(Minghui.org)
Lima belas tahun yang lalu, penganiayaan gencar terhadap Falun Gong
diluncurkan di Tiongkok pada 20 Juli. Keyakinan pada
Sejati-Baik-Sabar, yang merupakan prinsip dasar latihan kultivasi
Falun Gong, difitnah. Orang yang tidak bersalah yang berjuang untuk
perbaikan diri, terus-menerus ditangkap dan disiksa. Sekjen Partai
Komunis Tiongkok (PKT), yang memulai penganiayaan, menyatakan bahwa
tujuannya adalah untuk membasmi Falun Gong dalam waktu tiga
bulan.
Lima belas tahun telah berlalu.
Dengan semangat pantang menyerah dan perlawanan damai, praktisi
Falun Gong telah selamat dari tangan besi PKT, dan sepanjang jalan,
mereka telah menyebar dan memperkuat nilai-nilai kebenaran dan
menggetarkan kejahatan.
Penganiayaan Menyangkut Semua Orang
Meskipun menargetkan praktisi Falun Gong, penganiayaan PKT terhadap
Falun Gong menyangkut semua orang Tionghoa. Rezim mendirikan Kantor
610, sebuah organisasi mirip Gestapo menyerap setiap tingkat
pemerintahan, pada tanggal 10 Juni 1999, secara tegas melaksanakan
penganiayaan terhadap Falun Gong. Menyewa sejumlah besar orang
untuk memantau, melecehkan, menangkap, mencuci otak, memenjarakan
dan menyiksa praktisi Falun Gong yang tidak bersalah di seluruh
negeri. Tidak ada yang aman dari pengawasan oleh jaringan besar
ini.
PKT membajak sistem hukum Tiongkok untuk penganiayaan tersebut.
Persidangan menjadi palsu, di mana hakim mengumumkan keputusan yang
telah ditentukan yang ditekankan kepadanya oleh atasan mereka.
Pengacara yang mencoba membela praktisi Falun Gong diganggu dan
diintimidasi. Beberapa, termasuk empat pengacara hak asasi
terkemuka di Heilongjiang, telah dipukuli dan ditahan. Keadilan,
aturan hukum, dan kemandirian sistem hukum itu menjadi
lelucon.
Polisi, Kantor 610, dan pegawai pemerintah lainnya mengganggu
praktisi Falun Gong yang mengajukan banding ke otoritas keadilan,
memasukkan mereka ke kamp kerja paksa, dan menggeledah rumah
mereka. Kemudian, ketika korban penggusuran paksa mengajukan
banding ke pusat pemerintahan, mereka menemui nasib yang
sama.
Ketika warga yang mengikuti Sejati-Baik-Sabar secara terbuka dan
sistematis dianiaya, nilai-nilai dasar ini terkikis di semua
lapisan masyarakat. Kasus pesan teks yang berisi kata-kata
"Sejati-Baik-Sabar" diblokir, sedangkan pesan sebaliknya lolos
tanpa masalah.
Ini sayangnya menjadi refleksi dari Tiongkok hari ini. Mereka yang
mengikuti Sejati-Baik-Sabar dilemparkan dalam penjara. Sementara
itu, yang palsu, produk yang berbahaya merajalela di pasar,
sementara pejabat PKT melakukan bisnis melalui korupsi, kebohongan,
dan kekerasan.
Karena moralitas terus menurun, tak heran orang-orang Tiongkok
kehilangan rasa aman.
Praktisi Falun Gong Menyebarkan Nilai-Nilai
Kebenaran
Berbeda sekali, praktisi Falun Gong menerapkan keyakinan mereka
pada semua aspek kehidupan mereka sehari-hari. Praktisi yang
pejabat pemerintah menolak untuk menyerah pada korupsi. Mereka yang
menjalankan bisnis jujur dan bertanggung jawab kepada pelanggan
mereka. Mereka yang dokter tidak menerima suap, sumber umum
penghasilan tambahan bagi dokter di Tiongkok, dimana pasien sering
menyogok untuk mendapatkan perawatan yang disukai.
Di atas semua, praktisi Falun Gong tetap setia pada prinsip-prinsip
mereka dan menolak hanyut bersama dengan standar moral yang
terdegradasi. Mereka tidak akan mengorbankan prinsip untuk
keuntungan pribadi.
Kebanyakan orang Tionghoa telah terintimidasi oleh PKT setelah
banyak gelombang gerakan politik yang menargetkan kelompok orang
yang berbeda. Mereka belajar untuk bermain aman dan melindungi
kepentingan mereka sendiri. Jadi mungkin saja bagi mereka untuk
diam sementara yang lain dirugikan.
Di sisi lain, praktisi Falun Gong menentang penganiayaan PKT,
bahkan dengan risiko hidup mereka sendiri. Pengorbanan mereka dalam
menjaga hak-hak dasar berkeyakinan dan berbicara menguntungkan
semua orang Tionghoa.
Selama lima belas tahun praktisi Falun Gong telah mengekspos
kebohongan dan penganiayaan PKT, dan menyebarkan pesan kebaikan di
dalam dan di luar Tiongkok.
Semakin banyak orang telah mengetahui sifat jahat PKT dan memilih
untuk mundur dari Partai dan organisasi afiliasinya. Semakin banyak
pemerintah dan orang-orang di seluruh dunia menunjukkan dukungan
bagi perlawanan praktisi Falun Gong terhadap penganiayaan dan
mengutuk kekejaman PKT.
Penganiaya Dihukum
Ketika kejahatan para penganiaya diekspos di website Minghui,
mereka menerima panggilan telepon dari Tiongkok dan dari luar
negeri, memperingatkan mereka untuk berhenti berpartisipasi dalam
penganiayaan. Sejumlah pejabat PKT yang mengunjungi negara-negara
lain telah menghadapi protes dari para praktisi Falun Gong di luar
negeri. Para pelaku utama telah digugat di pengadilan di luar
Tiongkok.
Karena perubahan situasi di dalam maupun di luar Tiongkok, pejabat
PKT telah kehilangan arogansi mereka.
Pembayaran karma atas perbuatan buruk adalah kepercayaan umum di
kalangan orang Tionghoa, terutama dari generasi yang lebih tua.
Ketika hal-hal buruk terjadi pada orang yang telah melakukan
perbuatan buruk, ikatan karma mereka umumnya diakui. Meskipun
Partai menganut ateisme, pejabat PKT sangat mengenal ikatan karma
itu, mereka sendiri sering terlihat berada di kuil.
Sepanjang sejarah Tiongkok, umumnya percaya bahwa mencelakai
seorang pengikut ajaran Buddhis akan menyebabkan sejumlah besar
karma, yang pada akhirnya akan mengejar mereka yang bertanggung
jawab. Memang, bisikan fenomena ini telah dimulai sejak awal
penganiayaan.
He Huixiong, kepala Kantor 610 di Shanwei, Provinsi Guangdong,
meninggal mendadak akibat kanker. Fu Yiping, kepala Xinfang,
meninggal akibat kecelakaan sepeda motor yang mengerikan. Tao
Xuwei, asisten ketua tim Polisi Kriminal Kota Yichun, meninggal
dalam kecelakaan mobil. Benang merahnya adalah bahwa mereka telah
melakukan kejahatan berulang kali terhadap praktisi Falun
Gong.
Tao Xuwei, asisten ketua tim
Polisi Kriminal Kota Yichun, meninggal dalam kecelakaan mobil
Baru-baru ini, pejabat tinggi PKT
seperti, Zhou Yongkang, Li Dongsheng, dan Su Rong, yang naik ke
tampuk kekuasaan dengan menganiaya praktisi Falun Gong, telah
dipecat dan dimasukkan dalam penyelidikan korupsi. Bahkan pejabat
senior ini juga jatuh, hanya masalah waktu sebelum keadilan
menghampiri semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penganiayaan brutal terhadap Falun Gong.
Chinese version click here
English
version click here