(Minghui.org)
Lanjutan dari bagian 1
Relawan praktisi Falun Gong di platform Klarifikasi Fakta Cepat
secara Global (RTC [Rapid Truth Clarification]) untuk menjangkau
mereka yang terlibat langsung dengan penganiayaan terhadap Falun
Gong. Begitu orang memahami penganiayaan yang didasari kebohongan
dan penipuan, mereka ingin menebus kesalahan dan menjauhkan diri
dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka yang hati nuraninya
terbangunkan, ingin melakukan hal yang benar dan tidak ingin berada
di sisi yang salah dalam sejarah, ketika PKT menghadapi pembalasan
atas kejahatan yang dilakukannya.
“Saya Beritahu Anda
Pengalaman Saya”
D (wanita) mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1999, penyakit
perut dan rematiknya sembuh. Setelah menyaksikan kekuatan Falun
Gong, banyak teman-teman dan rekan kerjanya juga bergabung
berlatih.
Setelah penganiayaan dimulai, D pergi ke Beijing untuk mengajukan
permohonan damai bagi Falun Gong. Dia ditangkap dan dipenjara di
sebuah pusat penahanan, dimana ia disetrum dengan tongkat listrik
dan disuntik dengan obat-obatan yang tidak teridentifikasi.
Kemudian, dia ditangkap delapan kali. Dia melakukan mogok makan
untuk memprotes dan dipaksa makan.
Pada tahun 2006, D melarikan diri ke Eropa. Begitu dia telah
menetap, dia segera bergabung dengan Platform RTC, memberitahu
orang-orang tentang Falun Gong dengan pengalaman pribadi dan
mengungkap penganiayaan.
Suatu hari D menelepon seorang perwira polisi, yang tidak percaya
bahwa penganiayaan terhadap Falun Gong begitu brutal dan
mengutuknya. D memberitahu tentang apa yang dia alami secara
langsung. Kepribadinya menyentuh polisi itu sangat dalam. Ia
mengubah sikapnya dan dengan sabar mendengarkannya untuk waktu yang
lama.
Sebelum menutup telepon, D mengatakan kepadanya, "Anda akan dihukum
jika Anda tidak berhenti berpartisipasi dalam penganiayaan." Polisi
itu, yang hati nuraninya terbangun, merasakan bahwa D dengan tulus
mempertimbangkan kesejahteraan dirinya dan berjanji tidak berada di
sisi yang salah lagi.
Orang-Orang yang Tersadarkan Membantu Relawan
RTC
Beberapa bulan yang lalu, D menelepon kepala kejaksaan. Dia
memberitahu tentang bagaimana Falun Gong telah dilatih di seluruh
dunia dan tentang pementasan bakar diri Tiananmen dan pengambilan
organ paksa. Kepala Kejaksaan itu terkejut.
Dia setuju untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Dia
juga berjanji bahwa dia akan menyampaikan kepada keluarga dan
teman-temannya tentang apa yang baru saja ia ketahui, dan juga
meminta mereka untuk mundur dari PKT.
Suatu hari, D membuat panggilan telepon ke kepala polisi. Segera
setelah dia mengatakan bahwa dia adalah seorang praktisi Falun
Gong, kepala polisi mengatakan, "Saya tahu tentang penganiayaan.
Saya benar-benar benci semua perintah yang saya dapatkan dari
atasan. Penganiayaan adalah salah."
Dia memberi D nomor telepon aparat penegak hukum yang terlibat
dalam penganiayaan dan berkata, "Silahkan hubungi mereka untuk
saya. Katakan kepada mereka kebenaran tentang penganiayaan."
Pada akhirnya kelapa polisi itu meminta D untuk terus berhubungan
dengannya
Relawan RTC lainnya memiliki pengalaman serupa. Seorang relawan
dari Taiwan menelepon gedung pengadilan sebelum sidang seorang
praktisi. Petugas yang menjawab telepon memberi relawan nomor
sejumlah hakim dan menyarankan supaya dia berbicara langsung dengan
hakim.
"Beberapa tahun yang lalu, kita tidak pernah mendapatkan nomor
telepon hakim. Tapi sekarang, petugas menawari kami informasi ini.
Kami berbicara dengan para hakim, yang membantu menyelamatkan para
praktisi di pengadilan," kata relawan ini.
Polisi: “Tolong Ungkap Tragedi Ini”
Relawan RTC fokus pada penjara-penjara di Tiongkok, di mana
praktisi Falun Gong secara rutin dan disiksa secara brutal.
Suatu hari, E (wanita), relawan RTC, menelepon penjara. Petugas
polisi yang bertugas menjawab: "Banyak praktisi Falun Gong
dipenjara di sini telah disiksa sangat keras, dan beberapa dari
mereka meninggal sebagai akibatnya.
"Beberapa tahun yang lalu, saya menyaksikan seorang praktisi
dipukuli sampai mati oleh seorang kepala polisi di penjara yang
berbeda. Kebrutalannya sangat mengerikan, dan membuat saya sangat
sedih. Saya selalu ingin melaporkannya, tapi saya tidak tahu, lapor
pada siapa.
"Mereka yang bertanggung jawab tidak hanya menghindari hukuman,
malah mereka dipromosikan! Hal ini tentu tidak benar. Bos saya
mengatakan kepada saya untuk tidak menceritakannya.
“Saya tidak tahan lagi, jadi saya tinggalkan penjara itu. Saya
tidak tahan tinggal di sana lebih lama lagi
"Saya sangat senang Anda menelepon hari ini. Saya sangat berharap
bahwa Anda dapat mengekspos apa yang telah saya katakan hari ini.
Bahwa kematian praktisi Falun Gong benar-benar sebuah
tragedi."
Polisi: “Saya Tahu Falun Dafa Baik.”
Suatu hari, E berbicara dengan seorang polisi di penjara, yang
tidak mengerti mengapa Falun Gong dianiaya oleh PKT.
E mengatakan, "PKT merasa terancam karena praktisi Falun Gong lebih
banyak dari anggota PKT. PKT mendirikan kekuasaannya didasarkan
pada kebohongan dan kekerasan, sedangkan Falun Gong mengajarkan
Sejati-Baik-Sabar. Jadi, PKT tidak bisa mentolerir Falun Gong."
Polisi itu setuju.
"PKT adalah ateis, dan mereka tidak percaya bahwa melakukan
keburukan akan ada konsekuensinya, sehingga mereka melakukan segala
macam kejahatan," E berkata. "Hal ini telah merusak standar moral
tradisional Tiongkok. Coba pikir, apakah ini partai politik yang
melayani rakyatnya?"
Polisi itu berkata, “Saya sepenuhnya percaya dengan Anda. Saya
tidak suka PKT.”
"Tolong beritahu semua polisi teman-teman Anda, yang terlibat dalam
penganiayaan terhadap Falun Gong," Dia berkata, "bahwa mereka akan
dihukum jika mereka tidak berhenti. Anda seharusnya tidak diam
ketika Anda dihadapkan pada perbuatan-perbuatan salah
tersebut."
"Anda benar, saya akan berbicara dengan mereka dan memberitahu
mereka untuk memperlakukan praktisi Falun Gong dengan baik,"
janjinya.
Ketika dia mengatakan kepadanya bahwa ia adalah orang yang baik,
dia menjawab, "Terima kasih. Saya tahu bahwa Falun Gong adalah
baik, dan Sejati-Baik-Sabar adalah baik."
Chinese version click here
English
version click here