Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Falun Gong dari Provinsi Jiangsu Disiksa dengan Obat Perusak Syaraf

22 April 2014 |   Oleh: koresponden Minghui dari Provinsi Jiangsu, Tiongkok


(Minghui.org) Selain penangkapan, penggeledahan rumah, pemerasan uang, interogasi, cuci otak, hukuman ilegal, dan mengawasi, Kantor 610 di Lianyungang, Provinsi Jiangsu, memiliki metode lain untuk menganiaya praktisi Falun Gong yang tidak bersalah- penyalahgunaan obat-obatan perusak syaraf.

Bukannya melayani masyarakat dengan menyelamatkan nyawa, profesional medis diperintahkan oleh Kantor 610 untuk menyuntikkan obat berbahaya kepada praktisi.

Peragaan Penyiksaan: Injeksi dengan obat yang tidak diketahui

Menyiksa praktisi dengan cara ini lumrah di seluruh Tiongkok, seperti yang disebutkan dalam laporan sebelumnya: Penyalahgunaan obat-obatan psikiatri secara sistematis dalam penganiayaan PKC terhadap Falun Gong.

Berikut Empat praktisi dari Lianyungang disiksa dengan obat perusak syaraf.

1. Kondisi Mental Dokter Wang Yamin Kacau setelah Dianiaya di Kabupaten Donghai, Provinsi Jiangsu

Tanggal 24 Oktober 2005, Wang Yamin ditangkap di tempat kerja oleh agen-agen dari Kantor 610 Kabupaten Donghai. Dia diinterogasi dan disiksa tanpa henti selama delapan hari dan malam.

Wang disetrum dengan tongkat listrik dan diberikan obat-obatan yang tidak diketahui untuk memaksa dia melepaskan keyakinannya.

Peragaan Penyiksaan: Disetrum dengan tongkat listrik

Wang disuntik dengan stimulan dan halusinogen untuk menyiksanya. Dia terluka seluruh tubuhnya dan merasa seperti ditikam oleh banyak jarum atau digigit serangga yang tak terhitung jumlahnya.

Dia mulai mengalami segala macam ilusi menakutkan. Dia merasa pikirannya menjadi mati rasa, secara bertahap kehilangan kesadaran diri dan kemampuan untuk mengendalikan tubuhnya.

Ilustrasi Penyiksaan: Injeksi dengan obat yang tidak diketahui

Akibat penyiksaan fisik dan mental jangka panjang, kesehatan Wang menjadi sangat buruk dan sangat kurus. Dia tidak bisa makan dan memiliki gejala gangguan mental, seperti reaksi sangat lambat. Dia bahkan tidak akan bereaksi ketika orang-orang memanggil namanya.

2. Chen Zhanguo Mengalami Gangguan Mental dari Penyiksaan di Tahanan

Ketika Chen Zhanguo melakukan latihan Falun Gong selama penahanannya di Penjara Hongzehu tahun 2004, dia disiksa sangat brutal sehingga menjadi gila.

Namun para penjaga menyebarkan rumor bahwa Chen memiliki penyakit mental dan membawanya ke rumah sakit jiwa Nantong dan Nanjing. Dia berulang kali disuntik dengan obat-obatan yang merusak sistem saraf pusatnya. Kakinya menjadi lumpuh dan tidak bisa makan makanan padat, kecuali sedikit susu bubuk. Tidak lama kemudian, ia berada diambang kematian.

Tahun 2010, pejabat Penjara Hongzehu takut kalau Chen bisa mati di sana, dan mereka harus bertanggung jawab, sehingga mereka berencana untuk melepaskannya lebih cepat dari jadwal.

Namun, mantan majikan Chen dan petugas dari Kantor 610 di kota itu menolak untuk mengizinkannya, karena mereka takut harus bertanggung jawab atas kondisi Chen.

Akhirnya, para pejabat Penjara Hongzehu menugaskan penjaga Wang Xingen dan Teng Jiang, kepala Divisi No 8, untuk membawa Chen ke kampung halamannya di Mongolia. Kami belum mendengar berita tentang dia sejak itu.

3. Chen Jili Hidupnya dalam Bahaya

Chen Jili ditangkap, dijatuhi hukuman penjara, dan dibawa ke Penjara Wanita Nanjing dan disiksa. Dia dipaksa berdiri untuk jangka waktu yang lama, dipukuli dan disetrum dengan tongkat listrik. Chen menjadi kurus dan sangat lemah.

Karena membutuhkan perhatian medis, tapi dibawa ke Penjara Rumah Sakit Jiwa Liyang di Changzhou. Dia disuntik dengan obat-obatan yang merusak sistem saraf pusat dan hidupnya dalam bahaya.

4. Zhao Xuhui Disuntik dengan Obat Tidak Diketahui

Zhao Xuhui, seorang guru dari Lianyungang Institute of Food Technologists, dibawa ke rumah sakit jiwa di Distrik Haizhou, Lianyungang, tahun 2001, karena ia menolak untuk "berubah" di pusat pencucian otak.

Zhao disuntik dan disuapi obat yang tidak diketahui sehingga merusak sistem saraf pusatnya. Dia disetrum dengan tongkat listrik, karena ia menolak untuk mengambil obat.

Chinese version click here
English version click here