(Minghui.org) Di
Gua Batu, tempat wisata terkenal di Malaysia, praktisi Falun Gong
mengadakan kegiatan pengumpulan tanda tangan pada tanggal 16 dan 17
Agustus untuk mendesak Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan
Bangsa-Bangsa untuk meminta rejim Komunis Tiongkok menghentikan
pengambilan organ tubuh. Banyak turis yang menandatangani petisi
mengecam kejahatan itu.
Panas atau hujan, turis di Gua
Batu menandatangani petisi mengecam pengambilan organ tubuh
hidup-hidup yang dilakukan oleh PKT
Banyak turis berhenti sebentar
untuk membaca spanduk yang bertulisan, “Hentikan Pengambilan Organ
Paksa Hidup-Hidup di Tiongkok,” dll. Banyak yang menandatangani
petisi mengecam kekejaman rejim komunis.
Hamond dari Perancis mengindikasikan bahwa ia mengetahui seperti
apa rejim komunis, terutama setelah insiden 4 Juni di Lapangan
Tiananmen pada tahun 1989. Setelah mendengar tentang pengambilan
organ tubuh hidup-hidup, ia langsung menandatangani petisi.
Seorang turis Afrika yang belajar kedokteran militer di Guanzhou,
Tiongkok, memberitahukan praktisi dengan bahasa Tionghoa yang
lancar bahwa ia tahu mengenai pengambilan organ tubuh hidup-hidup
itu. Ia mengatakan temannya di Tiongkok juga mengetahuinya, tetapi
tidak berani berbicara. Seorang praktisi mengatakan kepadanya,
“Seorang dokter yang terlibat dalam pengambilan organ tubuh di
Tiongkok telah ditangkap. Apa yang kau tanam itulah yang kau tuai.
Semua orang harus mendukung keadilan dan menandatangani petisi
untuk mengakhiri kejahatan ini.” Turis itu dan kedua temannya
menandatangani petisi setelah mendengar kebenaran.
Seorang Dokter Transplantasi Organ Menandatangani Petisi
untuk Mengecam Pengambilan Organ Hidup-Hidup
Praktisi Falun Gong berbicara kepada orang-orang dari seluruh dunia
dan dari berbagai profesi. Prof. Jan Lamote, dokter transplantasi
organ dari Belgia, jalan-jalan ke Gua Batu pada tanggal 16
Agustus.
Ia menandatangani petisi tanpa ragu. Saat seorang praktisi mulai
menceritakan tentang pengambilan organ hidup-hidup kepadanya,
temannya mengatakan bahwa ia adalah dokter transplantasi organ dan
sudah mengetahui tentang itu. Prof. Lamote memberitahukan semua
orang, berdasarkan etika kedokteran, panitia Kongres Dunia
Transplantasi tahun 2014 di San Fransisko tidak mengijinkan 35
orang dokter Tiongkok untuk mengikuti pertemuan. Ia mendorong
praktisi untuk terus melakukan pekerjaan yang baik itu.
Seorang Penduduk Lokal Tersentuh hingga
Menangis
Seorang penduduk lokal keturunan India yang sering memberi makan
kera-kera yang ada di Gua Batu melihat praktisi mengumpulkan tanda
tangan mempelajari spanduk-spanduk itu. Ia Berkata, “Baru-baru ini,
ada orang yang membagikan informasi mengenai pengambilan organ
tubuh dari praktisi Falun Gong yang masih hidup yang dilakukan oleh
PKT, saya membacanya. Membuat saya sangat marah hingga
menangis.”
Ia bertanya kepada praktisi apa yang bisa ia lakukan untuk membantu
menghentikannya. Seorang praktisi menyuruhnya untuk menandatangani
petisi dan memberitahukan kepada orang lain mengenai hali itu. Ia
memanggil temannya untuk menandatangani petisi setelah ia
menandatanganinya.
Praktisi Zhuan [wanita], yang berpartisipasi dalam kegiatan
pengumpulan tanda tangan, berkata, “Selama kegiatan dua hari,
banyak orang yang mempelajari fakta dan mengekspresikan penghargaan
mereka. Mereka juga mengindikasikan bahwa mereka akan membagikan
informasi itu kepada teman-teman dan keluarga mereka. Beberapa
bahkan menjabat tangan kami dan menyemangati kami untuk terus
melakukannya.”
Chinese version click here
English
version click here