(Minghui.org) Liu Ye (柳 晔), mantan wakil presiden
pengadilan setempat di Shenyang, meninggal karena pendarahan otak
besar pada tanggal 10 Juli 2014. Liu menderita stroke saat dia
berjalan bersama rekan-rekannya. Ini merupakan kematian tidak wajar
ketiga yang diketahui dari seorang hakim Pengadilan Shenyang
Distrik Shenbei yang memvonis bersalah praktisi Falun Gong.
Zhang Wen (张文), mantan anggota komite dan wakil presiden pengadilan
yang sama, adalah kasus pertama. Segera setelah ia menjatuhi
hukuman penjara empat praktisi pada bulan Desember 2008, ia
menderita masalah berat pada otaknya bulan Februari 2009. Ia
meninggal dalam perjalanan ke Beijing untuk mencari
pengobatan.
E Anfu (鄂 安福), kasus kedua yang diketahui, meninggal pada usia 45
tahun tanggal 18 Februari 2011, dua bulan setelah mengalami stroke
dan pendarahan otak. Pada tahun 2001, E Anfu mengarahkan
persidangan ilegal rahasia lima praktisi Falun Gong setempat, semua
menghasilkan hukuman yang panjang.
Saat di ranjang mendekati kematiannya, ia meminta anggota
keluarganya, "Cepat, pergi carikan saya seorang praktisi Falun
Gong!" Ketika ia mendapat kesempatan untuk berbicara dengan seorang
praktisi, ia menyatakan penyesalan atas perbuatannya dan mengakui
bahwa kondisi mengerikan ini akibat pembalasan karma, menuai
konsekuensi dari keputusan sebelumnya.
Konsep pembalasan karma berakar dalam kebudayaan tradisional
Tiongkok. Ajaran "berbuat kebaikan mendapat balasan yang baik,
berbuat kejahatan mendapat ganjaran buruk" telah diturunkan dari
2000 tahun yang lalu. Meskipun upaya Partai Komunis Tiongkok (PKT)
untuk menghancurkan pemikiran tradisional seperti ini, tetapi
banyak orang di Tiongkok masih mengakuinya dan kejadian baru-baru
ini mendorong pikiran mereka.
Setelah mengetahui bahwa dua Jaksa di Kota Dalian, Provinsi
Liaoning menderita leukemia pada bulan September 2009 sebagai
balasan atas memvonis praktisi Falun Gong yang tidak bersalah,
seorang jaksa lokal mengungkapkan: "Saya tahu lebih banyak selain
dua kasus ini. Bukan hanya leukemia. Juga menderita kanker hati.
Tidak hanya dari kejaksaan, tetapi juga dari pengadilan.
"Kematian yang mengerikan ini terjadi secara berurutan: satu dari
kejaksaan, kemudian satu dari pengadilan. Pola telah ditetapkan.
Almarhum semua terlibat dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.
"
Dalam rangka memperingatkan jaksa dan membantu mereka mengubah
hidup mereka menjadi lebih baik, praktisi Falun Gong telah mencoba
untuk mengingatkan mereka tentang hubungan karma antara perbuatan
mereka dan akibatnya di masa depan.
Sementara beberapa mendengarkan dan berubah, yang lain terus di
jalan mereka.
Yang Dongsheng (杨东升) adalah seorang hakim di Pengadilan Kabupaten
Lushan di provinsi Henan. Pada tahun 2011, pengadilan secara ilegal
menghukum setidaknya sembilan praktisi Falun Gong, dua yang
ditangani Yang dihukum sangat lama.
Praktisi lokal mencoba mengatakan kepadanya dan hakim lainnya
tentang prinsip pembalasan karma dan apa yang terjadi pada para
pelaku.
Para hakim menolak untuk mendengarkan: "Kami tidak peduli tentang
keyakinan atau hukuman. Kami hanya perlu mengikuti Partai Komunis,
dan tidak akan mengasihani Falun Gong."
Ia segera terlibat dalam kecelakaan mobil setelah hukuman
dijatuhkan. Pada tanggal 14 Agustus 2011, van pengadilan dengan 10
hakim dan staf rusak di Tol Zhengyao. Tiga hakim, termasuk Yang
Dongsheng, meninggal di tempat kejadian, dan tujuh lainnya
luka-luka.
Wang Jingye (汪 竟 业), seorang hakim di Distrik Hecheng, Huaihua,
Provinsi Hunan, telah menghukum sedikitnya 17 praktisi ke penjara,
termasuk Pan Jianjun (潘建军), yang disiksa sampai mati di Penjara
Wangling pada Januari 2004. Pada April 2013, Wang menghukum
praktisi Chen Kaiyu (陈开玉) sampai 11 tahun.
Praktisi lokal mencoba berbicara dengannya, tetapi ia berkata:
"Saya akan berjuang bersama partai komunis sampai mati." Tiga bulan
kemudian, ia pergi memancing di Huaihua pada 21 Juli 2013. Dia
jatuh ke air dan tenggelam. Dia berusia 40 tahun.
Praktisi Falun Gong telah mengumpulkan sejumlah kasus pembalasan
karma selama bertahun-tahun untuk mencoba menyadarkan para pelaku
penganiayaan. Situs web Minghui akan segera menerbitkan ringkasan,
dan beberapa contoh yang disediakan di sini.
Chen Yuanchao (陈援朝) dari Haikou, provinsi Hainan, adalah hakim
pertama di Tiongkok yang secara ilegal menghukum praktisi Falun
Gong ke penjara. Chen mendapat perhargaan dan diakui oleh partai
komunis. Dua tahun kemudian pada tahun 2003, ia meninggal karena
kanker paru-paru pada usia 51 tahun.
Yuan Quansheng (原 全 生), seorang hakim dari Distrik Nangang, Kota
Harbin, Provinsi Heilongjiang, menghukum dua praktisi selama 12 dan
15 tahun ketika penganiayaan terhadap Falun Gong pertama dimulai.
Pada bulan Juni 2002, ia didiagnosis kanker hati dan tulang. Tiga
bulan kemudian, ia meninggal pada usia 40 tahun.
Li Yaobing (李 要 兵), seorang hakim di Distrik Hongshan, Kota Wuhan,
provinsi Hunan, terlibat dalam persidangan praktisi pada bulan
April 2009. Pemerintah daerah mempromosikan perbuatannya dan
menyebutnya "model Hongshan." Dua bulan kemudian, Li meninggal
mendadak pada usia 49 tahun.
Chinese version click here
English
version click here