Pada 20 September 2014, setiap peserta diberi kesempatan menampilkan kebolehannya. Praktisi memeragakan lima perangkat latihan sambil mengajak pengunjung untuk mencoba dan praktek langsung.

Seorang guru sekolah mengatakan, beberapa hari terakhir tubuhnya terasa sangat lelah, tetapi seusai latihan tubuhnya terasa segar, hilang rasa capainya.

peragaan latihan




mencoba latihan Falun Dafa

Pada 21 September, setiap peserta juga diberikan kesempatan berbicara mengenalkan diri. Juru bicara praktisi memperkenalkan Falun Dafa, manfaatnya disamping memberikan informasi ke pengunjung perihal penganiayaan yang masih dialami rekan-rekan praktisi di Tiongkok.

Testimoni partisipan latihan

Pada hari terakhir, jumlah pengunjung semakin ramai. Setidaknya ada tiga orang yang sering melihat aksi damai praktisi di depan Konjen Tiongkok dan mereka sangat ingin tahu latar belakang aksi damai tersebut.

Seorang pengunjung, ibu Ani bercerita pernah berlatih Falun Dafa beberapa tahun yang silam, namun setelah mendengar “Insiden Bakar Diri” di Tiananmen, dia tidak berani berlatih lagi. Praktisi menjelaskan bahwa kasus tersebut direkayasa oleh rejim komunis Tiongkok pada 2001 untuk membangkitkan kebencian publik terhadap Falun Dafa dan dijadikan alasan pembenaran bagi penganiayaan, namun kasus tersebut sudah makin jelas kepalsuannya. Beberapa pengunjung lainnya merasa tertarik setelah berbincang-bincang dengan para praktisi dan membeli Zhuan Falun, buku bimbingan utama Falun Dafa.