(Minghui.org)
Sun Shujie berusia 57 tahun, adalah seorang praktisi Falun Gong
dari Kota Shuangyashan, Provinsi Heilongjiang.
Sejak penganiayaan Falun Gong dimulai pada Juli 1999, dia telah
ditangkap secara ilegal 13 kali dan dikirim 3 kali ke kamp kerja
paksa. Dia telah mengalami berbagai bentuk penyiksaan, termasuk
yang terkait dengan Bangku Harimau, disetrum dengan tongkat
listrik, peregangan, digantung, pembekuan, dan lain lain.
Penyiksaan brutal, tekanan mental
dan penghinaan, ditambah dengan hancurnya keluarganya (suaminya
terpaksa menceraikannya), begitu kuat sehingga ia menderita
gangguan mental pada tahun 2003 saat ditahan di Kamp Kerja Paksa
Jiamusi.
Sun ditangkap secara ilegal lagi pada tanggal 4 Juni 2014. Karena
penganiayaan, gangguan mentalnya kambuh setelah lebih dari 20 hari
penangkapan. Namun, para pejabat menegaskan bahwa "
Dia
dipidana terlepas dari kondisi mentalnya."
Berikut ini adalah ringkasan dari cobaan Sun selama
bertahun-tahun.
Sun Shujie
1. Gangguan Mental Karena
Penganiayaan di Kamp Kerja Paksa
Pada tahun 2002, Sun dijatuhi hukuman kerja paksa untuk kedua
kalinya dan ditahan di Kamp Kerja Paksa Jiamusi. Namun, ia menolak
untuk bekerja sama dengan cuci otak dan perlakuan kasar.
Karena penolakan itu, pejabat menyiksanya lebih kasar. Termasuk
digantung dengan tangan terikat di belakang punggungnya, diborgol
ke sisi tempat tidurnya selama berhari-hari pada suatu waktu, dan
dipaksa untuk duduk di lantai selama beberapa hari.
Sementara itu, suaminya juga mengalami pelecehan terus-menerus dari
sekretaris Partai Komunis Tiongkok dan yang lain di tempat
kerjanya. Akibatnya, dia mengalami serangan jantung dan dirawat di
rumah sakit. Dia segera bercerai dengan Sun, dari seorang keluarga
bahagia, dengan anak masih muda, hancur.
Karena penyiksaan fisik dan tekanan mental, Sun mengalami gangguan
mental. Namun, pihak berwenang kamp menolak untuk memberitahu
keluarganya atau menawarkannya pengobatan. Mereka bahkan mengklaim
bahwa ia berpura-pura, dan mereka melanjutkan untuk penyiksaan
fisik lagi. Pemimpin tim Sun Limin juga memaksanya untuk meminum
obat yang tidak diketahui, yang menyebabkan dia lebih gila.
Lukisan: Disiksa di Bangku
Harimau
Suatu pagi, seorang penjaga
memukuli Sun sampai wajahnya berdarah dan memar. Kemudian dia
diborgol dan diikat di bangku harimau sepanjang malam, dan menolak
akses ke kamar kecil.
Sun hampir selalu di borgol, dan dia selalu dilecehkan dan
dipermalukan. Perlakuan tersebut membuat gangguan mentalnya lebih
buruk. Suatu kali, penjaga Hong Wei dan Jiang Jianan
menggantungnya, memukul dan menendang dengan kasar. Darah membasahi
pakaiannya dan jatuh ke lantai.
Lukisan: pemukulan Brutal
Kondisi mental memburuk, dan pada
bulan Maret 2004 dia harus dibawa untuk perawatan di Rumah Sakit
Jiwa Jiamusi. Para dokter terkejut melihat kondisi buruknya.
"Kondisinya sangat parah," kata mereka. "Kenapa anda membawanya ke
sini begitu terlambat?"
Kemudian, untuk menghindari tanggung jawab atas kemungkinan
kematiannya, Kantor 610 memberitahu keluarganya untuk membawanya
pulang.
2. Penyiksaan dan Disuntik Obat yang Tidak
Diketahui
Setelah pulih dari gangguan mentalnya pada bulan Desember 2008, Sun
pergi lagi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong.
Namun, dia ditangkap di sana dan dibawa ke pusat pemindahan.
Di pusat pemindahan, dia diseret ke sebuah ruangan oleh lebih dari
selusin pria yang mengenakan pakaian putih dan penutup mulut.
Mereka menelanjanginya, menggantungnya, dan menutup mulutnya.
Mereka menarik-narik payudaranya, memegang paha bagian dalam, dan
memukulnya berulang kali. Ini adalah penyiksaan standar untuk
setiap wanita, muda atau usia lanjut, dibawa ke pusat pemindahan.
Setelah itu, sekelompok polisi wanita menyeret rambutnya ke ruangan
lain, di mana mereka terus memukulinya.
Peragaan Penyiksaan: Duduk di
bangku kecil selama berjam-jam
Selama diawasi narapidana, dia
dipaksa duduk di bangku kecil dan membacakan peraturan penahanan.
Ketika dia menolak, dia dipukuli sampai wajah dan tubuhnya berdarah
dan bengkak. Narapidana juga memaksanya untuk menulis pernyataan
jaminan dengan menekan ke lantai dan mendudukinya. Penjaga juga
berusaha untuk mempermalukannya dengan menggambar dan menulis
kata-kata fitnah di seluruh tubuhnya.
Peragaan Penyiksaan: Dipaksa Minum
obat-obatan yang tidak diketahui
Sesekali, ia dipukuli dan disiksa
sangat parah sehingga dia muntah darah. Para penjaga membawanya ke
rumah sakit dan memberinya beberapa obat yang tidak diketahui,
mereka mencekok paksa makan.
Pada pagi hari tanggal 18 Maret 2009, ketika Sun dan beberapa
praktisi lainnya dikawal dari pusat pemindahan, Sun berteriak
keras, "Falun Dafa baik!" Segera, polisi mulai memukul dan
menendangnya. Mereka juga menyetrum kepalanya, wajah, mulut, dan
bagian belakang leher dengan tongkat listrik. Kulitnya terbakar dan
berbau seperti arang.
Dia dan praktisi lain segera menyadari bahwa mereka dibawa ke Kamp
Kerja Paksa Masanjia yang terkenal jahat.
3. Kekejaman di Masanjia
Selama dua setengah tahun Sun ditahan di Kamp Kerja Paksa Masanjia,
dia mengalami penyiksaan mental dan fisik yang luar biasa.
Pemukulan
Karena penolakannya untuk "berubah," Sun sering dipukul sampai
mulutnya berdarah dan tubuhnya memar. Sesekali, ia diseret oleh
empat narapidana ke kantor petugas Zhang Zhuohui, dimana lima dari
mereka memukulinya sampai ia pingsan. Ketika dia sadar, dia
mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan tangan masih
diborgol di belakang punggungnya.
Peragaan Penyiksaan: Menampar
wajah
Penjaga sering menampar wajah Sun
dan menendangnya. Sesekali, ia ditendang sangat keras di dada
sehingga darah mengalir keluar dari mulutnya. Pada kesempatan lain
ia ditendang di tulang rusuk kirinya, dan dia tidak bisa meluruskan
punggung selama berbulan-bulan; dia juga menderita rasa sakit yang
hebat saat dia menarik napas.
Suatu hari, kepala kamp menamparnya dan mencakar wajahnya,
sementara seorang penjaga berteriak: "Kami mempunyai jatah dua
kematian. Siapa pun yang ingin dapat mengambil satu di sini."
Kurang tidur
Kadang-kadang Sun dipaksa untuk berdiri dengan wajahnya ke dinding
selama berjam-jam tanpa tidur. Dia kadang-kadang muntah darah hitam
di malam hari dan pingsan di koridor ketika dia pergi ke kamar
kecil.
Diborgol dan penyiksaan peregangan
Peragaan Penyiksaan: Sebuah metode
penyiksaan yang digunakan di Kamp Kerja Paksa Masanjia
Memborgol dan penyiksaan
peregangan sering digunakan pada korban selama seminggu atau
lebih.
Selama penyiksaan ini, kadang-kadang Sun juga ditelanjangi. Di
musim dingin, penjaga akan membiarkan pintu dan jendela terbuka
supaya udaranya dingin. Sering kali, mulutnya direkat dan dia
dipaksa untuk mendengarkan rekaman fitnah terhadap Falun Gong
melalui earphone ke telinganya.
Sun disiksa dengan cara ini lebih dari belasan kali. Kadang-kadang
dia muntah darah, dan dia pingsan kedua kalinya dia disiksa dengan
cara ini. Ketika dia dibebaskan dari gantungan, celananya akan
basah dengan air kencing. Setelah itu, dia tidak bisa bangun dari
tempat tidur selama dua bulan.
Peragaan Penyiksaan: Peregangan
tubuh Ekstrim
Sun juga menjadi sasaran
penyiksaan peregangan menyakitkan, di mana tangan kanannya diborgol
ke jeruji atas tempat tidur besi, dan tangan kirinya diborgol ke
jeruji bawah tempat tidur yang lain; dengan cara ini, dia tidak
bisa berdiri atau jongkok, dan tempat tidur didorong jauh untuk
menciptakan sebanyak mungkin rasa sakit.
Sun disiksa dengan cara ini selama enam jam.
Peragaan Penyiksaan: diborgol
untuk jangka waktu yang lama
Di Kamp Kerja Paksa Masanjia, Sun
diborgol dan ditahan di sel isolasi selama sepuluh bulan, bahkan
ketika dia sedang tidur. Tangannya bengkak dan borgolnya memotong
dagingnya.
Perlakuan brutal
Peragaan Penyiksaan: Membenturkan
kepala ke dinding
Suatu hari, Sun dipukuli karena
ia mencuci pakaian dalamnya. Seorang penjaga menjambak rambutnya
dan membenturkan kepalanya ke pemanas dan dinding sampai wajahnya
berdarah. Penjaga itu kemudian melemparkannya ke lantai dan memukul
serta menendangnya lagi. Hari ini, wajahnya masih terdapat bekas
luka dari pemukulan ini.
Penjaga juga menggunakan logam untuk memukul Sun di wajah.
Sesekali, seorang penjaga memukul wajahnya begitu keras dengan
borgol sampai pendarahan, mulut dan wajahnya membengkak segera dan
berubah ungu gelap.
Pembekuan
Di musim dingin, Sun diseret ke ruang air berkali-kali dan
ditelanjangi. Dia diborgol ke sebuah jeruji besi di dekat jendela
yang terbuka dan diborgol di sana sampai setengah hari. Dia juga
dipaksa menempati ruang sangat dingin dimana setiap ada air membeku
dengan cepat.
Makanan Berjamur
Praktisi ditahan di divisi kontrol ketat, di mana Sun ditahan,
hanya diberi roti kukus jagung dan sedikit sup. Roti dibuat dengan
tepung berjamur, dan sup tidak mengandung minyak goreng atau
sayuran.
Pemerasan
Sun sering kehilangan kesadaran akibat penyiksaan. Pada tanggal 13
Januari 2010, dia dibawa ke Rumah Sakit Penjara Dabei untuk
pemeriksaan otak. Meskipun dia tidak dilengkapi dengan diagnosis
atau tanda tenerima, semua biaya, termasuk biaya perjalanan
dibebankan ke rekeningnya. Dengan cara ini, ia diperas lebih dari
1.000 yuan.
Penghinaan dan siksaan mental
Praktisi dipaksa untuk mengenakan pakaian seragam. Jika mereka
menolak, mereka akan ditelanjangi dan digantung. Sering kali
setelah penolakan, praktisi dipaksa telanjang pergi ke kamar kecil
atau makan.
Peragaan Penyiksaan: Disetrum
dengan tongkat listrik
Untuk mencapai banyak
"perubahan", penjaga menyeret praktisi ke dalam ruang penyiksaan
satu per satu untuk membubuhkan sidik jari mereka pada lembar
penilaian. Namun, saat gilirannya, Sun berteriak "Falun Dafa
baik."
Kemudian, setelah ia merusak setengah pulpen, lebih dari selusin
polisi penjaga melompat dan memukulinya. Selama pemukulan, mereka
menyetrumnya dengan tongkat listrik. Sejak itu, ia tidak mampu
meluruskan punggungnya. Juga, pada saat itu, kondisi mentalnya
menjadi lebih goyah.
Keluarga Dianiaya
Praktisi Falun Gong di divisi ketat tidak diperbolehkan untuk
mengajukan banding, menulis surat, menelepon, bertemu pengunjung,
membeli kebutuhan sehari-hari, mandi, atau mencuci
pakaiannya.
Ketika adik Sun dan kakak ipar menempuh perjalanan lebih dari 5.000
kilometer (3.000 mil) untuk mengunjunginya, mereka menolak merima
dengan alasan Sun "berperilaku buruk."
Ketika anaknya datang menemuinya, petugas kamp berbohong padanya,
mengatakan bahwa tidak ada narapidana dengan nama itu ditahan di
sana.
Pelecehan Tanpa Henti
Sun ditangkap lagi baru-baru ini dan mengalami kekambuhan mental
lainnya akibat penyiksaan. Namun, Sun adalah salah satu dari yang
tak terhitung banyaknya praktisi Falun Gong di Tiongkok yang
menderita penganiayaan tanpa henti selama lima belas tahun
terakhir.
Pihak yang bertanggung jawab atas
Penganiayaan:
Kantor Polisi Yonghong
Han Xiaojun (韩晓军), kepala kantor polisi: +86-13946669216
Liu Qinghai (刘庆海), wakil kepala kantor polisi:
+86-13796903999
Liu Xiaoyu (刘 霄 羽), wakil kepala kantor polisi:
+86-13091788770
Wang Riliang (王 日 亮), wakil kepala kantor polisi:
+86-13734503456
Gao Qiang (高强), wakil kepala kantor polisi: +86-13304889551
Komite Urusan Politik dan Hukum Shuangyashan
Wang Fengchun (王凤春): +86-469-4227406, 13946696066
Zhang Yingyong (张英勇): +86-469-4261309, 13895888198
Kantor 610 Shuangyashan
Wang Xiaodong (王晓东): +86-469-4283610, 13555150577
Zhang Chunling (张春玲): +86-469-4282610, 13555157168
Pengadilan Menengah Shuangyashan:
Wang Lianrong (王连荣), kepala pengadilan: +86-469-6168001,
13903688168
Kantor Kejaksaan Shuangyashan:
Liu Hengyuan (刘恒源), jaksa penuntut umum: +86-469-4625718, 425718,
18345825718
Kantor Kejaksaan Shuangyashan Distrik
Jianshan:
Yang Qingtan (杨庆 谭), kepala seksi penuntutan: +86-13351164577
Cui Jing (崔 晶), wakil kepala bagian penuntutan:
+86-13091479888
Informasi kontak lebih lanjut tersedia dalam versi Chinese.
Chinese version click here
English
version click here