(Minghui.org)
Setelah menahan praktisi Falun Gong Zhang Liping [wanita] selama
dua bulan, petugas dari Divisi Keamanan Domestik menyerahkan materi
palsu ke kejaksaan dalam upaya mengadilinya.
Zhang dan dua praktisi lainnya ditangkap secara ilegal pada malam
14 Juni 2014, sewaktu membagikan materi informasi Falun Gong. Dia
kemudian ditahan di Pusat Penahanan Tai'an.
Ini adalah kelima kalinya Zhang
ditangkap selama 15 tahun terakhir penganiayaan. Dia telah dua kali
dijatuhi hukuman kamp kerja paksa dan telah ditahan selama total
empat setengah tahun.
Meskipun penganiayaan telah membuatnya celaka dan sangat menderita
bagi diri dan keluarganya, Zhang tetap bertahan dalam usahanya
untuk memberitahu orang-orang tentang manfaat Falun Gong dan
mengekspos penindasan brutal.
Penyakit Hilang Setelah Berlatih Falun Gong
Zhang Liping, 59, adalah seorang pensiunan karyawan Tai'an Brewer,
di Tai'an, Provinsi Shandong. Setelah mulai berlatih Falun Gong
pada musim semi tahun 1998, penyakitnya, termasuk penyakit jantung
dan rematik arthritis, semua hilang. Hubungan tegang dengan ibu
mertuanya juga menjadi harmonis. Setelah menyaksikan perubahan
positifnya berkat berlatih Falun Gong, putrinya, adiknya dan ibunya
juga ikut berlatih.
Ditangkap, Rumah Digeledah, Ditahan
Pada 5 Desember 1999, beberapa bulan setelah penganiayaan dimulai,
Zhang, putrinya dan beberapa praktisi lainnya sedang dalam
perjalanan ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong.
Namun, sopir bus melaporkan mereka ke polisi, dan mereka ditangkap.
Meskipun polisi tidak memiliki surat perintah, mereka mencari dan
menggeledah rumah Zhang, menyita foto pencipta Falun Gong Guru Li
Hongzhi dan buku Falun Gongnya.
Zhang dan putrinya ditahan di Kantor Polisi Sanli selama dua hari.
Mereka kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Taishan, di
mana mereka ditahan selama 12 hari dan dipaksa membayar denda 240
yuan. Mereka ditanya berkali-kali saat dalam tahanan. Zhang pernah
dibawa ke ruang yang dingin membeku dan diinterogasi selama satu
malam. Dia menggigil. Majikannya dan polisi mengancam dan berusaha
memaksanya untuk menulis surat jaminan, menyatakan bahwa ia tidak
akan pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan lagi.
Selama periode pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional dan
Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok pada Maret 2000,
Zhang ditahan di tempat pembuatan bir dan tidak diizinkan pulang
sampai pertemuan berakhir.
Sekitar 20 Juli tahun yang sama, majikannya menahannya lagi selama
dua minggu. Kepala Kantor Polisi Xujialou juga mengancamnya.
Zhang ditangkap lagi pada malam 6 Oktober 2000, karena membagikan
materi informasi tentang Falun Gong. Kepala Kantor Polisi Sanli
mengancam akan membawanya ke kamp kerja paksa.
Kepala bagian Zhang Jixuan dari Departemen Kepolisian Distrik
Taishan mengatakan bahwa Zhang hanya akan dibebaskan jika dia
memberitahu mereka di mana dia mendapat materi Falun Gong. Zhang
menolak untuk memberitahu mereka dan melakukan mogok makan untuk
memprotes penangkapan yang sewenang-wenang itu. Polisi kemudian
menelepon suaminya dalam upaya agar dia membujuk istrinya untuk
memberikan informasi, tapi ia menolak untuk bekerja sama, karena ia
mendukung Falun Dafa.
Setelah 19 hari ditahan, Zhang dibawa ke Kamp Kerja Paksa Wanita
Shandong selama tiga tahun.
Dipukul, Disetrum Dengan Tongkat Listrik dan Dipaksa
Melakukan Kerja Berat
Zhang menolak bekerja sama dengan para penjaga di kamp kerja paksa.
Dia melafalkan ajaran Falun Gong serta berlatih bersama dengan
lebih dari 120 praktisi lainnya. Para penjaga mencoba menghentikan
mereka. Mereka memukuli dengan kejam dan menyetrum praktisi dengan
tongkat listrik malam itu, menciptakan suasana teror di kamp kerja
paksa.
Peragaan Penyiksaan: Di setrum
dengan tongkat listrik
Para praktisi berpegangan tangan
dan berusaha menghentikan penjaga membawa praktisi pergi. Namun,
lebih dari 20 praktisi dibawa pergi dan dikurung di sel isolasi.
Untuk memprotes penganiayaan, para praktisi melakukan mogok makan.
Tiga hari kemudian, penjaga dengan brutal mencekok mereka.
Setiap pagi, sekitar pukul 04:00 para penjaga menyerbu masuk ke
dalam sel untuk memukul dan menyetrum praktisi. Mereka tidak
mengizinkan praktisi tidur sampai setelah tengah malam.
Penjaga Wang Shuzhen memukuli praktisi setiap hari. Zhang berkata
kepadanya, "Anda adalah petugas penegak hukum. Memukul orang adalah
melanggar hukum." Wang terus memukulinya dan berkata, "Siapa yang
memukul kamu? Tidak ada yang melihatnya!"
Zhang dipaksa untuk melakukan kerja paksa. Dia harus bangun jam
5:30 pagi dan bekerja sampai tengah malam, kadang-kadang sampai jam
2:00 pagi atau sepanjang malam. Kegiatan kerja termasuk bordir,
membuat dekorasi Natal, mengelem kotak kertas bersama-sama,
memasukkan pensil ke kotak, mengisi label menggunakan perekat
beracun, melipat kantong semen batubara.
Kerja paksa yang intensif sangat mempengaruhi kesehatan Zhang.
Penglihatannya memburuk dan sebagian besar rambutnya menjadi
abu-abu. Kakinya menjadi bengkak sehingga ia tidak bisa lagi
memakai sepatu. Dia juga merasa sulit untuk membungkuk.
Zhang dibebaskan setelah tiga tahun
Uang Disita dari Rumah Keluarga Zhang
Zhang ditangkap yang ketiga kalinya pada 17 Oktober 2003, sewaktu
membagi-bagikan materi informasi Falun Gong. Selama penangkapan dia
diberlakukan sangat kasar oleh dua petugas, dan dibawa ke kantor
polisi setempat. Dia diborgol ke pipa pemanas dan dipukuli secara
brutal malam itu karena dia menolak memberikan nama dan alamatnya
atau bekerja sama dengan polisi [Catatan: Karena pengaruh kebijakan
Partai Komunis Tiongkok, praktisi yang ditangkap sering menolak
untuk mengungkapkan nama-nama mereka untuk melindungi keluarga,
teman, dan rekan kerja]. Dia melakukan mogok makan untuk
memprotes.
Zhang dibawa ke Pusat Penahanan Tai'an hari berikutnya, di mana ia
melanjutkan mogok makan. Dia dibebaskan pada hari kelima setelah
polisi di Feicheng memeras 2.000 yuan dari keluarganya.
Di kunci di Ruang Isolasi di Kamp Kerja Paksa Wanita
Shandong
Zhang dilaporkan ke polisi pada tanggal 9 Agustus 2007, ketika ia
terlihat membagikan materi informasi Falun Gong. Dia ditangkap dan
dibawa ke Pusat Penahanan Tai'an. Polisi menggeledah rumahnya dan
menyita komputernya, printer, buku-buku Falun Gong, foto pencipta
Falun Gong Guru Li Hongzhi, uang tunai dan barang-barang pribadi
lainnya.
Lima belas hari kemudian, dia dibawa ke Kamp Kerja Paksa Wanita
Shandong dan ditahan selama satu setengah tahun.
Zhang dikurung di sel isolasi. Dia dipaksa bangun pada pukul 4:30
pagi dan duduk tak bergerak di bangku kecil sampai pukul 11:00
malam. Dia tidak diizinkan bergerak atau bahkan menggunakan toilet.
Pantatnya menjadi infeksi dan berubah hitam, dan tulang ekornya
cacat. Dia selalu kesakitan.
Zhang melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan. Berat
badannya turun dari 75 kg menjadi kurang dari 45 kg. Pelecehan
jangka panjang dan kerja paksa intensif menyebabkan kerusakan
serius pada kesehatannya. Pandangannya menjadi kabur dan giginya
kendur. Rambutnya menjadi abu-abu dan dia menjadi sangat sakit pada
rusuk dan perutnya. Dia mengalami kesulitan bernapas dan tidak bisa
meluruskan punggungnya.
Zhang masih tetap mengklarifikasi para penjaga dan tahanan tentang
Falun Gong dan terus mengingatkan mereka, "Berbuat baik akan
mendapatkan balasan berkah dan berbuat kejahatan akan mendapatkan
balasan karma," tetapi mereka menolak mendengarkan.
Staf kamp kerja paksa memukul Zhang, memaksanya untuk berdiri diam
dalam waktu yang lama, melarang dia menggunakan toilet atau
membersihkan diri. Sel isolasi sangat panas dan pengap di musim
panas. Pakaiannya basah kuyup dengan keringat. Dia hanya
diperbolehkan mandi sekali setiap dua minggu. Akibatnya, tubuhnya
memiliki bau keringat yang tidak mengenakkan.
Suaminya pergi mengunjungi Zhang setiap bulan, tapi dia tidak
diizinkan menemuinya. Ketika ayahnya yang sudah tua pergi untuk
menemui dia dengan suaminya, para penjaga masih tidak
mengizinkannya bertemu. Tapi ayahnya bersikeras. Pada akhirnya,
mereka diberitahu bahwa mereka bisa menemuinya dengan syarat bahwa
mereka harus berusaha membujuk dia supaya melepaskan
keyakinannya.
Mereka hampir tidak bisa mengenali Zhang ketika bertemu, karena dia
telah menjadi begitu kurus. Ayahnya memohon pada penjaga untuk
memberikan makanan pada putrinya, tetapi mereka menolak.
Kunjungannya berlangsung kurang dari 30 menit.
Setelah 13 bulan di sel isolasi, Zhang dipindahkan ke sel lain di
mana ia diawasi oleh empat narapidana. Karena ia menolak untuk
melepaskan keyakinannya, mereka tidak memberinya ranjang tempat
untuk tidur dan dia harus tidur di lantai beton.
Penjaga Li Xia sering keliling ke sel sel praktisi di malam hari
dan melepas selimut mereka, untuk menyiksa mereka.
Setelah penahanan Zhang diperpanjang delapan hari, akhirnya dia
dibebaskan pada 16 Februari 2009.
Pihak-Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Penganiayaan
Zhang:
Han Xuefeng (韩雪峰), kepala Komite Urusan Hukum dan Politik Kota
Xintai: +86-13805481830 (selular), +86-538-7264687 (Kantor)
Zhang Xinde (张新德), kepala Kantor 610 Kota Xintai: +86-13583876288
(selular), +86-538-7237654 (Kantor), +86-538-7078288 (Rumah)
Ma Yan (马彦), kepala Kantor 610 Departemen Kepolisian Kota Xintai:
+86-13605381212 (selular), +86-538-7103060 (Kantor),
+86-538-7103259 (Rumah)
Feng Dayong (冯大勇), kepala Divisi Keamanan Domestik Kota Xintai:
+86-13853813269 (selular), +86-538-7103065 (Kantor)
Pusat Penahanan Xintai: +86-538-7251919, +86-538-7183003
Li Ping (李平), kepala Pusat Penahanan Xintai: +86-13954891969
(selular), +86-538-71830019 (Kantor )
Pu Jingbo (卜静波), kepala jaksa, kejaksaan Kota Xintai:
+86-13665485776, +86-538-3011901 (Kantor)
Lu Hua (吕华), kepala Pengadilan Kota Xintai: +86-18853858967,
+86-538-7258800 (Kantor), +86-538-7258801 (Rumah)
Chinese version click here
English
version click here