(Minghui.org)
Saya ingat ketika saya masih kecil, saya melihat teman saya disiksa
oleh teman-teman sekelasnya yang lebih besar. Saya ingin membantu,
tapi saya begitu kecil dan pemalu, saya tidak berani. Itu membuat
saya ingin belajar seni bela diri untuk mengalahkan kejahatan dan
melindungi kebenaran.
Kadang-kadang saya melihat guru
PE saya berlatih tinju di tempat bermain. Saya dipenuhi dengan
kedengkian. Mimpi ini masih menonjol dalam pikiran saya sampai
akhir usia saya yang ke-20. Saya juga suka membaca buku-buku seni
bela diri.
Ketika ayah saya masih muda, ia tahu sedikit seni bela diri.
Meskipun ia tidak hebat dalam hal itu, tidak ada yang berani
menyinggung perasaannya. Kakek saya adalah seorang Katolik yang
taat. Ayah, paman, dan bibi saya semua orang Kristen, sehingga
keluarga saya memiliki reputasi yang baik.
Pengemis, buruh migran yang tidak memiliki uang datang ke rumah,
atau orang-orang yang dikejar-kejar semua akan datang ke rumah
kami. Ibu saya begitu baik, dia tidak akan makan daging sapi. Dia
sering berkata, "Sapi bekerja keras dalam seluruh hidupnya. Ketika
mereka terlalu tua untuk bekerja, orang membunuh mereka untuk
makanan. Ketika sapi dibunuh di depan mata saya, saya mulai
menangis. Saya tidak tahan makan daging sapi." Akibatnya, keluarga
saya hampir tidak pernah membeli daging sapi.
Meskipun kami miskin, saya sangat senang sebagai seorang anak. Itu
tidak seberapa lama ketika saya mulai bekerja bahwa saya
benar-benar belajar bagaimana rasanya menjadi sedih. Saya tidak
pergi ke sekolah yang lebih tinggi dan tidak bisa menemukan
pekerjaan yang saya suka; semua pekerjaan baik dikendalikan dan
diduduki oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Saya hanya bisa
menemukan pekerjaan sebagai buruh untuk memindahkan batu bata dan
pasir di lokasi bangunan.
Kepala mandor di lokasi proyek selalu menghibur saya: "Belajar
dengan baik dan anda mungkin meletakkan pekerjaan memindahkan batu
bata dalam waktu dekat." Setiap hari saya terus bergaul dengan
beberapa pekerja seusia saya. Perlahan-lahan, saya belajar
berkelahi, saya berjudi, merokok, dan menghabiskan waktu di
kafe-kafe internet dan bar karaoke. Kecuali mengkonsumsi
obat-obatan terlarang, saya melakukan semua kebiasaan buruk.
Beberapa teman kadang-kadang meminta saya untuk mengkonsumsi obat:
"Cobalah, itu bisa sangat menghibur." Saya tidak pernah mencobanya.
Saya kadang-kadang membawa belati, terutama pada malam hari. Saya
tidak tahu mengapa saya sampai membawa belati.
Saya mulai melihat bagaimana anggota PKT dan polisi adalah
"orang-orang" jahat. Setelah teman saya menjadi sasaran yang keliru
dan sengaja dipukuli sampai mati, pembunuh dibebaskan pada hari
berikutnya, saya menyadari bahwa ada orang-orang yang jauh lebih
buruk dan lebih jahat dari saya.
Istri teman ini baru saja punya bayi yang berusia kurang dari
sebulan; Saya bahkan tidak tahu bagaimana untuk membantunya.
Secara bertahap, pikiran akan kebencian dan pembunuhan, terutama
ingin membunuh pejabat rezim, mulai mendidih dalam diri saya.
Ketika saya mendengar sebuah insiden di suatu tempat, saya selalu
ingin pergi dan mencari tahu petugas rezim mana yang bertanggung
jawab. Saya selalu berkeliaran di luar pada malam hari. Ketika saya
terbangun keesokan paginya, ibu saya selalu mengatakan kepada saya,
"Jangan sering keluar sampai larut malam, itu akan membahayakan
kesehatan nanda dalam jangka panjang."
Saya mulai menahan diri ketika ibu saya menderita kanker. Saya
sangat sedih. Kami tidak punya uang untuk membawanya ke dokter.
Jika dia pergi ke rumah sakit, kami akan menghabiskan uang yang
kami punya, dan saya akhirnya akan kehilangan dia pula. Jadi saya
bekerja siang hari dan tinggal di rumah malam hari, melakukan
pencarian melalui buku-buku kedokteran.
Ketika saya bekerja jauh dari rumah, saya akan pergi toko buku
untuk mencoba menemukan buku kedokteran, mencari resep untuk
menyembuhkan ibu saya. Setelah dua atau tiga tahun, saya masih
belum menemukan obatnya.
Saya memiliki lebih banyak waktu di rumah pada malam hari dan saya
mulai membaca kotak buku kedokteran tua ayah saya yang dulunya
digunakan ketika ia belajar ilmu kedokteran. Itu sulit dilakukan
dan saya ingin menyerah. Tapi ketika saya memikirkan Ibu, saya
bertahan. Saya membeli sebuah radio dan ketika saya lelah membaca,
saya akan mendengarkan radio.
Satu tengah malam, secara kebetulan, saya mendengarkan "Radio Free
Asia" pada gelombang pendek dan mendengar seorang praktisi Falun
Dafa wanita dari Shandong, yang berbicara tentang Falun Dafa
sebagai latihan kultivasi tingkat tinggi aliran Buddha berdasarkan
prinsip-prinsip universal Sejati Baik-Sabar.
Dia menyebutkan tentang insiden bakar diri yang terjadi di Lapangan
Tiananmen, berbicara tentang belas kasih Guru Li Hongzhi, dan
manfaat penyembuhan dan kebugaran dari berkultivasi Dafa. Ia
menceritakan bahwa semua penyakitnya lenyap setelah ia berkultivasi
Dafa. Dia juga berbicara tentang banyak orang yang menderita
penyakit mematikan.
Saya tiba-tiba berharap, seolah-olah saya melihat cahaya terang di
depan.
Sungguh luar biasa! Saya telah menemukan obat untuk ibu saya! Saya
terus bertanya-tanya di mana saya bisa menemukan buku-buku Falun
Dafa, karena apa yang dikatakan di TV tentang Falun Dafa
benar-benar berbeda dari apa yang dikatakan di radio. Saya
memutuskan untuk mencoba sendiri sebelum mengajar ibu saya.
Kemudian, saya menemukan buku berharga Zhuan Falun di toko buku
bekas. Saya mulai belajar sendiri, tapi tidak ada instruksi latihan
dalam buku ini. Jadi saya mendengarkan radio setiap malam. Ketika
saya mendengar bahwa dengan menggunakan FreeGate, Ultrareach,
Dynaweb seseorang dapat membuka situs web Minghui dan mendownload
ceramah Guru dan instruksi latihan video, saya sangat
gembira.
Saya segera bangun dan berlari ke kafe Internet. Saya menemukan dan
mendownload ceramah dan video instruksi latihan Guru. Saat itu
waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi ketika saya sampai di
rumah.
Saya tertidur setelah saya belajar beberapa gerakan. Saya bangun
sangat pagi keesokan harinya dan mengingat latihan yang saya
pelajari di Internet. Karena saya tidak memiliki komputer di rumah,
saya mulai berencana untuk membeli satu untuk menonton ceramah
Guru.
Sejak saya mulai berkultivasi Falun Dafa, saya sudah meninggalkan
semua kebiasaan buruk saya seperti minum, berkelahi, merokok, dll.
Saya tidak lagi memiliki pikiran untuk membunuh. Dalam buku Zhuan
Falun, kita diajarkan untuk selalu memikirkan orang lain, menjadi
orang yang benar-benar baik. Seseorang tidak boleh membunuh,
membunuh adalah dosa.
Setelah berlatih Falun Dafa, banyak masalah seperti pusing, sakit
kepala, batuk, radang kantong empedu, flu, radang lapisan perut,
mulas, dan sering pilek semua lenyap. Saya merasa seluruh tubuh
saya begitu ringan. Dafa agung, luar biasa!
Saya merasa bahwa, sampai saat itu, saya telah hidup dengan
sia-sia. Semua siaran PKT itu bohong, semua direkayasa. Saya merasa
bahwa Guru begitu baik. Dia mengajarkan kita Dafa yang begitu
berharga secara gratis. Saya merasa bahwa saya harus bangkit untuk
membiarkan orang lain tahu bahwa kita telah ditipu selama
bertahun-tahun oleh PKT.
Ibu saya tidak pergi ke sekolah, tapi dia membaca buku-buku Dafa
dan saya mengajarinya latihan. Akhirnya, meskipun ia tidak
ditakdirkan untuk mendapatkan Fa, dia tahu bahwa Dafa adalah baik,
dan dia tahu bahwa saya akan menemukan "obat yang baik"
untuknya.
Ibu saya meninggal. Ayah dan adik saya, sebagai umat Katolik, semua
tahu Dafa adalah baik, dan Dafa sedang dianiaya. Saya merasa senang
bahwa mereka akhirnya mulai berkultivasi Dafa juga.
Belas kasih Guru membangkitkan hati nurani saya; saya tidak bisa
diam ketika pengikut Dafa dianiaya, saya tidak bisa berdiam diri
sementara Guru sedang difitnah. Selama bertahun-tahun, dengan
kerja, saya menabung untuk membeli komputer dan printer. Saya mulai
mengcofy DVD klarifikasi fakta, memasang piring satelit NTD untuk
orang-orang, dan telah berjalan pada jalur kultivasi Dafa.
Chinese version click here
English
version click here