(Minghui.org)
Banyak anak-anak Praktisi Falun Dafa mulai berlatih dengan orang
tuanya. Saya mulai berkultivasi pada waktu yang sama dengan ibu
saya sewaktu saya masih kecil. Tetapi saya tersesat hampir selama
sepuluh tahun untuk mengejar ketenaran, uang dan mengejar
percintaan. Saya menjadi sangat kecewa terhadap kehidupan
saya.
Guru tidak meninggalkan saya
sewaktu saya sedang mengejar keuntungan sosial. Sebenarnya saya
mempunyai beberapa kesempatan untuk kembali berkultivasi.
Penganiayaan Tidak Menghentikan Saya
Berkultivasi
Meningkatkan karakter seseorang dan melepaskan keterikatan adalah
persyaratan bagi kultivator. Sewaktu seorang kultivator memahami Fa
Buddha dengan benar, pikirannya akan dipenuhi dengan harapan dan
kebahagian. Dalam tahap kondisi kultivasi ini, seseorang berhasil
atau tidak di masyarakat menjadi tidak penting.
Ibu saya ditangkap dan kami berdua dipenjara. Bagi kebanyakan
orang, sudah cukup dapat membuat mereka berhenti berlatih. Sebagian
dari anggota keluarga dan teman saya tidak bisa memahami kenapa
saya tetap berlatih. Sebagian sanak keluarga saya berpikir sumber
masalah saya adalah Dafa, dan lebih baik berhenti berlatih
Dafa.
Ibu saya dan saya berhadapan dengan penganiayaan dan penuduhan dan
keluhan dari teman-teman dan sanak keluarga, yang adalah pendukung
Falun Dafa sebelum penganiayaan. Bagaimanapun, kesalahpahaman
mereka mengenai penyebab kesengsaraan yang membuat mereka
benar-benar dalam bahaya karena cara mereka berpikir mengenai Dafa.
Sungguh sulit bagi saya untuk menhadapi masalah ini.
Setiap saya bisa membaca Zhuan Falun, penjelasan dalam buku
memurnikan pikiran saya. Ini adalah cara saya melewati hari-hari
yang sulit. Mengetahui kebenaran telah memberi saya kekuatan untuk
menghadapai tekanan penganiayaan dengan tenang. Tentunya saya
menyadari Guru telah memikul beban jauh lebih banyak dari pada
saya.
Beberapa kali saya diambang keruntuhan, tetapi kebulatan tekad saya
untuk tetap berpegang pada Fa menyelamatkan saya. Tentunya saya
sudah melepaskan banyak hal duniawi karena mengetahui saya akan
mendapat keuntungan di sisi yang lain. Yang sangat membantu adalah
dengan memusatkan perhatian pada belajar Fa dan pemancaran pikiran
lurus. Kemampuan saya bertahan di dalam situasi yang sulit telah
memberi dorongan kepada rekan praktisi. Waktu itu saya sungguh
percaya, apabila kehilangan nyawapun saya tidak masalah.
Mencari Kenyamanan dan Menghindari Penderitaan Akan
Merugikan Praktisi
Kekuatan lama berusaha menghancurkan tekad saya untuk berkultivasi.
Mereka memberikan dukungan pada konsep bahwa saya harus mencari
kehidupan yang lebih baik, yang penuh dengan kenyamanan. Bukan
hanya itu saja, tetapi saya harus berusaha menghindarkan
penganiayaan.
Saya tidak mencari pekerjaan sewaktu saya kembali ke rumah.
Teman-teman saya mulai berkeluarga, saya mulai ingin sekali
memperoleh gaya kehidupan seperti mereka. Saya mulai berharap bisa
berkeluarga dan mempunyai kehidupan yang lebih nyaman.
Usia saya sudah pantas berkeluarga, teman-teman dan sanak keluarga
berpikir saya sudah harus berkeluarga juga. Kekuatan lama
mengirimkan orang yang cocok kepada saya dan kami mulai berpacaran.
Saya sama sekali lupa kewajiban saya untuk menyelamatkan makhluk
hidup dan lupa kenapa saya datang ke dunia ini. Saya jatuh cinta
kepada orang biasa. Akhirnya, saya melakukan sesuatu yang
seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang kultivator dan saya
membiarkan nafsu berahi saya kesempatan. Saya merasa malu dan tidak
bisa memaafkan diri sendiri. Penyesalan tidak membantu atau merubah
situasi ini.
Kembali Berlatih
Penuh dengan perasaan bersalah dan bimbang atas jalan mana yang
saya harus ambil. Satu pilihan adalah menikah dengan orang yang
saya suka dan melewati kehidupan normal tanpa takut penganiayaan.
Pilihan yang lain, tidak menikah dan melanjutkan kultivasi,
mengambil resiko kemungkinan dianiaya lagi.
Pikiran berikut ini sering muncul dalam pikiran saya: “Nafsu berahi
adalah larangan dalam kultivasi. Apa yang akan dilakukan oleh
kekuatan lama kepada saya apabila saya kembali berkultivasi?
Sebagai seorang kultivator berarti saya bisa dianiaya dan akan
hidup dengan penuh penderitaan. Apakah Guru bisa menerima saya
dalam keadaan ini.”
Saya telah berpikir mengenai apa yang harus saya lakukan dalam
waktu yang cukup lama. Kemudian suatu hari saya membaca,
“Saya tidak
suka kalian menyalahkan diri, sedikit pun tidak berguna.
Perkataan saya masih yang tadi, sudah jatuh janganlah menelungkup
saja, cepatlah bangkit!” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika
Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003”)
Guru juga mengatakan,
“Memang
benar, asalkan penganiayaan belum berakhir sehari pun, satu hari
itu adalah kesempatan. Manfaatkanlah sebaik-baiknya, lakukanlah
dengan lebih baik, cepatlah berbalik kembali, jangan lewatkan
kesempatan lagi.” (“Ceramah Fa Keliling Amerika Utara”)
Ini adalah panggilan besar yang
membangunkan saya dan saya menangis. Saya mengetahui apa yang saya
perlu lakukan, yaitu memfokuskan diri pada kultivasi. Guru hanya
tertarik pada kemajuan saya, bukan pada kesalahan saya yang lalu.
Tetapi, saya juga perlu untuk menahan diri dari berbuat kesalahan
lagi. Saya memutuskan untuk menerima apa saja yang diatur oleh Guru
kepada saya, termasuk hal yang bisa mengakhiri kehidupan saya. Saya
meniadakan segala sesuatu yang diatur oleh kekuatan lama.
Berbagi Dengan Praktisi Muda Lain
Banyak rekan praktisi muda menghadapi masalah yang sama. Saya
mengharapkan pengalaman saya dapat membantu mereka. Konsep kekuatan
lama yaitu perasaan bersalah timbul di dalam praktisi. Pikiran
negatif lainnya seperti, “Kamu tidak boleh mempunyai pikiran ini
atau kekuatan lama akan menganiaya kamu,” akan membawa masalah bagi
praktisi.
Guru berkata, “Konsep-konsep lama semuanya adalah rintangan”
(“Janji pada Dewa Harus Direalisasi” dari Hong Yin III)
Kita harus berusaha untuk melakukan lebih baik dan mengurangi
dampak dari kesalahan tanpa perasaan takut. Kita tidak boleh
percaya kekuatan lama akan menggunakan kesalahan kita untuk
menganiaya kita. Jika itu terjadi, berarti kita sedang mengikuti
logika kekuatan lama.
Kita tidak berusaha memenuhi standar yang ditentukan oleh kekuatan
lama, juga bukan ingin melakukan dengan baik supaya bisa
menghindarkan penganiayaan. Kita di sini untuk berasimilasi dengan
Fa, dan hanya itu saja. Apabila kita gagal berbuat sesuai dengan
Fa, kita perlu menyesuaikan diri supaya sesuai dengan standar. Kita
tidak boleh berpikir kekuatan lama sekarang mengejar kita karena
kita membuat kesalahan.
Saya sering berpikir, “Kenapa saya berada di bumi ini?” Setelah
melewati banyak percobaan dan kesengsaraan, saya sekarang menyadari
saya di sini dalam satu misi untuk menyelamatkan makhluk hidup,
membela kebenaran, dan menjadi pengikut Dafa.
Saya berharap pengalaman saya bisa membantu orang-orang yang ingin
menyerah setelah berbuat kesalahan di dalam kultivasi atau
orang-orang yang mempunyai kebiasaan menyalahkan diri. Roh jahat
telah berusaha menyesatkan kita dengan berbagai cara, perkawinan
adalah salah satu senjata yang mereka gunakan terhadap praktisi
muda. Saya tidak menentang perkawinan, tetapi mencari seseorang
yang mempunyai pandangan nilai yang sama akan sangat
membantu.
Kita sungguh berbeda dengan manusia biasa. Sikap kita terhadap
masalah dunia, standar moral, dan tujuan kita berbeda dengan
manusia biasa. Bagaimana perkawinan bisa berlangsung lama apabila
pandangan nilai dan tujuan dari satu pasangan sangat berbeda.
Kehidupan seorang Kultivator adalah kehidupan yang sudah diatur
ulang oleh Guru. Sebagai seorang pengikut, kita harus mengetahui
bahwa kita dalam jalur yang terbaik menuju kesempurnaan dan tidak
ada yang perlu dikhawatirkan. Sewaktu kita menemui masalah, kita
hanya perlu memverifikasi apakah rencana kita sesuai dengan Fa dan
bagaimana rencana ini akan mempengaruhi penyelamatan makhluk
hidup.
Saya berharap kita bisa berbuat lebih baik dan menyelamatkan lebih
banyak makhluk hidup.
Chinese version click here
English
version click here