(Minghui.org)
Selain penangkapan, penggeledahan rumah, pemerasan uang,
interogasi, cuci otak, hukuman ilegal, dan mengawasi, Kantor 610 di
Lianyungang, Provinsi Jiangsu, memiliki metode lain untuk
menganiaya praktisi Falun Gong yang tidak bersalah- penyalahgunaan
obat-obatan perusak syaraf.
Bukannya melayani masyarakat
dengan menyelamatkan nyawa, profesional medis diperintahkan oleh
Kantor 610 untuk menyuntikkan obat berbahaya kepada praktisi.
Peragaan Penyiksaan: Injeksi
dengan obat yang tidak diketahui
Menyiksa praktisi dengan cara ini
lumrah di seluruh Tiongkok, seperti yang disebutkan dalam laporan
sebelumnya: Penyalahgunaan obat-obatan psikiatri secara sistematis
dalam penganiayaan PKC terhadap Falun Gong.
Berikut Empat praktisi dari Lianyungang disiksa dengan obat perusak
syaraf.
1. Kondisi Mental Dokter Wang Yamin Kacau setelah Dianiaya
di Kabupaten Donghai, Provinsi Jiangsu
Tanggal 24 Oktober 2005, Wang Yamin ditangkap di tempat kerja oleh
agen-agen dari Kantor 610 Kabupaten Donghai. Dia diinterogasi dan
disiksa tanpa henti selama delapan hari dan malam.
Wang disetrum dengan tongkat listrik dan diberikan obat-obatan yang
tidak diketahui untuk memaksa dia melepaskan keyakinannya.
Peragaan Penyiksaan: Disetrum
dengan tongkat listrik
Wang disuntik dengan stimulan dan
halusinogen untuk menyiksanya. Dia terluka seluruh tubuhnya dan
merasa seperti ditikam oleh banyak jarum atau digigit serangga yang
tak terhitung jumlahnya.
Dia mulai mengalami segala macam ilusi menakutkan. Dia merasa
pikirannya menjadi mati rasa, secara bertahap kehilangan kesadaran
diri dan kemampuan untuk mengendalikan tubuhnya.
Ilustrasi Penyiksaan: Injeksi
dengan obat yang tidak diketahui
Akibat penyiksaan fisik dan
mental jangka panjang, kesehatan Wang menjadi sangat buruk dan
sangat kurus. Dia tidak bisa makan dan memiliki gejala gangguan
mental, seperti reaksi sangat lambat. Dia bahkan tidak akan
bereaksi ketika orang-orang memanggil namanya.
2. Chen Zhanguo Mengalami Gangguan Mental dari Penyiksaan
di Tahanan
Ketika Chen Zhanguo melakukan latihan Falun Gong selama
penahanannya di Penjara Hongzehu tahun 2004, dia disiksa sangat
brutal sehingga menjadi gila.
Namun para penjaga menyebarkan rumor bahwa Chen memiliki penyakit
mental dan membawanya ke rumah sakit jiwa Nantong dan Nanjing. Dia
berulang kali disuntik dengan obat-obatan yang merusak sistem saraf
pusatnya. Kakinya menjadi lumpuh dan tidak bisa makan makanan
padat, kecuali sedikit susu bubuk. Tidak lama kemudian, ia berada
diambang kematian.
Tahun 2010, pejabat Penjara Hongzehu takut kalau Chen bisa mati di
sana, dan mereka harus bertanggung jawab, sehingga mereka berencana
untuk melepaskannya lebih cepat dari jadwal.
Namun, mantan majikan Chen dan petugas dari Kantor 610 di kota itu
menolak untuk mengizinkannya, karena mereka takut harus bertanggung
jawab atas kondisi Chen.
Akhirnya, para pejabat Penjara Hongzehu menugaskan penjaga Wang
Xingen dan Teng Jiang, kepala Divisi No 8, untuk membawa Chen ke
kampung halamannya di Mongolia. Kami belum mendengar berita tentang
dia sejak itu.
3. Chen Jili Hidupnya dalam Bahaya
Chen Jili ditangkap, dijatuhi hukuman penjara, dan dibawa ke
Penjara Wanita Nanjing dan disiksa. Dia dipaksa berdiri untuk
jangka waktu yang lama, dipukuli dan disetrum dengan tongkat
listrik. Chen menjadi kurus dan sangat lemah.
Karena membutuhkan perhatian medis, tapi dibawa ke Penjara Rumah
Sakit Jiwa Liyang di Changzhou. Dia disuntik dengan obat-obatan
yang merusak sistem saraf pusat dan hidupnya dalam bahaya.
4. Zhao Xuhui Disuntik dengan Obat Tidak
Diketahui
Zhao Xuhui, seorang guru dari Lianyungang Institute of Food
Technologists, dibawa ke rumah sakit jiwa di Distrik Haizhou,
Lianyungang, tahun 2001, karena ia menolak untuk "berubah" di pusat
pencucian otak.
Zhao disuntik dan disuapi obat yang tidak diketahui sehingga
merusak sistem saraf pusatnya. Dia disetrum dengan tongkat listrik,
karena ia menolak untuk mengambil obat.
Chinese version click here
English
version click here