(Minghui.org)
Tao Yuan berumur 40-an, seorang praktisi Falun Dafa dari Kota
Jiaxing, Provinsi Zhejiang, ditangkap pada tanggal 29 April 2014
dan dibawa ke pusat penahanan lokal. Polisi menggeledah rumahnya
dan menyita komputer notebook, komputer desktop, printer, semua
buku-buku Dafa, dan gambar pendiri Falun Gong Li Hongzhi.
Penangkapan meninggalkan ayah
berusia 90 tahun dan ibu 70 tahun di rumah tanpa ada yang
merawatnya.
Seorang lulusan pascasarjana Universitas Guru Beijing, dia Belajar
Sejarah Dinasti Ming. Dia sudah pernah dipenjara selama hampir 10
dari 15 tahun terakhir, sejak tahun 1999, karena menolak untuk
melepaskan keyakinannya pada Falun Dafa.
Pertama Ditangkap di Kota Chengdu
Petugas Kantor Polisi Jitou menangkap Tao dan praktisi lainnya pada
Desember 1999, dengan asumsi mereka bisa pergi ke Beijing dan
memohon hak untuk berlatih Falun Dafa.
Mereka dibawa ke pusat pencucian otak yang terletak di kantor
polisi dan kemudian pindah ke sebuah pembangkit listrik yang
terlantar. Praktisi pria dan wanita ditahan di sebuah ruangan
bersama-sama tanpa toilet. Mereka ditahan selama enam bulan.
Ditahan di Kamp Kerja Paksa di Kota Mianyang
Tao ditangkap pada bulan Agustus 2004 karena mengirim materi
informasi Falun Dafa ke Kantor Jingyang dan Kantor Hongyun.
Dia mulai mogok makan untuk memprotes penahanan ilegal setelah
dibawa ke Pusat Pencucian Otak Distrik Jinjiang. Dia dicekok paksa
makan dan beberapa kali berada dalam kondisi kritis.
Dia kemudian dibawa ke Kamp Kerja Paksa Xinhuan di Kota Mianyang
pada tanggal 11 November 2004. Para penjaga memaksanya untuk
jongkok, berdiri untuk waktu yang lama, serta duduk di bangku kecil
pada suatu waktu.
Polisi Jitou Memberi Keluarga Alasan Yang Tidak
Pasti
Polisi di Kecamatan Jitou, Kota Chengdu, menangkap Tao pada tanggal
28 Januari 2007. Mereka memukulinya dan membawanya ke Kantor Polisi
Jinyang setelah menggeledah rumahnya.
Ayahnya berusia 80 tahun yang sedang sakit parah pergi ke
kantor polisi Jinyang untuk mencarinya. Polisi dan Kejaksaan
memberinya alasan yang tidak pasti selama enam bulan.
Pengadilan menjatuhi Tao hukuman empat tahun penjara tanpa
memberitahukan sidang ke keluarganya. Setelah putusan itu
dijatuhkan, Kantor 610 menolak mengeluarkan pemberitahuan resmi
kepada keluarga, dan pejabat penjara menolak keluarganya menjenguk
Tao dengan alasan mereka tidak ada pemberitahuan.
Disiksa di Penjara Guangyuan
Tao dianiaya secara mental dan fisik di Penjara Guangyuan, tempat
dia dipenjara pada tahun 2009.
Dia disetrum dengan beberapa tongkat listrik, digantung dan
dipukuli dalam waktu yang lama, dipukuli dengan tongkat berduri,
larangan tidur selama seminggu, dilarang menggunakan kamar kecil,
ditahan di sel isolasi, dan dilarang untuk berbicara dengan siapa
pun.
Penjaga membalas dendam pada Maret 2009 karena Tao melaporkan
seorang rekan praktisi telah disiksa. Dia pertama kali dipukuli dan
kemudian digantung di tiang basket sampai tengah malam. Dia pingsan
beberapa kali. Meskipun terluka, dia dipaksa untuk melakukan kerja
paksa dua hari kemudian. Tidak bisa membawa tiang beton berat, dia
pingsan, dan beton jatuh menimpa dirinya. Enam tulang retak, memar
dan berdarah. Meskipun hidupnya berada dalam bahaya, pejabat
penjara menolak membebaskannya untuk perawatan medis.
Ilustrasi Penyiksaan:
Digantung
Chinese version click here
English
version click here