(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong kembali mendapat sambutan hangat di acara
tahunan Festival Budaya Frankfurt dan pawai pada 28 Juni 2014. Ini
adalah kesepuluh kalinya praktisi turut berpartisipasi dalam ajang
ini. Festival ini diselenggarakan setiap tahun sejak 2003, dan
berusaha untuk meningkatkan pemahaman bersama diantara lebih dari
180 suku bangsa yang tinggal di Frankfurt, kota dengan etnis yang
paling beraneka-ragam di Jerman.
Praktisi menampilkan kebudayaan
tradisional Tionghoa di dalam pawai, juga menampilkan Tian Guo
Marching Band, barisan genderang pinggang, peragaan latihan Falun
Gong di atas kendaraan hias, dan penari “bidadari.” Mereka juga
membawa foto-foto mereka yang meninggal dunia akibat penganiayaan
oleh rejim komunis di Tiongkok.
“Kami ingin membantu warga Frankfurt mempelajari tentang kebudayaan
asli Tionghoa dan Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa),”
kata Wu Wenxin, ketua Himpunan Falun Dafa Eropa.
Saat kontingen Falun Gong melewati panggung utama, pembawa acara
pawai memperkenalkan dengan berkata, “Ini adalah kontingen Falun
Dafa yang telah berpartisipasi setiap tahun selama sepuluh tahun.
Mereka menampilkan musik Tionghoa dengan instrumen musik Barat,
sangat spesial, dan memperdalam karakteristik multi budaya dari
wilayah Frankfurt.”
Kontingen Falun Gong di dalam
pawai
Tian Guo Marching Band, terdiri dari praktisi Falun Gong dari
berbagai negara di Eropa
Melewati Roemer Square (Romerberg Plaza), dimana Balai Kota
Franfrurt berada
Thomas, pemilik toko perhiasan, sangat menyukai barisan Falun
Gong
Margrit Detri, seorang guru di Jerman, menandatangani petisi untuk
mengecam keras penganiayaan brutal oleh rejim komunis
Tiongkok
Orang-orang berbicara kepada praktisi dan menandatangani petisi
yang menyerukan agar diahirinya pengambilan organ secara paksa
terhadap praktisi Falun Gong
Para praktisi menggelar rapat umum di pusat kota Frankfurt
Membaca materi informasi Falun Gong
Para penonton menerima brosur informasi dari praktisi
Memperagakan lima metode latihan Falun Gong di atas kendaraan
hias
Para praktisi menggelar rapat
umum setelah pawai, memperagakan latihan Falun Gong, dan memberi
tahu orang-orang tentang 15 tahun penganiayaan yang dilakukan oleh
Partai Komunis Tiongkok (PKT). Banyak orang mendengarkan fakta
kebenaran dan menandatangani petisi untuk menunjukkan dukungan
mereka atas upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan.
“Kebaikan Pasti Berada di Sisi Kalian”
Seorang wanita Jerman berkata bahwa dia adalah umat Kristen,
mendengar tentang Falun Gong dan penganiayaan terhadap latihan ini
untuk pertama kalinya di acara ini. Setelah berbicara dengan
seorang praktisi, dia berkata, “Siapapun yang telah melakukan
perbuatan seperti itu (menganiaya Falun Gong), harus dikecam, ini
mengerikan!”
“Hal seperti ini harus dihentikan, benar-benar tidak
berperikemanusiaan, dan sadis,” katanya. Berkenaan dengan kejahatan
PKT dalam mengambil organ secara paksa, dia berkata, “Ini lebih
buruk dari apa yang terjadi di kamp konsentrasi Nazi.”
Dia menambahkan bahwa dia percaya kebaikan pasti berada di sisi
mereka yang telah mengalami penderitaan semacam itu.
Dua turis asal Korea Selatan berbicara dengan praktisi dalam bahasa
Mandarin, dan berkata bahwa mereka pernah menuntut ilmu di Beijing.
Setelah mereka mendengar tentang penganiayaan dan pengambilan organ
secara paksa yang mengerikan ini, mereka segera menandatangani
petisi untuk menunjukkan dukungan mereka kepada praktisi.
Denis Roos, manajer dari sebuah perusahaan di Belanda, melihat
rapat umum praktisi, mengajukan banyak pertanyaan tentang Falun
Gong, lalu menandatangani petisi. Dia berkata, “Pengambilan organ
secara paksa (dari praktisi dalam keadaan hidup) yang masih
berlanjut di Tiongkok adalah tidak berperikemanusiaan, jadi saya
menandatangani petisi. Ia tidak dapat percaya ada kejahatan seperti
ini!”
“Ini yang dapat saya lakukan. Sungguh perbuatan memalukan yang
tidak pernah terdengar!” kata Margrit Detri, seorang guru Jerman
yang menandatangani petisi.
Turis Tiongkok Sangat Terkesan, dan Segera Mengundurkan
Diri dari PKT
Banyak turis Tiongkok yang terpukau melihat praktisi Falun
Gong berada di dalam pawai di luar Tiongkok, dan memotret banyak
foto.
Wang, yang berasal dari Provinsi Hunan, Tiongkok, melihat para
praktisi Falun Gong di pawai untuk pertama kalinya, dan berkata,
“Nyata, alami, dan tradisional, tetapi kami tidak melihat hal ini
di Tiongkok.” Berbicara tentang penganiayaan, dia berkata, “Mereka
tidak bersalah, penganiayaan ini tidak seharusnya terjadi. Kini
tidak ada yang mempercayai PKT.”
Salah seorang praktisi, yang sedang membagikan materi informasi di
sepanjang rute pawai, berkata bahwa lebih dari 20 orang Tiongkok
meminta dia untuk membantu mereka mengundurkan diri dari PKT dan
organisasi-organisasi afiliasinya.
Chinese version click here
English
version click here