Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Perilaku Rekan Praktisi Adalah Cermin Bagi Kita Untuk Mencari ke Dalam

26 Agu 2014 |   Oleh: praktisi dari Provinsi Heilongjiang, Tiongkok


(Minghui.org) Saya berusia 70 tahun dan mulai berlatih Falun Gong pada Bulan November 1996. Saya tidak mengerti tentang kultivasi ketika saya pertama kali mulai berlatih. Saya tidak tahu pasti bagaimana berkultivasi dan meningkatkan Xinxing saya.

Itu adalah karena Guru kami yang penuh belas kasih, pendiri Falun Gong, yang membimbing saya selama bertahun-tahun dalam pasang surut. Melalui proses, saya bisa memahami apa itu kultivasi dan bagaimana berkultivasi dengan gigih mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Menyingkirkan Perasaan Iri Hati

Seorang rekan praktisi berkata: "Saya masih memiliki keterikatan terhadap perasaan iri hati. Saya iri hati bahwa semua yang anda miliki lebih baik daripada kepunyaan saya dan lingkungan kultivasi anda lebih baik dari saya. Putri anda berkultivasi, dan meskipun suami anda tidak berlatih, dia tidak menentang anda. Lima anak saya semua menentang saya berlatih. Suami anda memperlakukan anda dengan baik. Tapi, suami saya dan saya telah bertengkar sejak saya mulai berlatih. Bahkan sekarang ia masih memukul dan mencaci saya."

Saat mendengarkan dia, saya berpikir bahwa sebagai seorang praktisi saya harus mencari ke dalam dan berpikir tentang apakah saya juga memiliki keterikatan ini. Namun, saya berkata, "Saya tidak memiliki keterikatan terhadap perasaan iri hati. Saya tidak peduli siapa yang akan dipromosikan di tempat kerja, siapa yang lebih kaya atau yang hidupnya lebih baik dari saya. Saya tidak iri hati." Saya berpikir bahwa saya telah berkultivasi dengan baik.

Segera setelah saya membuat pernyataan ini, sikap putri saya berubah dan dia tidak menyukai saya. Ketika saya sedang mengalami masalah dengan putri saya, seorang praktisi berkata kepada saya: "Anakmu sangat bagus, dia memperhatikan saya dan dia lebih baik dari putri saya sendiri." Saya merasa sangat tidak nyaman setelah mendengar ini.

Di lain waktu, putri saya mulai tertawa ketika dia sedang berbicara dengan praktisi lain. Saya bertanya kepadanya apa yang membuatnya tertawa. Dia menatap saya dan berkata, "Tidak ada." Saya bertahan pada saat itu, tapi kemudian saya menjadi sangat marah. Saya berpikir, "Kenapa tidak memberitahu saya? Saya ibumu. Nanda tidak bisa memperlakukan ibu seperti ini." Saya juga berpikir bahwa dia selalu menyembunyikan sesuatu dari saya. Saya bisa merasakan bahwa ada penghalang diantara kami.

Putri saya sangat sibuk dan dia lebih sering tidak berada di rumah. Jadi kami jarang berkomunikasi. Saya merasa kesepian, tak berdaya dan marah. Saya berpikir bahwa sebagai seorang praktisi, ia harus membantu saya sesuai dengan Fa jika saya melakukan sesuatu yang salah. Namun, ini adalah mencari ke luar dan meminta bantuan darinya, dan tidak mencari ke dalam atau mengultivasi Xinxing saya.

Saya kemudian punya gejala stroke. Dengan bantuan putri dan praktisi lain, saya belajar Fa lebih banyak dan memancarkan pikiran lurus. Saya sembuh dalam waktu dua minggu. Tapi konsep manusia saya masih ada di sana. Untuk menghindari masalah, saya pergi ke kota lain.

Saya bergabung dengan kelompok belajar Fa lokal di sana dan ketika saya membaca Ceramah Tujuh dari buku Zhuan Falun, Guru mercerahkan saya. Guru berkata:

"Sifat iri hati adalah sebuah masalah sangat serius, karena ia langsung melibatkan masalah apakah kita dapat atau tidak berkultivasi mencapai kesempurnaan. Jika sifat iri hati tidak disingkirkan, segala hasil Xiulian manusia akan jadi sangat rapuh dan lemah. Dalam hal ini berlaku sebuah ketentuan: Manusia dalam berkultivasi, jika sifat iri hati tidak disingkirkan tidak akan memperoleh buah sejati, mutlak tidak akan memperoleh buah sejati. Dahulu kalian mungkin pernah mendengar, Buddha Amitabha berkata naik ke surga dengan membawa karma, namun tidak boleh jika sifat iri hati belum tersingkirkan. Aspek lain selisih sedikit, agak sedikit kurang sambil membawa karma naik ke surga, kemudian melanjutkan Xiulian, itu mungkin boleh, tetapi jika sifat iri hati tidak tersingkirkan mutlak tidak boleh. Hari ini saya memberi tahu praktisi Gong, anda jangan demikian tersesat tak kunjung sadar, tujuan yang ingin anda capai adalah Xiulian menuju tingkat lebih tinggi, sifat iri hati harus disingkirkan. Oleh karena itu kami mengangkatnya untuk diperbincangkan secara tunggal." (Zhuan Falun)

Setelah membaca paragraf ini, saya mulai menangis, seperti seorang anak setelah melakukan kesalahan. Guru mengatur ujian bagi saya untuk meningkat, tapi saya tidak menanganinya dengan baik dan tidak memperlakukan diri sebagai seorang praktisi. Saya berpikir bahwa saya tidak memiliki keterikatan akan perasaan iri hati, namun pada kenyataannya, keterikatan terhadap iri hati saya sangat kuat dan saya tidak menyadarinya.

Saya langsung memperbaiki pikiran dan memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan akar pikiran ini. Guru melihat saya bertekad untuk menyingkirkan keterikatan iri hati saya dan membantu saya untuk menyingkirkannya.

Perilaku Praktisi Adalah Cermin Bagi Kita Untuk Mencari Ke Dalam

Suatu kali, praktisi A menyarankan agar saya membaca Mingguan Minghui dengan mereka setelah belajar Fa dan berbagi jika ada masalah. Kami membaca untuk sementara dan praktisi B berkata, "Saya sedikit mengantuk dan tidak dapat berkonsentrasi." Dia kemudian mengenakan sepatu dan pergi. Sepertinya dia tidak senang. Praktisi A dan saya segera mencari ke dalam untuk melihat apakah kami telah melakukan sesuatu yang salah sehingga membuatnya marah.

Praktisi A berkata: "Saya tidak menyebutkan tentang membaca Mingguan Minghui dengan dia dan dia ingin salinan. Saya memintanya untuk menunggu sampai kami selesai membaca. Bukankah saya suka memerintah?" Saya berkata: "Mungkin salah saya. Kata-kata saya mungkin membuatnya jengkel ketika kami berbagi sebelum belajar Fa."

Praktisi A menyarankan agar kami mengunjungi praktisi B dan meminta maaf. Kami kemudian pergi ke rumah praktisi B dan menjelaskan alasan mengapa kami berada di sana. Tapi yang mengejutkan kami praktisi B berkata: "Kalian salah paham. Saya selalu melihat hal-hal baik praktisi lain, tidak seperti kalian berdua yang berpikir tentang hal-hal negatif. Saya terus terang dan langsung pada akar masalah."

Saya ingat dua hal ketika saya bekerja dengan praktisi B dalam membuktikan kebenaran Fa. Suatu hari, ketika kami akan membagikan materi klarifikasi fakta Falun Gong, praktisi B ingin mengambil sembilan salinan atau enam salinan. Saya pikir itu tidak cukup. Saya berkata: "Mingguan Minghui menerbitkan sebuah artikel yang berbicara tentang praktisi yang berketerikatan pada angka." Ketika saya selesai berbicara, praktisi B berkata: "Saya tidak punya masalah itu."

Di lain waktu ketika kami memutuskan untuk melakukan sesuatu, praktisi B berkata: "Telah diputuskan, itu harus dengan cara ini. Itu absolut." Dia mengulangi kata 'absolut' beberapa kali. Yang membuat saya ingat ceramah Fa Guru:

"Paham sama rata absolut yang dijalani pada masa lalu mengatakan bahwa setiap orang dilahirkan sama, adalah masa sesudah kelahiran yang telah mengubah manusia. Menurur saya itu anggapan yang terlalu absolut, segala hal jika terlalu absolut tentu jadi tidak benar." (Zhuan Falun)

Tanpa berpikir, saya berkata kepada praktisi B: "Bagaimana bisa anda selalu ansolut?" Dia tampaknya tidak senang mendengar itu.

Ketika saya mencari ke dalam, saya menemukan bahwa saya memiliki masalah yang sama. Sebagai contoh, ketika saya membeli kartu SIM, saya ingin memilih kartu dengan nomor tiga, enam atau sembilan. Ketika saya memotong sayuran, saya selalu memotong sembilan kali dan kemudian berhenti, dan melanjutkan pemotongan sembilan kali lagi. Saya sangat berketerikatan pada nomor sembilan.

Praktisi B dulunya berada dalam posisi manajerial. Dia punya sikap budaya Partai yang kuat dan sangat agresif. Tapi ketika saya menunjukkan masalah-masalahnya, kata-kata saya seolah-olah mengeluh dan tidak memiliki belas kasih. Bukankah ini budaya Partai juga? Saya menyadari bahwa saya juga memiliki keterikatan yang sama dan itu cukup serius. Saya memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan mereka, termasuk budaya Partai.

Saya sungguh-sungguh meminta maaf kepada praktisi B, berharap bahwa dia akan memaafkan saya. Ketika praktisi lain juga menunjukkan masalah, dia menerimanya. Sejak itu dia mengubah perilakunya dan telah menjadi jauh lebih baik. Siapa pun membutuhkan bantuan, dia akan menawarkan untuk membantu dan akan selalu mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu.

Guru sering menyadarkan saya ketika belajar Fa. Hanya ketika saya sudah melepaskan konsep manusia, saya merasa Xinxing saya meningkat.

Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Guru atas penyelamatan yang penuh belas kasih. Saya juga berterima kasih atas bantuan para praktisi yang tanpa pamrih.

Chinese version click here
English version click here