bisa melapor ke pejabat resmi
dan tak seorang pun tahu jika saya mati di sini.”
Masa hukuman Zhuo diperpanjang lebih dari 50 hari karena dia
melakukan mogok makan.
Direktur Ye Yun tidak memeriksa kasus Zhuo, bahkan dia di sekap di
dalam sel sempit dan diikat pada kursi besi 24 jam sehari selama
tujuh hari. Setelah dikeluarkan dari sel masa hukumannya ditambah
lagi sembilan hari.
Kamp Kerja Qianjin dulunya dinamakan Kamp Kerja Wanjia. Setidaknya
ada 13 orang praktisi Falun Gong yang meninggal karena kekejaman
yang diterima selama ditahan di sana. Tak terhitung praktisi yang
terluka, cacat dan mengalami trauma psikologis selama mereka
ditahan di Kamp Kerja Wanjia.
Ringkasan Fakta Penganiayaan:
Nama: Zuo Xianfeng (左先凤)
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 33
Alamat: Kota Sandaogang, Kabupaten Yilan,
Heilongjiang
Pekerjaan: Guru bahas Inggris di Sekolah Menengah
Sandaogang, Kabupaten Yilan
Tanggal Penangkapan Terakhir: 4 November
2012
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Qianjin di
Harbin
Kota: Harbin
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan yang Diderita: Sengatan Listrik,
dicegah tidur, kerja paksa, pencucian otak, hukuman ilegal,
pemukulan, digantung, dipenjara, disekap tersendiri, disiksa,
pengekangan fisik, interogasi, penahanan, dilarang menggunakan
toilet
Chinese version click here
English
version click here