(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong di Malaysia menggelar rapat umum di depan
Kedutaan Besar China di Kuala Lumpur, pada tanggal 20 April 2014
untuk mengenang tahun ke 15 permohonan damai pada 25 April
1999 di Beijing.
Setelah 15 tahun penganiayaan, kejahatan telah terungkap sangat
keji seperti pengambilan organ dari para praktisi Falun Gong yang
masih hidup. Selama rapat umum, praktisi menyerukan kepada
masyarakat di seluruh dunia bekerja sama untuk mengakhiri
penganiayaan brutal.
Praktisi Falun Gong di Malaysia
mengadakan rapat umum untuk mengenang tahun ke-15 Permohonan Damai
25 April 1999
Seorang praktisi Falun Gong
membaca sebuah pernyataan dengan dua bahasa Tionghoa dan Malaysia
untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang
permohonan damai 25 April.
Pengambilan Organ Paksa Harus Segera
Dihentikan
Selama rapat umum, praktisi menekankan kampanye petisi global tahun
lalu yang diprakarsai oleh Doctors Against Forced Organ Harvesting
(DAFOH). Petisi ini meminta PBB untuk memulai penyelidikan lebih
lanjut terhadap pengambilan organ paksa dari praktisi Falun Gong
yang dipenjara di Tiongkok dan menyerukan kepada pemerintah
Tiongkok segera mengakhiri kejahatan terhadap kemanusiaan. Sebanyak
1,5 juta tanda tangan dikumpulkan dari bulan Juli sampai November
2013, di antaranya 920.000 tanda tangan dikumpulkan di
negara-negara Asia.
Petisi itu akhirnya disampaikan kepada Kantor Komisaris Tinggi PBB
untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) sebelum Hari Hak Asasi Manusia
Internasional.
Cai, juru bicara kegiatan hari itu mengatakan, "Apa yang
menggembirakan adalah lebih dari 60.000 orang dari kebangsaan yang
berbeda di Malaysia bergabung dalam upaya global ini, dan
menunjukkan dukungan mereka dengan menandatangani petisi. Di antara
mereka adalah 48 dokter, 227 pengacara dan 15 anggota DPR. Ini
menunjukkan bahwa orang-orang dari semua lapisan masyarakat di
Malaysia menentang pengambilan organ paksa.
"Kami berharap bahwa pemerintah dan masyarakat internasional akan
melakukan upaya untuk membantu mengakhiri kejahatan ini, dan PBB
akan menganggap serius suara dari 1,5 juta orang di dunia,"
pungkasnya.
Latar belakang
Pada tanggal 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi mengajukan
permohonan damai dekat Zhongnanhai, pusat pemerintah di Beijing,
meminta agar pemerintah mengakui legalitas mereka berlatih Falun
Gong, dan praktisi yang telah ditahan oleh Kepolisian Tianjin
sehari sebelumnya dibebaskan. Para praktisi bubar dengan damai
setelah Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji bertemu dengan
perwakilan mereka, setuju untuk melepaskan praktisi Tianjin, dan
meyakinkan bahwa pemerintah tidak menentang Falun Gong.
Setiap tahun pada tanggal 25 April, praktisi Malaysia, bersama
dengan praktisi di seluruh dunia, mengadakan kegiatan untuk
mengenang peristiwa penting ini.
Chinese version click here
English
version click here