(Minghui.org)
Para praktisi Falun Gong di Sydney berkumpul di jalan utama
Hurstville pada 29 Juni 2014. Terpasang berderet-deret spanduk dan
poster yang membentuk “Tembok Besar Kebenaran” untuk mengingatkan
tentang penganiayaan di Tiongkok
Mereka memberi informasi kepada
orang-orang yang lewat tentang kejahatan brutal penguasa Tiongkok
yang mengambil paksa organ tubuh para praktisi yang dipenjara
lantaran kepercayaan mereka. Banyak yang menandatangani petisi
menuntut agar menghentikan dengan segera pengambilan paksa organ
tubuh yang keji itu.
Dari poster itu khalayak umum
mengetahui pengangiayaan terhadap Falun Gong
Seorang praktisi Falun Gong berbicara kepada orang-orang tentang
Falun Gong dan penganiayaan
Setelah mereka mengetahui penguasa Tiongkok mengambil paksa organ
tubuh dari para praktisi Falun Gong yang masih hidup, banyak yang
menanda tangani petisi menyerukan penghentian kekejaman ini
Seorang Tionghoa yang sedang lewat membaca koran tentang
penganiayaan Falun Gong
“Saya Ingin Belajar Falun
Gong”
Ada sepasang suami isteri muda berdiri lama di depan poster. Si
isteri, Viki Tori, menunjuk ke sebuah foto sambil menanyakan banyak
hal.
Dia menunjuk ke sebuah foto dari seorang praktisi wanita sebelum
dan sesudah disiksa dengan brutal, lalu mendesah, “Kekejaman ini
luar biasa! Tak terbayangkan.” Setelah seorang praktisi
menceritakan kejadiannya, dia lalu menandatangani petisi.
Setelah Viki mengerti lebih banyak tentang manfaat meditasi pada
kesehatan fisik maupun mental, kemudian berkata: “Saya ingin
belajar Falun Gong.” Dia mengambil banyak materi informasi
“Pertempuran antara Kebajikan dan Kejahatan”
Seorang dari Hungaria bercakap-cakap dengan para praktisi. Katanya,
dia berbisnis di Tiongkok, dan dia mengetahui tentang penganiayaan
Falun Gong di Tiongkok yang masih berlanjut. Dia ikut
menandatangani petisi yang memprotes pengambilan organ tubuh,
sambil berkata, “Saya sangat menyetujui dengan apa yang kamu
lakukan sekarang. Sungguh suatu pertempuran besar dan sulit antara
kebajikan dan kejahatan.”
“PKT Akan Kena Hukuman”
Dua orang Tionghoa dari Shanghai berbicara kepada seorang praktisi.
Mereka yakin bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menjadi
sangat korup dan Tiongkok sangat kacau karena “ia adalah masyarakat
atheis. Suatu masyarakat dengan kepercayaan yang lurus tidak
akan rusak. PKT telah membunuh banyak rakyat dan pasti akan
kena hukuman.”
Chinese version click here
English
version click here