(Minghui.org)
Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998, dan membuat
beberapa kesalahan dalam perjalanan kulitvasi. Guru yang belas
kasih tidak pernah putus asa terhadap saya, atau pun meninggalkan
saya. Maka dari itu saya merasa sangat beruntung bisa menjadi murid
Dafa selama masa pelurusan Fa ini, dan saya sangat berterima atas
pengampunan yang tiada batas dari Guru.
Perjalanan Panjang
Mencari Guru
Saya menderita penyakit jantung rematik saat berusia 12 tahun. Ayah
saya meninggal dunia karena penyakit ini saat berusia 40-an. Dokter
mengatakan bahwa saya perlu menjalani operasi, tetapi saya tidak
langsung menjalaninya karena terlalu banyak resiko yang terkait.
Setelah beranjak dewasa pada tahun 1992, saya harus menjalani
operasi karena kondisi kesehatan saya yang memburuk.
Saat berada di dalam rumah sakit, saya terkejut ketika mengetahui
suami saya menjalin hubungan gelap dengan wanita lain, dan membawa
wanita itu pulang ke rumah. Saya sangat terpukul secara fisik dan
emosi. Saya kehilangan niat untuk terus hidup di dunia ini. Saya
menangis terus-menerus dan bertanya pada langit, “Saya tidak pernah
melakukan apapun yang buruk. Kenapa saya harus menghadapi
ketidakadilan semacam ini?”
Saat mencari jalan untuk melepaskan penderitaan, saya pergi ke kuil
untuk menjadi penganut agama Buddha. Seorang biksuni memberi
buku-buku agama Buddha kepada saya. Karena saya tidak memahami apa
yang diutarakan oleh buku-buku itu, saya mengajukan beberapa
pertanyaan kepada biksuni. Saya menemukan bahwa dia sendiri juga
kebingungan.
Beberapa tahun kemudian, biksuni ini mengatakan bahwa (pada tingkat
sekarang ini) dia tidak bisa mengajari saya lagi. Jadi dia
menyarankan saya agar mencari seorang guru. Saya lalu berusaha
keras untuk mencari seorang guru.
Mantan suami saya memiliki temperamen yang buruk. Dia minum dan
merokok, serta memiliki hubungan yang tidak benar dengan
wanita-wanita lain, dan sering memukuli saya. Lalu kami bercerai
pada tahun 1996, dan saya menikah dengan suami sekarang ini pada
tahun 1998. Saya mengira dengan menikah akan membuat kehidupan saya
menjadi lebih baik. Tetapi, tidak disangka, dia sangat keras
terhadap saya, mengutuk saya dengan tajam hampir setiap hari.
Bertemu dengan Guru dan Hampir Tidak
Mengenalinya
Pada akhir tahun 1998, saya tiba-tiba menderita pendarahan setiap
bulan. Setelah diperiksa di sejumlah dokter, mereka mendiagnosa
bahwa ada tumor seukuran janin berusia empat bulan di dalam rahim
saya.
Suatu hari saya berpergian ke kota lain, ditemani oleh seorang
wanita yang merupakan pimpinan dari unit kerja yang lebih tinggi.
Pada malam itu saya melihatnya sedang melakukan latihan gerakan di
dalam kamar. Saya dengan penasaran menanyainya mengenai latihan
itu. Dia berkata bahwa latihan itu adalah Falun Dafa, dan
menceritakan latihan tersebut kepada saya. Dia menawari diri untuk
memperagakan latihan kepada saya. Sebenarnya, pada waktu itu saya
tidak ingin belajar, tetapi karena dia adalah pimpinan yang
mengajari saya, saya tidak berani menolak. Jadi saya pun
mempelajari latihan gerakan pertama.
Keesokan paginya kedua kaki saya menjadi mati rasa, saya merasa
cemas dan menanyainya apakah disebabkan oleh latihan tersebut.
Mengejutkan, dia terlihat sangat senang, dan berkata bahwa itu
adalah hal yang baik. Dia segera memberikan tugas kepada saya untuk
dikerjakan. Saya mengatakan padanya bahwa saya tidak bisa bergerak.
Dia membalas dengan berkata bahwa saya bisa, dan meminta saya
segera pergi bekerja. Saya tidak percaya dengan apa yang dia
katakan, tetapi saya berpikir untuk mencobanya. Saya menggangkat
kedua kaki turun dari ranjang dengan menggunakan kedua tangan, lalu
mengangkat tubuh dari ranjang dan dengan hati-hati berdiri. Saya
menggunakan kedua tangan untuk menggerakkan kaki, satu demi satu
langkah. Kedua kaki saya pun sembuh!
Saya pergi ke salon kecantikan dengan seorang kolega pada suatu
hari, dan saya ingin memperkenalkan buku Falun Dafa kepada kolega
ini. Saat mengambil buku dari tas, seorang terapi dengan cepat
merebut buku itu dari saya, dan berkata ingin membacanya dulu.
Tidak lama setelah melihat foto Guru, dia dengan terkejut
berteriak, “Dia adalah Buddha. Dia adalah Buddha! Saya akan belajar
darinya!
Hati saya sangat tersentuh. Saya tahu tidak seharusnya membiarkan
kesempatan untuk berkultivasi terlewatkan! Saya lalu mulai secara
serius membaca buku Zhuan Falun. Setelah membaca, semua pertanyaan
yang saya miliki selama puluhan tahun terjawab sudah. Saya langsung
memahami berbagai alasan dibalik penderitaan saya. Saya menyadari
bahwa saya telah menemukan seorang guru!
Saya ingat ketika mempelajari gerakan pertama dan kedua kaki saya
mati rasa, lutut yang bengkak dan dingin yang saya derita saat
masih anak-anak telah sembuh. Saya belajar untuk duduk bersila
ganda saat melakukan meditasi, dan saya melihat Guru duduk di sana
dengan kain (kasaya) kuning sepanjang satu meter, kedua tangannya
memancarkan sinar keemas-emasan ke dalam perut saya. Saya tahu Guru
telah memberikan sebuah Falun kepada saya. Pada waktu itu, Guru
mulai memurnikan tubuh saya. Saya mengalami diare setiap hari.
Anehnya, diare itu berhenti saat saya bekerja. Saya mengalami
masalah perut selama tiga bulan lama.
Selama proses ini, tubuh saya terasa semakin ringan, sepertinya
saya melayang di udara. Penyakit jantung, rematik, dan pendarahan
bulanan semuanya telah hilang. Sama seperti yang ditulis di dalam
buku itu, saya memahami bahwa saya telah menemukan hukum alam
semesta yang sesungguhnya.
Pada waktu itu, tidak lama setelah melakukan latihan gerakan, saya
mulai menangis. Saya membawa banyak buku Dafa, dan meletakkannya di
rak buku di kantor saya. Jadi saya memberikan buku-buku itu kepada
banyak orang. Saya memberi tahu biksuni tua bahwa saya telah
menemukan seorang guru, dan dia adalah seorang Buddha yang sejati,
segera belajar pada Buddha yang sejati ini! Tetapi dia mengatakan
harus mendengar pada biro keagamaan. Saya kemudian mendengar bahwa
dia menderita beberapa penyakit berat.
Memandang Ringan Nama dan Kepentingan
Setelah mulai berlatih Falun Dafa, tidak hanya tubuh saya yang
dimurnikan, tetapi juga Xinxing (watak, kualitas moral) saya
perlahan-lahan meningkat.
Sebelum mendapatkan Dafa, unit kerja menugaskan saya di sebuah
perusahaan mobil. Pimpinan-pimpinan lain memiliki Surat Izin
Mengemudi (SIM), dan mereka menggunakan mobil-mobil perusahaan
untuk urusan pribadi. Saya juga mendapatkan SIM, tetapi setelah
belajar Fa, saya merasa bahwa ini tidaklah tepat jika menggunakan
mobil untuk kepentingan prbaidi. Lalu, saya meminta supir untuk
mengantar saya pulang, bekerja, dan ke lapangan terbang, jadi saya
tidak memerlukan mobil. Saya lalu menon-aktifkan SIM saya,
melepaskan keterikatan hati untuk memilik mobil dari perusahaan
untuk kepentingan pribadi.
Supir dan saya pernah melakukan perjalanan bisnis ke kota lain, dan
saya membawa keluarga saya. Dalam perjalanan, saya teringat sebuah
cerita di Zhuan Falun mengenai ayah yang membawa anaknya ke Qianmen
untuk berjalan-jalan. Saya menjadi sadar bahwa saya harus
melepaskan keterikatan hati untuk mengambil kesempatan. Saat kami
berhenti untuk mengisi bahan bakar gas, saya dengan diam-diam
membayarnya. Saat kami berhenti untuk makan, saya dengan diam-diam
membayar tagihannya. Si supir terkejut oleh hal itu. Saya
memberitahunya bahwa saya belajar Falun Dafa, dan saya tidak
seharusnya mengambil keuntungan dari perusahaan.
Saya bertanggung jawab atas beberapa kontrak kerja proyek
perusahaan. Beberapa perusahaan memberikan bonus (uang dalam bentuk
ang pao) kepada saya. Di masa lalu, ketika berpergian ke kota-kota
lain, bagasi mobil selalu dipenuhi dengan hadiah yang saya terima.
Tetapi saya merasa tidak gembira. Para pejabat Partai Komunis
Tiongkok (PKT) tidak punya perasaan malu. Setelah berlatih Falun
Dafa, saya berhenti menerima ang pao. Saya memberi tahu mereka
untuk tidak merasa cemas, jika proyek itu memang dikontrak pada
mereka, saya akan memperlakukan mereka dengan adil. Mereka tidak
percaya pada saya pada awalnya. Seseorang mengambil kaset rekaman
audio ceramah Guru, dan lalu mulai berlatih Falun Dafa.
Beberapa tahun setelah berlatih, perusahaan saya meluncurkan proyek
real estate. Beberapa pimpinan membeli tanah untuk membangun
perumahan. Di permukaan terlihat mereka “membayar” untuk
membelinya, tetapi sesungguhnya mereka hanya membayar uang muka
yang kecil untuk pembelian.
Beberapa tahun setelah mendapatkan Fa, saya tidak berpikir bahwa
ada yang salah dengan melakukan hal ini. Dari pandangan orang yang
bukan praktisi, saya telah banyak berhasil dalam proyek ini, jadi
saya harus mendapatkan sejumlah keuntungan. Tetapi dari pemahaman
yang lebih dalam dari Fa, saya merasa makin tidak bisa tenang.
Tanpa memandang betapa hebatnya pencapaian saya itu, saya adalah
seorang praktisi Dafa, seharusnya tidak melakukan perbuatan yang
begitu buruk. Jika saya tidak memiliki uang yang cukup untuk
membeli tanah, saya harus melepaskannya.
Mudah untuk mengatakan melepaskannya, tetapi tidak mudah untuk
melakukannya. Dan lagi, ini terkait dengan pimpinan lain dengan
situasi yang sama seperti saya, dan bisa melukai perasaan mereka
jika saya tidak mengikuti mereka. Selain itu, harga tanah naik
setelah beberapa tahun.Hampir jutaan yuan, dengan harga yang masih
terus naik. Jika saya menarik diri, akan menjadi kerugian yang
besar.
Pikiran lurus saya pada waktu itu bercampur dengan nafsu manusia
dan sifat tamak. Saya berjuang selama beberapa bulan, lalu akhirnya
membuat keputusan. Saat saya menyatakan ingin melepaskan tanah itu,
para pimpinan dan saudara saya terkejut. Mereka bertanya apakah
saya sudah kehilangan akal sehat. Mereka berkata, “Kamu meminta
orang untuk mengundurkan diri dari PKT, kini kamu melepaskan tanah
tersebut. Sungguh aneh!” Saudara saya bahkan lebih parah. Mereka
berkata dapat memahami saya adalah seorang praktisi Dafa dan tidak
tamak, tetapi mereka bisa meminjamkan uang kepada saya, dan saya
bisa memiliki tanah itu.
Saya berkata bahwa Guru saya memberi tahu kami seharusnya tidak
berhutang. Jika saya membayar utang pada perusahaan, lalu saya
berutang kepada mereka, bukankah itu sama? Saya menyakinkan
keluarga saya bahwa saya tidak akan kehilangan jika barang tersebut
benar-benar milik saya.
Menggantikan Sentimen dengan Belas Kasih
Suami saya bekerja di kantor pemerintah. Tidak lama setelah kami
menikah, saya menemukan dia sangat jahat. Saya membayar semua
pengeluaran keluarga, dan dia mengutuk saya hampir setiap hari.
Putra tiri tidak menyukai saya juga. Beberapa bulan kemudian, saya
berpisah dari suami, dan merasa hidup saya sungguh tidak ada
harapan.
Sekitar enam bulan setelah pernikahan, saya mulai berlatih Falun
Dafa, dan semuanya pun berubah. Pada tahun 2000, suami saya
memutuskan untuk mengirim putranya ke luar negeri. Dana kami dapat
menyanggupinya, dan saya menggunakan tabungan pribadi untuk
membayar biaya sekolahnya. Tak disangka, biaya sekolahnya naik
setiap tahun. Suami saya menginginkan putranya berhenti dari
sekolah dan pulang ke rumah. Pada waktu itu, saya sedang menghadiri
pertemuan di negara tempat putra tiri saya menuntut ilmu. Saya
memberi tahu dia bahwa kami tidak sanggup membiayai biaya
sekolah yang sangat tinggi, akan tetapi dia berkata lebih baik mati
daripada pulang ke rumah.
Melihatnya begini, saya tiba-tiba mengerti bahwa itu adalah ujian
saya sebagai murid Dafa. Saya tahu harus menerimanya dengan Xinxing
seorang kultivator. Putra ini memiliki takdir pertemuan dengan
saya, dan saya tahu harus dengan tulus dan niat baik memikirkan
dirinya.
Saya memberi tahu suami bahwa saya akan berupaya sebaik mungkin
untuk membiayainya agar dia menyelesaikan studinya. Saya menjual
voucher untuk pendanaan rumah yang ditugaskan perusahaan pada saya.
Saya juga menjual semua perhiasan yang diberikan mantan suami saya.
Saya membatalkan semua asuransi sebelum saya mendapatkan Fa, dan
menggunakan semua uang itu untuk membayar biaya sekolah putra tiri
saya itu. Orang-orang berkata, “Dengan berhenti membayar asuransi,
kamu akan kehilangan uang yang sangat besar. Kamu akan kehilangan
rumah. Kenapa kamu tidak menyisakan sesuatu untuk masa depan kamu!”
Saya berkata, “Mereka akan merasakan belas kasih dari seorang murid
Dafa. Ini adalah masa depan saya.”
Unit kerja suami saya menginformasikan pada kami bahwa sertifikat
rumah kami tidak mencantumkan kepemilikan dari properti tersebut.
Mereka berkata akan membantu untuk melengkapinya setelah kami
memberi tahu mereka nama dari pemilik baru.
Saya pikir suami saya akan secara otomatis mencantumkan nama saya
pada sertifikat itu, namun dia tidak pernah berpikir untuk
melakukannya. Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, maka akan sulit
bagi saya untuk menghadapi cobaan seperti itu. Tetapi, hati saya
tidak tergerak, dan saya berhasil melalui cobaan itu.
Putra tiri mulai memperlakukan saya makin baik. Pada suatu hari
saat dia berusia 22 tahun, dia menelepon saya menggunakan panggilan
internasional. Ini adalah pertama kali dia dengan hangat memanggil
saya “mama.” Sekarang dia selalu menceritakan rahasia-rahasianya
kepada saya. Ketika sedang mencari teman wanita, dia berkata ingin,
“…mencari seseorang yang seperti mama, tetapi untuk zaman sekarang,
sangat jarang ada wanita sebaik mama.”
Saya dianiaya oleh PKT pada tahun 2006. Polisi tahu bahwa saya
menikah dua kali, dan mereka ingin membuat kerunyaman dengan isu
ini. Suami saya memberi tahu mereka tidak peduli bagaimana mereka
memperlakukan saya, dia tidak akan menceraikan saya. Dia berkata
pada mereka bahwa saya adalah orang baik! Polisi berkata akan
memberikan hukuman berat pada saya. Suami saya berkata tidak peduli
betapa lama saya berada di dalam penjara, dia akan menunggu saya!
Suami saya berulang kali mengulangi kata-kata ini di depan sanak
saudara saya.
Dua tahun berlalu, putra tiri kembali ke rumah untuk mengatur
pernikahannya. Suami dan saya diberi tugas yang berbeda. Saya
bertanggung jawab untuk resepsi pernikahan, dan suami bertanggung
jawab untuk pemesanan restoran dan dekorasi rumah baru. Selama masa
ini, saya menemukan bahwa suami saya telah bersama kembali dengan
pacar pertamanya. Saya marah merasa ini tidak adil. Saya telah
memberikan hampir semuanya untuk keluarga saya selama banyak tahun.
Suami saya selalu mengatur keuangan kami, dan dia memberikan hanya
beberapa ratus yuan sebagai uang saku saya setiap bulan. Lagi pula,
dia mengutuk saya hampir setiap hari. Bahkan keluarga, putra, dan
temannya mencemooh dirinya. Tetapi dibawah perlindungan Guru, saya
pun bersabar terhadap dirinya. Dia akhirnya terbuka mengakui adanya
hubungan tersebut, dan ini sangat keterlaluan! Keluarga dari abang
dan kakak saya juga pergi berbicara kepadanya!
Saat itu, beberapa pikiran buruk tersirat di benak dan saya
terkejut!
Saya segera fokus pada belajar Fa lebih banyak. Sehubungan dengan
kejadian ini, para praktisi juga berbagi pandangan dan pengalaman
mereka beberapa kali. Prinsip Fa, dan bantuan dari praktisi lain,
terasa seperti air bersih yang mencuci bersih hati saya yang
terbakar. Pikiran saya menjadi jernih lagi.
Saya tersadarkan bahwa di permukaan saya sedang menderita
kesulitan, jadi secara alami saya merasa marah. Tetapi ini adalah
prinsip dari masyarakat manusia biasa. Praktisi seharusnya
mengikuti tuntutan Fa. Jadi kenapa saya harus marah? Karena “saya”
manusia biasa terluka. Saya merasa marah demi melindungi sisi
manusia “saya” dan keterikatan manusia saya.
Guru mengajari kita:
“… kalian
berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain,
mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego
dan tanpa mementingkan diri sendiri,” (“Sifat Kebudhaan Tanpa
Kebocoran,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)
Setelah saya melepaskan emosi,
perasaan belas kasih pun timbul. Saya berbicara kepada suami dan
memberitahunya bahwa jka hal ini benar, sebenarnya merekalah yang
terluka. Saya juga memberi tahu dia mengenai ajaran Fa tentang
takdir pertemuan antara istri dan suami. Suami saya segera memberi
penjelasan, berusaha untuk menjernihkan suasana.
Saya katakan padanya bahwa tak peduli apa yang benar, saya tidak
lagi memikirkannya. Saya merasa gembira bahwa suami saya bisa
memahami prinsip Fa, dan dia melihat belas kasih pengikut Dafa yang
tak terbatas dan pikiran terbuka. Kemudian dalam beberapa kali
kesempatan, dia berkata, “Kamu adalah Sakyamuni.”
Berjalan di Jalur yang Telah Diatur Oleh
Guru
PKT mulai menganiaya Falun Dafa pada tahun 1999. Saya
berulang-ulang membaca buku-buku Dafa dan secara konsisten berbagi
pemahaman dengan praktisi lain. Saya bertanya pada diri sendiri,
setelah berlatih Falun Dafa, apakah hidup saya berubah menjadi
lebih baik atau lebih buruk? Apakah ini bermanfaat atau berbahaya
pada unit kerja, keluarga, dan masyarakat?
Jawabannya adalah Falun Dafa sepenuhnya bermanfaat bagi semua orang
tanpa sedikit pun bahaya! Tidak ada yang salah dengan jalur yang
kita jalani. Setelah itu, saya mulai mengklarifikasi fakta kepada
orang-orang.
Saya menghadiri sebuah pertemuan di Eropa pada tahun 2001. Saya
bertemu dengan para praktisi luar negeri dan membaca
artikel-artikel baru Guru. Saya melihat materi klarifikasi fakta,
dan merasa sangat senang. Saya tahu bahwa apa yang kita lakukan
telah mendapatkan persetujuan Guru.
Pada tahun 2006, seorang praktisi dan saya membagikan materi di
sebuah gedung hunian. Kami dilaporkan dan ditangkap. Kali ini,
suami saya merasa ketakutan, dan dia terus mengawasi saya. Dia
menghentikan saya berlatih Falun Dafa.
Setelah kehilangan lingkungan kultivasi, timbul keterikatan hati
rasa takut. Setelah itu, saya tiba-tiba mengalami kebutaan jangka
pendek pada mata kiri saya, dan gejala penyakit jantung muncul
kembali. Sangat parah, dan saya merasa tidak bisa melewati ujian
ini. Setelah praktisi lain mendengarnya, mereka secara intens
memancarkan pikiran lurus untuk saya. Mereka datang setiap hari
untuk mendukung saya, dan mereka memberi pemutar mp3 agar saya bisa
mendengar suara Guru. Kesadaran utama saya menjadi semakin kuat,
dan gejala-gejala yang timbul segera hilang.
Saya berhasil melepaskan keterikan rasa takut, dan lingkungan rumah
saya dibersihkan serta menjadi lebih baik. Suami membeli lampu meja
untuk saya dan berkata pada saya “dengarkanlah Guru kamu dengan
rajin.”
Setelah puluhan tahun menjalani kultivasi, ketika menjumpai
masalah, saya segera mencari ke dalam. Kebanyakan waktu, saya bisa
menemukan penyebat masalahnya. Dalam proses membantu Guru untuk
meluruskan Fa, saya merasa utang-utang saya sedang dibersihkan,
lapis demi lapis, dan Xinxing saya secara terus-menerus meningkat
serta semakin dekat dengan alam dewa.
Chinese version click here
English
version click here