(Minghui.org)
Yao Bingfang [wanita] dari Kabupaten Junan di Provinsi Shandong
pernah masuk ke kamp kerja paksa dua kali yang jumlah waktunya tiga
tahun. Pada bulan Juli 2013, dia tiba-tiba menderita pendarahan dan
hampir meninggal di kamp kerja. Dia dibebaskan lantaran
kesehatannya yang buruk, tetapi di rumah terpaksa harus merawat
suaminya yang sakit. Dengan mendapat ancaman terus menerus Yao
mendapat tekanan yang berat, menyebabkan kesehatannya turun
drastis. Pada bulan Februari 2014 dia masuk ke rumah sakit dan
mendapat transfusi darah. Sekarang dia tidak lagi dapat merawat
suaminya.
Dihukum 18 bulan di Kamp
Kerja untuk Pertama Kalinya
Chen Xin dan pejabat lainnya dari Divisi Keamanan Domestik dari
Junan menangkap Yao pada bulan November 2007. Dia dijatuhi hukuman
18 bulan penjara di Kamp Kerja Paksa Wanita Pertama di Kecamatan
Jinan, menjadi target pencucian otak, dipaksa melakukan pekerjaan
berat, dan sekali pernah dicegah tidak tidur selama sembilan hari
berturut-turut.
Ketika Yao menolak untuk memakai seragam kamp kerja, kepala tim Sun
Qunli dan para sipir mengikatnya ke ranjang maut selama 33 hari
berturut-turut dan menyiksanya. Dia kehilangan hampir setengah
berat badannya dan menderita pendarahan selama delapan bulan.
Suaminya Luo Shunyi mencoba untuk membebaskan dia agar bisa
mendapat perawatan kesehatan, tetapi justru para sipir memeras
60.000 yuan.
Dihukum 18 bulan di Kamp Kerja untuk Kedua
Kalinya
Pada 14 Mei 2012 Chen Xin dan beberapa orang dari Divisi Keamanan
Domestik Junan menerobos ke ruang rumah sakit tempat Luo dirawat,
mengambil HP dan kunci rumahnya. Chen mengancam akan menahan Yao
yang menyebabkan kondisi Luo menjadi lebih buruk.
Chen dan petugas lain mendobrak masuk rumah Yao dan menahannya.
Mereka menggeledah tempat tinggalnya dan merampas uang dan barang
miliknya. Chen menjatuhkan hukuman kepada Yao di Kamp Kerja Paksa
Wanita Pertama Jinan selama 18 bulan lagi, tidak mempertimbangkan
bahwa Luo sedang dalam keadaan sangat tidak sehat dan hanya Yao
yang bisa merawatnya.
Ketika Yao menolak untuk memakai seragam kamp, para sipir
merobek-robek pakaiannya dan mempermalukannya. Dia dipaksa berdiri
tegak dalam jangka waktu lama, dicegah tidak tidur dan dipaksa
melakukan pekerjaan berat. Dia menjadi sangat lemah. Dalam bulan
Juli 2013 tiba-tiba dia mengalami pendarahan, kondisinya sangat
serius. Pejabat kamp kerja membebaskan dia, untuk menghindari
tanggung jawab bila dia meninggal di kamp.
Gangguan Terus Berlangsung
Petugas dari Kantor 610 dan divisi keamanan domestik sering
mendatangi rumah Yao dan mengancam. Meski masih kurang sehat, dia
masih harus merawat suaminya yang harus istirahat di tempat tidur.
Tekanan mental itu menyebabkan keshatatan Luo terus menurun dan dia
sering dirawat di rumah sakit.
Tekanan yang diderita karena harus merawat suaminya dan
penganiayaan dalam jangka waktu lama membuat Yao harus membayar
dengan kesehatannya. Dalam bulan Februari 2014 dia menderita sakit
berat sehingga anak perempuannya harus memindahkannya dari kota
tempat tinggalnya ke kota yang lebih besar agar bisa dirawat di
rumah sakit besar, untuk bisa menerima transfusi darah. Luo hidup
sendiri tak ada yang merawat.
Yao, 62 tahun pensiunan dari perusahaan percetakan di Kabupaten
Junan.
Chinese version click here
English
version click here