(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong Fu Yafang adalah seorang karyawan dari Qunxing
Supermarket di Kota Hegang, Provinsi Heilongjiang, dan sekarang
sudah pensiun.
Penganiayaan terhadap Falun Gong telah merusak kesehatan fisik Fu
dan kehidupan keluarga yang damai. Polisi sering mengganggu dia dan
keluarganya di kediamannya. Dia juga dipaksa untuk melapor ke
kantor polisi dan kantor asosiasi komunitas setiap hari.
Keluarganya hidup dalam ketakutan dan kecemasan, dan berada di
bawah tekanan besar.
Berikut ini adalah penjelasan
singkat tentang penganiayaan yang dideritanya dari 2002-2008.
Dipenjara di Pusat Penahanan
Xu Yuting, wakil kepala Kantor Polisi Jalan Xingan, bersama petugas
Wang Xiaodong, Zhao Baodong, dan Chen Shoujie, masuk ke rumah Fu
dan menggeledahnya pada tanggal 6 Juli 2008. Mereka memeriksa
setiap benda dan setiap sudut tempat tinggalnya, termasuk album
foto keluarga, dan surat nikah, mencari "bukti." Mereka mengancam
akan menangkap anak-anak Fu jika mereka mengganggu pencarian.
Polisi menuduh Fu memiliki "barang anti-revolusioner" ketika mereka
menemukan sebuah kalender dan gambar dengan informasi Falun Gong.
Mereka menangkap Fu setelah menemukan buku Zhuan Falun, dan
Mingguan Minghui.
Ketika anak-anak Fu mencoba untuk menghentikan polisi menangkap
ibunya, Xu Yuting mengancam, dan mengatakan mereka akan ditangkap
juga, dan membelenggu Fu dan menyeretnya pergi. Xu mengatakan bahwa
polisi tidak akan bertanggung jawab atas keadaan Fu, dan
keluarganya juga akan dibawa ke pengadilan.
Polisi membawa Fu dan anak-anaknya ke Kantor Polisi jalan Xingan,
dan menahannya di Pusat Penahanan Kedua Hegang malam itu. Fu
dipindahkan ke Pusat Penahanan Pertama sesudahnya, di mana dia
ditahan selama dua bulan.
Rumah Fu sebelumnya telah digeledah oleh polisi, dan ia telah
ditahan. Pada tanggal 1 Januari 2002, tanpa menunjukkan identitas
apapun, Zhao Baodong masuk ke rumahnya dan menggeledahnya, tapi
tidak menemukan apa pun. Dia menangkap Fu dan menahannya selama
tujuh belas hari.
Fu terkunci di dalam sel kecil, gelap dan lembab dengan praktisi
lain. Mereka hanya bisa bebas di toilet di dalam sel. Udara kotor
dan pengap, dengan tidak ada ventilasi. Para penjaga berteriak jika
mereka melakukan latihan.
Para penjaga secara fisik menyiksa dan melecehkan Fu, dan mencoba
membuat dia menulis pernyataan untuk berhenti berlatih Falun Gong.
Karena Fu menolak untuk menulis pernyataan, para penjaga memaksa
keluarganya menulis pernyataan untuknya sebelum dia
dibebaskan.
Zhao Baodong, bersama dengan empat petugas polisi lainnya, masuk ke
rumah Fu sekali lagi pada tanggal 20 April 2002. Mereka
menggeledah, tapi tidak menemukan apa pun.
Polisi kembali pukul 22:00 malam itu, mengancamnya, dan mengatakan
mereka telah mengadakan penangkapan massal. Mereka mencoba untuk
memaksa Fu membubuhkan sidik jari, tapi dia menolak. Ketika polisi
bertanya apakah dia akan terus berlatih Falun Gong, dia menjawab
ya.
Fu ditahan saat ini di Pusat Penahanan Kedua selama tiga bulan. Dia
dipaksa duduk di bangku kecil setiap hari, dan dilarang tidur. Dia
tidak diizinkan menyilangkan kakinya atau berbicara dengan siapa
pun. Para penjaga menghasut para tahanan untuk menghina dan
mencacinya.
Semua praktisi yang ditahan usia lanjut, yang tertua, Xie Xianglan,
berusia 75 tahun.
Peragaan Penyiksaan: Dipaksa untuk
duduk di bangku kecil untuk jangka waktu yang lama
Tiga tahun Kerja Paksa
dan Penyiksaan
Fu akhirnya diberikan tiga tahun hukuman kerja paksa pada tahun
2002, dan dipenjara di Pusat Rehabilitasi Narkoba Harbin untuk
melakukan kerja paksa.
1.Penggeledahan Ketat
Ketika dia pertama kali tiba di pusat rehabilitasi obat, Fu
digeledah. Dia dipaksa menanggalkan semuanya, termasuk celana
dalamnya, dan kemudian berdiri menghadap dinding. Para penjaga juga
menggeledah pakaian dan pakaian dalam.
2. Cuci Otak
Fu menjadi sasaran cuci otak setiap hari. Dia dipaksa duduk di
bangku kecil sepanjang hari, dan menonton video yang memfitnah
Falun Gong. Dia dibangunkan pukul 05:00 pagi, diberikan lima menit
untuk bersiap-siap, dan kemudian duduk di bangku kecil sampai 21:00
malam. Lebih dari dua belas praktisi ditahan di sebuah ruangan
kecil. Mereka tidak diizinkan untuk menggunakan toilet, dan harus
menggantinya dengan ember plastik. Seluruh ruangan berbau kotor dan
menyesakkan.
3. Penyiksaan Lain
Para penjaga memaksa Fu berjongkok di sepasang jeruji besi yang
terpisah dua inci. Setelah beberapa saat, kakinya sangat sakit dan
menjadi mati rasa.
Penjaga Wang Dan memborgol tangan Fu ke sebuah batang besi, dan
menghasut para tahanan kriminal untuk menginjak borgol dengan
keras. Daging di pergelangan tangannya robek terbuka, tulangnya
kelihatan.
Ilustrasi Penyiksaan: Dirantai ke
lantai
Wang Dan juga disumpal dengan tas
kain kecil yang penuh dengan beberapa obat yang tidak diketahui ke
dalam mulutnya, dan kemudian mengikat tas di lehernya dengan pita.
Dia meludahkan busa hitam.
Ketika musim dingin tiba, para penjaga mengunci puluhan praktisi di
ruang bawah tanah, merampas jaket musim dinginnya, kemudian membuka
jendela untuk membekukan mereka.
Untuk memaksa Fu menandatangani pernyataan mengecam Falun Gong,
para penjaga menyiksanya selama 72 jam. Mereka menggunakan lampu
intensitas tinggi untuk membutakan matanya dan membingungkan
dia.
Kepala team Li memerintahkan para tahanan untuk mencukur hanya
bagian-bagian tertentu dari rambutnya untuk mempermalukan
dirinya.
Fu menjadi begitu rapuh saat kakinya terluka dan merasa seolah-olah
dia sedang berjalan di pecahan kaca dan jarum. Tubuhnya menjadi
mati rasa, dan ia tidak dapat berjalan tanpa bantuan.
Dua bulan kemudian, ketika ia kembali sehat, para penjaga
memaksanya untuk melakukan kerja paksa lagi menyortir tabung pasta
gigi dan sumpit sepanjang hari sampai pukul 22:00 malam
Chinese version click here
English
version click here