(Minghui.org)
Catatan redaksi: Pertikaian di Ukraina wilayah tenggara dari
Luhansk dan Donersk telah meningkat. Di tengah-tengah kekacauan itu
banyak warga tidak tahu lagi harus pergi ke mana. Banyak yang tidak
dapat tidur berhari-hari karena merasa takut. Artikel di bawah ini
adalah laporan langsung tentang bagaimana tiga orang praktisi Falun
Dafa bersikap di dalam zona peperangan untuk mempertahankan diri
dan mengatasi ketakutan.
Alexander
Saya berumur 60 tahun, tinggal di suatu rumah susun di Sloviansk,
[sebuah kota di bagian timur Ukraina di Provinsi Donetsk]. Suplai
air dan listrik telah terhenti. Kami harus pergi ke tempat-tempat
yang telah ditentukan untuk berhubungan dengan dunia luar.
Toko-toko terdekat sudah tidak lagi menyediakan bahan-bahan. Untuk
air minum saya mengambilnya dari sumur di daerah sekitar.
Banyak penduduk yang kaya telah kabur ke tempat lain. Saya harus
bertahan sendiri tanpa ada penghasilan, hanya dengan bantuan
keyakinan saya terhadap Falun Dafa.
Pada siang hari, saya berusaha mengerjakan keperluan sehari-hari
dan belajar Fa. Lalu melakukan latihan Falun Gong pada petang hari
dan sering memancarkan pikiran lurus. Rak tempat penyimpanan bahan
kosong. Tidak ada pekerjaan yang tersedia di sana. Banyak orang
lain, seperti saya juga, tidak ada jalan bagaimana mendapatkan
penghasilan.
Kendati saya menghadapi banyak sekali kesulitan, saya menganggap
kesulitan itu sebagai kesempatan berkultivasi untuk menghilangkan
keterikatan saya terhadap kenyamanan dan keterikatan-keterikatan
lainnya.
Saya Teringat kata-kata Guru dalam “Jalur” di Petunjuk Penting
untuk Gigih Maju II:
”Xiulian
memang sulit, kesulitannya terletak pada walaupun langit runtuh
bumi terbelah, kejahatan menganiaya dengan beringas, di saat hidup
dan mati dipertaruhkan, anda masih dapat dengan teguh terus
melangkah maju di atas jalur Xiulian anda ini, hal apapun dalam
masyarakat manusia juga tidak dapat mengganggu derap langkah anda
di atas jalur Xiulian.
Suatu pagi, serangkaian tembakan
gencar terjadi saat saya baru saja keluar dari rumah. Awalnya saya
merasa takut, namun dengan cepat tenang kembali, saya lalu duduk
melakukan perangkat latihan ke lima Falun Dafa, —meditasi.
Selama saya meditasi, bunyi tembakan yang memekakkan telinga itu
lambat laun berhenti. Sloviansk menjadi basis separatis pro Rusia.
Saya tidak memikirkan terlalu banyak tentang hidup atau mati; hanya
percaya atas perlindungan Guru dan bertumpu pada kepercayaan saya
terhadap Falun Dafa. Saya berhasil melewatinya hingga pejabat
Ukraina memulihkan wilayah saya, dan kedamaian hingga batas-batas
tertentu tercapai kembali.
Irina
Saya tidak berhasil meninggalkan Kramatorsk, kota tempat tinggal
saya, sebelum keadaan menjadi sangat menakutkan. Saya belum pernah
merasakan takut seperti itu selama 60 tahun kehidupan saya, ketika
saya melihat pasukan pro Rusia memasuki wilayah saya. Ini berarti
perang segera akan pecah.
Untuk mengatasi ketakutan, saya selalu mengingatkan diri: saya
adalah praktisi Dafa yang berlatih Sejati-Baik-Sabar. Nilai-nilai
yang sangat baik ini akan membawa saya melewati ini; tidak ada yang
perlu ditakuti. Kendati saya menyaksikan beberapa bom yang jatuh
sangat dekat, saya dapat mengatasi rasa takut saya.
Di kota kami pertemputan biasanya terjadi antara pukul 10 malam
hingga pukul 3 pagi. Warga yang tertinggal seperti saya sangat
sering menghabiskan malam dengan tidak tidur. Tempat tinggal saya
hanya berjarak 3 kilometer dari zona peperangan. Bila pertempuran
terjadi, kaca-kaca jendela saya bergetaran.
Pada pagi hari biasanya saya melihat banyak orang berlari ke
stasiun bus dengan koper-koper mereka. Kota ini telah menjadi kota
hantu. Kereta api sudah sejak lama tidak berjalan lagi.
Dua hari sebelum pasukan pemerintah Ukraina menduduki kembali
Sloviansk, rumah tetangga saya terkena bom. Bom itu melesat ke atas
setinggi gedung tiga lantai dan meledak ketika menyentuh
tanah.
Lain waktu sebuah bom meledak 100 meter dari rumah saya. Kaca
jendela saya pecah berkeping-keping. Beberapa orang terluka.
Beberapa pohon besar terpotong tumbang. Saya tetap aman walau
berada di lingkungan seperti itu. Selama tiga bulan terakhir, saya
tetap bertahan tanpa suplai air, listrik, atau gas dan bahan
makanan yang sangat terbatas.
Saya sungguh berterima kasih atas lindungan Falun Dafa.
Nina
Saya berumur 70 tahun dan tinggal di kota kecil dekat Lysychansk
[sebuah kota di bagian tenggara Ukraina dan dekat dengan perbatasan
Rusia]. Saya sangat takut pada mulanya. Saya merasa sepertinya kota
kami akan terpisah dari Ukraina. Tiga jembatan telah dibom hancur.
Jalan-jalan ke kota lainnya dirusak. Pabrik-pabrik dihancurkan,
jalan kereta api ditutup. Suplai bahan makanan juga terhenti.
Sebelum pertempuran pecah, saya sering membagi-bagikan materi
informasi Falun Dafa ke warga lokal dan bahkan kepada tentara untuk
memberitahukan mereka tentang penganiayaan di Tiongkok. Setelah
pertempuran mulai, tidak ada seorang pun di jalan.
Pertempuran biasanya terjadi antara jam 3 pagi hingga tengah hari.
Saya tinggal di lantai lima. Saya sering memancarkan pikiran lurus
setiap hari, memohon dukungan dan perlindungan dari Falun Dafa dan
Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa.
Saya menjadi kuat kembali, dan saya meminta kepada para praktisi
Dafa untuk tidak takut. Di suatu wilayah yang kaca jendelanya pada
umumnya pecah berantakan, tempat tinggal saya masih utuh, termasuk
kaca-kaca jendelanya.
Rumah-rumah tetangga saya semua mengalami kerusakan dengan kadar
berbeda. Ada beberapa yang rusak bagian sudut karena bom, ada yang
semua jendela kacanya hancur, dan ada beberapa yang atapnya hilang.
Gedung sembilan tingkat tidak jauh dari tempat saya hancur rata
dengan tanah terkena bom.
Saya dapat tidur cukup nyenyak setiap malam. Suatu pagi semua
tetangga membicarakan tentang tembakan setelah tengah malam. Mereka
bercerita tanah bergetar, kaca jendela pecah berantakan bahkan
anjing-anjing menggonggong tiada henti.
Saya terbangun pada pukul 2 pagi karena suara rentetan tembakan,
tetapi dengan cepat kembali tidur nyenyak. Pertempuran hingga
hampir pagi tidak memengaruhi tidur saya sama sekali. Namun saya
sempat melihat beberapa roket meluncur di atas kota kecil kami.
Saya mengerti bahwa keselamatan saya berkat perlidungan Falun
Dafa.
Setelah pasukan Ukraina kembali memegang kendali wilayah saya, saya
kembali membagi-bagikan materi informasi kepada para prajurit.
Mereka mengambilnya dengan gembira dan menggantungkan kalender yang
memuat pesan-pesan Falun Dafa di kendaraan mereka.
Seorang pejabat militer meminta saya untuk menjelaskan secara
detail keteguhan dan keberanian para praktisi Falun Dafa di
Tiongkok dalam perlawanan damai terhadap penganiayaan di sana. Dia
berkali-kali mengucapkan terima kasih atas sharing informasi itu.
Sejak itu dia membantu menyebarkan apa yang saya katakan, tentang
penganiayaan di Tiongkok dan jiwa belas kasih dan sabar para
praktisi di Tiongkok. Dia juga membawakan saya kentang, gandum dan
bahan makanan lainnya untuk membantu saya bertahan hidup dalam
kesulitan itu.
Ketika teman-teman praktisi menghubungi saya dan menanyakan keadaan
saya pada waktu genting itu, saya katakan kepada mereka, saya
sepenuh hati percaya: “Guru telah melindungi saya!”
Chinese version click here
English
version click here