(Minghui.org)
Dua puluh tiga praktisi Falun Gong dilaporkan telah diculik di
Beijing selama Januari dan Februari 2014. Sepuluh praktisi
tengah disidangkan, dan beberapa praktisi diganggu. Zheng Zongye
meninggal pada Januari setelah menderita stres selama satu dekade
karena pelecehan dan penyiksaan.
Sebagian besar praktisi diamankan
setelah mereka memberitahu orang-orang tentang manfaat berlatih
Falun Gong dan berbicara secara terbuka tentang penganiayaan yang
dilakukan oleh Partai Komunis China (PKC) terhadap latihan
spiritual damai itu.
Penculikan ini terjadi di beberapa distrik dan kabupaten: enam
penculikan di Distrik Haidian, empat di Distrik Fengtai, tiga di
Shunyi, tiga di Huairou, dua di Yanqing, dan satu di masing-masing
distrik Xicheng, Chaoyang, Daxing, Mentougou, Miyun, dan
Changping.
Praktisi Liang Bo dari Distrik Haidian, Wang Xiaoli dari Distrik
Residen Gaojiayuan, Yuan Wen dan Yuan Shuang dari Distrik Anzhen
dilecehkan di rumah mereka. Mereka akhirnya meninggalkan rumah
untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut.
Meninggal Setelah 12 Tahun dalam Pelarian
Zheng Zongye, lahir pada 1953, adalah seorang karyawan dari
Instalasi Pengolahan Air Limbah Tanaman Fangzhuang dan seorang
penduduk Distrik Xicheng. Setelah dia mulai berlatih Falun Gong
pada 1995, dia menemukan kembali kesehatannya dan menikmati
kehidupan keluarga yang harmonis.
Ketika PKC meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada 1999,
Zheng pergi ke Lapangan Tiananmen untuk mengajukan hak untuk
berlatih Falun Gong. Dia juga mengatakan kepada teman-teman dan
rekan-rekan kerjanya tentang manfaat Falun Gong. Polisi setempat,
komite perumahan, Kantor 610, dan orang–orang di tempat kerjanya
segera mulai secara terbuka melecehkan Zheng dan keluarganya,
termasuk putrinya.
Pada 28 Maret 2000, Zheng diusir dari apartemen milik perusahaannya
dengan alasan karena dia telah menggunakannya untuk menampung
praktisi Falun Gong yang datang ke Beijing untuk mengajukan
permohonan. Zhengdan keluargaya dipaksa untuk tinggal dalam sebuah
ruangan yang berukuran 9 kali 9 meter di bawah pengawasan ketat.
Pihak berwenang datang ke tempat tinggal barunya itu tanpa
pemberitahuan untuk menginterogasi atau membawanya ke tahanan.
Zhengdan keluarganya tidak lagi diizinkan untuk menjalani kehidupan
yang normal.
Istri Zheng, Pang Xiuzhong, dipaksa menjalani beberapa kali sesi
pencucian otak. Akhirnya dia harus meninggalkan keluarganya untuk
menghindari penganiayaan lebih lanjut. Pada 25 November 2002,
setahun setelah istrinya pergi, Zhengdan putrinya juga melarikan
diri karena pelecehan tanpa henti itu; akan tetapi, pihak berwenang
melacak keberadaan mereka. Zheng dipaksa untuk pindah hampir 20
kali selama 12 tahun.
Pada 7 Januari 2014, Zheng ambruk dan dirawat di rumah sakit.
Seorang sekretaris Bidang Politik dan Hukum Komite lokal (PLAC)
memberitahu pihak rumah sakit agar menolak memberikan
perawatan medis kepada Zheng. Rumah sakit menuruti perintah itu,
dan Zheng pun meninggal.
Kepala Keamanan Domestik Lokal dan Keluarganya Memukul
Kerabat Praktisi
Wang Zicheng dan ZhangAiping telah dipenjara beberapa kali karena
berlatih Falun Gong. Penculikan terbaru terhadap pasangan keluarga
itu berlangsung pada 29 Oktober 2013, ketika mereka dimasukkan ke
Pusat Penahanan Pertama Beijing.
Pada 3 Januari 2014 kerabat pasangan itu meminta pembebasan mereka
dari Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Pinggu. Petugas disana
mengatakan kepada keluarga mereka bahwa Zhang Daming, pemimpin
divisi, tidak lagi bekerja disana. Setelah mereka menemuinya
melalui Kantor Banding, Zhang menolak bertanggung jawab. Para
kerabat akhirnya langsung pergi kerumahnya untuk menuntut
jawaban.
Ketika Zhang melihat mereka di depan pintu, dia pun panik. Ketika
mereka terus mengetuk pintu, Zhang dan keluarganya, termasuk: ayah
dan istrinya sendiri, bergegas keluar pintu untuk menyerang mereka.
Beberapa kerabat, termasuk tiga wanita dan seorang anak, menderita
luka berdarah di mulut dan hidung karena serangan gencar mereka.
Beberapa orang bahkan menjambak rambut mereka. Kemudian Zhang
menelepon polisi minta bala bantuan untuk melakukan serangan secara
berkelompok.
Para korban mengajukan keluhan di Kantor Banding hari berikutnya.
Meskipun seorang karyawan di kantor meyakinkan mereka bahwa Divisi
Inspeksi Disiplin akan dihubungi, tidak ada tindakan yang diambil.
Sebaliknya, para korban dilecehkan oleh majikan mereka sendiri di
tempat kerja.
Pengacara Diusir dari ruang sidang
Pada 17 Mei 2013, Sembilan praktisi Falun Gong diculik di Desa
Jiantou Distrik Changping: Zhang Mingxia, Zhang Xiuping, Hao
Funing, Zhu Jinsong, Lin Fuhua, Li Yanling, Feng Xiaoling, Yan Feng
dan Jin Yuantao. Mereka secara resmi ditahan pada 22 Juni 2013, dan
akhirnya disidangkan pada 18 Februari 2014.
Karena pengadilan mau menerima pesan, Zhang Mingxia mengajukan
permintaan: "Semua yang saat ini masih menjadi anggota PKC tolong
selamatkanlah dirimu." Dia menjelaskan kepada hakim bahwa karena
Jiang Zemin telah menggunakan PKC untuk menganiaya FalunGong, semua
anggota PKC adalah kaki tangan penganiayaan itu. Zhang menjelaskan,
Oleh karena itu, mereka harus diadili, kecuali mereka telah mundur
dari keanggotaan PKC.
Kesembilan praktisi itu menolak untuk memberikan nama mereka, dan
mereka mengajukan pembelaan "tidak bersalah." Ketika hakim menyebut
reses, dia menuntut agar kerabat para praktisi meninggalkan ruang
sidang. Keluarga tersentuh akan keberanian para praktisi Falun Gong
yang mereka saksikan. Selain itu, mereka memutuskan untuk menyewa
pengacara terbaik untuk pembelaan mereka.
Empat orang pengacara untuk empat praktisi yang berbeda berargumen
dalam pembelaan mereka. Mereka tidak mau kalah, oleh karena itu,
hakim mengusir pengacara itu dari ruang sidang. Sidang itu
diintrupsi sebanyak tiga kali, dan sidang terpaksa ditunda
lebih awal.
Lin Qingrong Diculik di Beijing
Praktisi Falun Gong Lin Qingrong, warga Desa Xiaji, Kabupten
Baoying, Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, dan istrinya Li Guohua
menghadapi beberapa kali penculikan dan dipenjara selama 10 tahun
terakhir. Lin diculik terakhir pada 28 Januari 2014 ketika dia
mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan Falun Gong di
Yanggezhuang, Changping.
Lin dan istrinya pernah diculik di Panzhihua, Provinsi Sichuan, dan
kemudian ditahan di rumah sakit jiwa pada Januari 2001. Di sana,
mereka disuntik dengan obat yang merusak syaraf, dan seorang dokter
bahkan memberitahu Li: "Saya tahu kamu tidak sakit mental, tetapi
saya tidak bisa membantumu. Departemen kepolisian memberi tahu kami
untuk melakukan ini."
Pada tahun 2004, pasangan suami istri itu dipaksa untuk menghadiri
sesi pencucian otak Xinhua di Provinsi Jiangsu pada bulan September
dan Oktober. Mereka disiksa karena menolak untuk "dirubah
pendirian." Pada Maret 2006, Li kembali dipenjara, kali ini dia
dipenjara selama empat bulan. Pada 27 Januari 2007, dia dijatuhi
hukuman tiga tahun penjara di Penjara Wanita Nantong dan kemudian
dikirim ke Penjara Rumah Sakit Jiwa Pukou Nanjing.
Lin diculik lagi pada bulan September 2007 sebelum Olimpiade.
Ketika ibunya yang buta mencoba untuk menghentikan pemerintah
menculik anaknya, dia jatuh dan terluka. Karena dia tidak mampu
memperoleh perawatan medis, dia meninggal pada tahun 2009, saat
putra-putri dan menantunya masih dipenjara.
Mengikuti kebijakan penganiayaan yang berskala nasional oleh PKC,
banyak pejabat pemerintah dan warga negara biasa telah melakukan
kejahatan keji terhadap masyarakat atas nama "Membasmi Falun Gong."
Tindakan tersebut harus segera dihentikan.
Chinese version click here
English
version click here