Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kisah Seorang Wanita Heilongjiang: Puluhan Tahun Pelecehan Mengakibatkan Dua Kerusakan Mental

5 Sep. 2014

(Minghui.org) Sun Shujie berusia 57 tahun, adalah seorang praktisi Falun Gong dari Kota Shuangyashan, Provinsi Heilongjiang.

Sejak penganiayaan Falun Gong dimulai pada Juli 1999, dia telah ditangkap secara ilegal 13 kali dan dikirim 3 kali ke kamp kerja paksa. Dia telah mengalami berbagai bentuk penyiksaan, termasuk yang terkait dengan Bangku Harimau, disetrum dengan tongkat listrik, peregangan, digantung, pembekuan, dan lain lain.

Penyiksaan brutal, tekanan mental dan penghinaan, ditambah dengan hancurnya keluarganya (suaminya terpaksa menceraikannya), begitu kuat sehingga ia menderita gangguan mental pada tahun 2003 saat ditahan di Kamp Kerja Paksa Jiamusi.

Sun ditangkap secara ilegal lagi pada tanggal 4 Juni 2014. Karena penganiayaan, gangguan mentalnya kambuh setelah lebih dari 20 hari penangkapan. Namun, para pejabat menegaskan bahwa "Dia dipidana terlepas dari kondisi mentalnya."

Berikut ini adalah ringkasan dari cobaan Sun selama bertahun-tahun.

Sun Shujie

1. Gangguan Mental Karena Penganiayaan di Kamp Kerja Paksa

Pada tahun 2002, Sun dijatuhi hukuman kerja paksa untuk kedua kalinya dan ditahan di Kamp Kerja Paksa Jiamusi. Namun, ia menolak untuk bekerja sama dengan cuci otak dan perlakuan kasar.

Karena penolakan itu, pejabat menyiksanya lebih kasar. Termasuk digantung dengan tangan terikat di belakang punggungnya, diborgol ke sisi tempat tidurnya selama berhari-hari pada suatu waktu, dan dipaksa untuk duduk di lantai selama beberapa hari.

Sementara itu, suaminya juga mengalami pelecehan terus-menerus dari sekretaris Partai Komunis Tiongkok dan yang lain di tempat kerjanya. Akibatnya, dia mengalami serangan jantung dan dirawat di rumah sakit. Dia segera bercerai dengan Sun, dari seorang keluarga bahagia, dengan anak masih muda, hancur.

Karena penyiksaan fisik dan tekanan mental, Sun mengalami gangguan mental. Namun, pihak berwenang kamp menolak untuk memberitahu keluarganya atau menawarkannya pengobatan. Mereka bahkan mengklaim bahwa ia berpura-pura, dan mereka melanjutkan untuk penyiksaan fisik lagi. Pemimpin tim Sun Limin juga memaksanya untuk meminum obat yang tidak diketahui, yang menyebabkan dia lebih gila.

Lukisan: Disiksa di Bangku Harimau

Suatu pagi, seorang penjaga memukuli Sun sampai wajahnya berdarah dan memar. Kemudian dia diborgol dan diikat di bangku harimau sepanjang malam, dan menolak akses ke kamar kecil.

Sun hampir selalu di borgol, dan dia selalu dilecehkan dan dipermalukan. Perlakuan tersebut membuat gangguan mentalnya lebih buruk. Suatu kali, penjaga Hong Wei dan Jiang Jianan menggantungnya, memukul dan menendang dengan kasar. Darah membasahi pakaiannya dan jatuh ke lantai.

Lukisan: pemukulan Brutal

Kondisi mental memburuk, dan pada bulan Maret 2004 dia harus dibawa untuk perawatan di Rumah Sakit Jiwa Jiamusi. Para dokter terkejut melihat kondisi buruknya. "Kondisinya sangat parah," kata mereka. "Kenapa anda membawanya ke sini begitu terlambat?"

Kemudian, untuk menghindari tanggung jawab atas kemungkinan kematiannya, Kantor 610 memberitahu keluarganya untuk membawanya pulang.

2. Penyiksaan dan Disuntik Obat yang Tidak Diketahui

Setelah pulih dari gangguan mentalnya pada bulan Desember 2008, Sun pergi lagi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Namun, dia ditangkap di sana dan dibawa ke pusat pemindahan.

Di pusat pemindahan, dia diseret ke sebuah ruangan oleh lebih dari selusin pria yang mengenakan pakaian putih dan penutup mulut. Mereka menelanjanginya, menggantungnya, dan menutup mulutnya. Mereka menarik-narik payudaranya, memegang paha bagian dalam, dan memukulnya berulang kali. Ini adalah penyiksaan standar untuk setiap wanita, muda atau usia lanjut, dibawa ke pusat pemindahan. Setelah itu, sekelompok polisi wanita menyeret rambutnya ke ruangan lain, di mana mereka terus memukulinya.

Peragaan Penyiksaan: Duduk di bangku kecil selama berjam-jam

Selama diawasi narapidana, dia dipaksa duduk di bangku kecil dan membacakan peraturan penahanan. Ketika dia menolak, dia dipukuli sampai wajah dan tubuhnya berdarah dan bengkak. Narapidana juga memaksanya untuk menulis pernyataan jaminan dengan menekan ke lantai dan mendudukinya. Penjaga juga berusaha untuk mempermalukannya dengan menggambar dan menulis kata-kata fitnah di seluruh tubuhnya.

Peragaan Penyiksaan: Dipaksa Minum obat-obatan yang tidak diketahui

Sesekali, ia dipukuli dan disiksa sangat parah sehingga dia muntah darah. Para penjaga membawanya ke rumah sakit dan memberinya beberapa obat yang tidak diketahui, mereka mencekok paksa makan.

Pada pagi hari tanggal 18 Maret 2009, ketika Sun dan beberapa praktisi lainnya dikawal dari pusat pemindahan, Sun berteriak keras, "Falun Dafa baik!" Segera, polisi mulai memukul dan menendangnya. Mereka juga menyetrum kepalanya, wajah, mulut, dan bagian belakang leher dengan tongkat listrik. Kulitnya terbakar dan berbau seperti arang.

Dia dan praktisi lain segera menyadari bahwa mereka dibawa ke Kamp Kerja Paksa Masanjia yang terkenal jahat.

3. Kekejaman di Masanjia

Selama dua setengah tahun Sun ditahan di Kamp Kerja Paksa Masanjia, dia mengalami penyiksaan mental dan fisik yang luar biasa.

Pemukulan

Karena penolakannya untuk "berubah," Sun sering dipukul sampai mulutnya berdarah dan tubuhnya memar. Sesekali, ia diseret oleh empat narapidana ke kantor petugas Zhang Zhuohui, dimana lima dari mereka memukulinya sampai ia pingsan. Ketika dia sadar, dia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan tangan masih diborgol di belakang punggungnya.

Peragaan Penyiksaan: Menampar wajah

Penjaga sering menampar wajah Sun dan menendangnya. Sesekali, ia ditendang sangat keras di dada sehingga darah mengalir keluar dari mulutnya. Pada kesempatan lain ia ditendang di tulang rusuk kirinya, dan dia tidak bisa meluruskan punggung selama berbulan-bulan; dia juga menderita rasa sakit yang hebat saat dia menarik napas.

Suatu hari, kepala kamp menamparnya dan mencakar wajahnya, sementara seorang penjaga berteriak: "Kami mempunyai jatah dua kematian. Siapa pun yang ingin dapat mengambil satu di sini."

Kurang tidur

Kadang-kadang Sun dipaksa untuk berdiri dengan wajahnya ke dinding selama berjam-jam tanpa tidur. Dia kadang-kadang muntah darah hitam di malam hari dan pingsan di koridor ketika dia pergi ke kamar kecil.

Diborgol dan penyiksaan peregangan

Peragaan Penyiksaan: Sebuah metode penyiksaan yang digunakan di Kamp Kerja Paksa Masanjia

Memborgol dan penyiksaan peregangan sering digunakan pada korban selama seminggu atau lebih.

Selama penyiksaan ini, kadang-kadang Sun juga ditelanjangi. Di musim dingin, penjaga akan membiarkan pintu dan jendela terbuka supaya udaranya dingin. Sering kali, mulutnya direkat dan dia dipaksa untuk mendengarkan rekaman fitnah terhadap Falun Gong melalui earphone ke telinganya.

Sun disiksa dengan cara ini lebih dari belasan kali. Kadang-kadang dia muntah darah, dan dia pingsan kedua kalinya dia disiksa dengan cara ini. Ketika dia dibebaskan dari gantungan, celananya akan basah dengan air kencing. Setelah itu, dia tidak bisa bangun dari tempat tidur selama dua bulan.

Peragaan Penyiksaan: Peregangan tubuh Ekstrim

Sun juga menjadi sasaran penyiksaan peregangan menyakitkan, di mana tangan kanannya diborgol ke jeruji atas tempat tidur besi, dan tangan kirinya diborgol ke jeruji bawah tempat tidur yang lain; dengan cara ini, dia tidak bisa berdiri atau jongkok, dan tempat tidur didorong jauh untuk menciptakan sebanyak mungkin rasa sakit.

Sun disiksa dengan cara ini selama enam jam.

Peragaan Penyiksaan: diborgol untuk jangka waktu yang lama

Di Kamp Kerja Paksa Masanjia, Sun diborgol dan ditahan di sel isolasi selama sepuluh bulan, bahkan ketika dia sedang tidur. Tangannya bengkak dan borgolnya memotong dagingnya.

Perlakuan brutal

Peragaan Penyiksaan: Membenturkan kepala ke dinding

Suatu hari, Sun dipukuli karena ia mencuci pakaian dalamnya. Seorang penjaga menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya ke pemanas dan dinding sampai wajahnya berdarah. Penjaga itu kemudian melemparkannya ke lantai dan memukul serta menendangnya lagi. Hari ini, wajahnya masih terdapat bekas luka dari pemukulan ini.

Penjaga juga menggunakan logam untuk memukul Sun di wajah. Sesekali, seorang penjaga memukul wajahnya begitu keras dengan borgol sampai pendarahan, mulut dan wajahnya membengkak segera dan berubah ungu gelap.

Pembekuan

Di musim dingin, Sun diseret ke ruang air berkali-kali dan ditelanjangi. Dia diborgol ke sebuah jeruji besi di dekat jendela yang terbuka dan diborgol di sana sampai setengah hari. Dia juga dipaksa menempati ruang sangat dingin dimana setiap ada air membeku dengan cepat.

Makanan Berjamur

Praktisi ditahan di divisi kontrol ketat, di mana Sun ditahan, hanya diberi roti kukus jagung dan sedikit sup. Roti dibuat dengan tepung berjamur, dan sup tidak mengandung minyak goreng atau sayuran.

Pemerasan

Sun sering kehilangan kesadaran akibat penyiksaan. Pada tanggal 13 Januari 2010, dia dibawa ke Rumah Sakit Penjara Dabei untuk pemeriksaan otak. Meskipun dia tidak dilengkapi dengan diagnosis atau tanda tenerima, semua biaya, termasuk biaya perjalanan dibebankan ke rekeningnya. Dengan cara ini, ia diperas lebih dari 1.000 yuan.

Penghinaan dan siksaan mental

Praktisi dipaksa untuk mengenakan pakaian seragam. Jika mereka menolak, mereka akan ditelanjangi dan digantung. Sering kali setelah penolakan, praktisi dipaksa telanjang pergi ke kamar kecil atau makan.

Peragaan Penyiksaan: Disetrum dengan tongkat listrik

Untuk mencapai banyak "perubahan", penjaga menyeret praktisi ke dalam ruang penyiksaan satu per satu untuk membubuhkan sidik jari mereka pada lembar penilaian. Namun, saat gilirannya, Sun berteriak "Falun Dafa baik."

Kemudian, setelah ia merusak setengah pulpen, lebih dari selusin polisi penjaga melompat dan memukulinya. Selama pemukulan, mereka menyetrumnya dengan tongkat listrik. Sejak itu, ia tidak mampu meluruskan punggungnya. Juga, pada saat itu, kondisi mentalnya menjadi lebih goyah.

Keluarga Dianiaya

Praktisi Falun Gong di divisi ketat tidak diperbolehkan untuk mengajukan banding, menulis surat, menelepon, bertemu pengunjung, membeli kebutuhan sehari-hari, mandi, atau mencuci pakaiannya.

Ketika adik Sun dan kakak ipar menempuh perjalanan lebih dari 5.000 kilometer (3.000 mil) untuk mengunjunginya, mereka menolak merima dengan alasan Sun "berperilaku buruk."

Ketika anaknya datang menemuinya, petugas kamp berbohong padanya, mengatakan bahwa tidak ada narapidana dengan nama itu ditahan di sana.

Pelecehan Tanpa Henti

Sun ditangkap lagi baru-baru ini dan mengalami kekambuhan mental lainnya akibat penyiksaan. Namun, Sun adalah salah satu dari yang tak terhitung banyaknya praktisi Falun Gong di Tiongkok yang menderita penganiayaan tanpa henti selama lima belas tahun terakhir.

Pihak yang bertanggung jawab atas Penganiayaan:

Kantor Polisi Yonghong
Han Xiaojun (韩晓军), kepala kantor polisi: +86-13946669216
Liu Qinghai (刘庆海), wakil kepala kantor polisi: +86-13796903999
Liu Xiaoyu (刘 霄 羽), wakil kepala kantor polisi: +86-13091788770
Wang Riliang (王 日 亮), wakil kepala kantor polisi: +86-13734503456
Gao Qiang (高强), wakil kepala kantor polisi: +86-13304889551

Komite Urusan Politik dan Hukum Shuangyashan
Wang Fengchun (王凤春): +86-469-4227406, 13946696066
Zhang Yingyong (张英勇): +86-469-4261309, 13895888198

Kantor 610 Shuangyashan
Wang Xiaodong (王晓东): +86-469-4283610, 13555150577
Zhang Chunling (张春玲): +86-469-4282610, 13555157168

Pengadilan Menengah Shuangyashan:
Wang Lianrong (王连荣), kepala pengadilan: +86-469-6168001, 13903688168

Kantor Kejaksaan Shuangyashan:
Liu Hengyuan (刘恒源), jaksa penuntut umum: +86-469-4625718, 425718, 18345825718

Kantor Kejaksaan Shuangyashan Distrik Jianshan:
Yang Qingtan (杨庆 谭), kepala seksi penuntutan: +86-13351164577
Cui Jing (崔 晶), wakil kepala bagian penuntutan: +86-13091479888

Informasi kontak lebih lanjut tersedia dalam versi Chinese.

Chinese version click here

English version click here