(Minghui.org) Keluarga saya sangat menderita setelah Partai Komunis Tingkok (PKT) merebut kekuasaan di Tiongkok. Ketika saya masih kecil, PKT merampok semua milik kami selama gerakan “reformasi tanah.”
Saya sekarang berusia 74 tahun. Ayah telah meninggal ketika saya masih sangat muda. Ibu sendirian membesarkan lima orang anaknya, menjalani kehidupan yang keras. Saya dicap sebagai “golongan kanan” di perguruan tinggi. Karena mengkritik Partai dalam tesis kelulusan saya, dan hukumannya adalah saya ditugaskan mengajar di sekolah di daerah pegunungan terpencil selama 20 tahun.Pada awal tahun 1999, salah seorang mahasiswa saya memperkenalkan Falun Gong. Pada awalnya saya tidak terlalu menaruh banyak perhatian. Bulan Juli waktu itu, PKT meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Saya sangat terkejut.
Setelah saya sendiri menderita di bawah berbagai gerakan politik Partai, saya jelas bersimpati pada para praktisi Falun Gong. Saya marah pada Partai yang terus menganiaya orang-orang tidak bersalah. Saya berpikir: “Falun Gong pasti baik dan segera semua orang akan mengetahuinya.”
Mungkin karena begitu simpatik terhadap Falun Gong, saya jadi memiliki lebih banyak kontak dengan para praktisi dan menjadi lebih mengetahui tentang latihan itu. Saya melihat praktisi terus menjelaskan apa itu Falun Gong, fakta-fakta tentang penganiayaan PKT, dan konsekuensi dari penganiayaan, yang tidak ada hubungannya dengan politik.
Apa yang praktisi lakukan adalah untuk membangun sebuah lingkungan yang normal dan sehat bagi setiap orang, lingkungan bagi setiap orang untuk hidup dengan damai dengan kebenaran dan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kebanyakan orang tidak menyadari hal ini. Mereka hanya melihat betapa baik hati dan tanpa pamrihnya para praktisi. Semakin banyak saya berhubungan dengan praktisi, semakin saya menghormati Guru Li (pencipta Falun Gong).
Keluarga saya menyaksikan tiga keajaiban, yang membuat saya percaya Guru Li adalah Buddha di dunia ini.
1. Mimpi Buruk Saya Hilang
Untuk jangka waktu tertentu, saya sering mengalami mimpi buruk. Setiap kali saya terbangun dari mimpi buruk, saya sangat terganggu karena tidak bias tidur kembali. Saya pergi ke rumah sakit untuk check up. Beberapa murid lama saya adalah direktur atau kepala pengobatan di rumah sakit. Mereka dengan hati-hati memeriksa saya tapi tidak menemukan ada yang salah. Mimpi buruk saya terus berlanjut.
Salah seorang mantan murid saya adalah praktisi Falun Gong. Saya pernah menyinggung permasalahan ini kepadanya. Dia mengatakan kepada saya untuk dengan tulus melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik”.
Kali berikutnya saya terbangun oleh mimpi buruk, saya mengucapkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Setelah saya mengucapkannya selama 20 kali, kepanikan dan perasaan buruk yang biasanya menghantui saya setelah mimpi buruk menghilang. Saya jadi bisa tidur kembali.
Itu adalah lima tahun yang lalu. Sejak itu saya tidak pernah mendapatkan mimpi buruk.
2. Sakit Dada Sembuh
Setelah ibu saya meninggal, anggota keluarga kami pergi ke sebuah kelenteng terdekat untuk membakar dupa setiap dua minggu. Suatu kali ketika saya sedang berjalan ke kelenteng, saya mendadak mendapatkan sakit yang menusuk di dada. Saya sulit bernapas. Saya segera mulai melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”
Ketika saya melafal ke enam kali, sakit di dada menghilang dan saya bisa bernapas kembali. Empat tahun telah berlalu dan tidak pernah kambuh lagi.
3. Guru Li Menyelamatkan Istri Saya
Dua tahun yang lalu saya mengunjungi anak perempuan kami, dan istri saya yang berumur 65 tahun tinggal sendirian di rumah. Suatu malam dia tergelincir di kamar mandi. Dia membentur keras keramik lantai dan menjadi pusing dan tidak sanggup bangun.
Untungnya dalam kecemasan dia teringat, dan mulai melafal “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik”. Sambil terus melafal, dia perlahan-lahan berdiri. Dia menemukan dirinya tidak mengalami cedera, hanya sedikit sakit ringan di tempat dia membentur lantai saja.
Ketika kami memikirkannya kembali, kami lumayan takut dengan insiden itu. Kami tahu adalah Guru Li yang menolongnya melewati bencana itu.
Selama beberapa dekade, PKT telah mengganti budaya tradisional surgawi Tiongkok yang telah berumur 5000 tahun dengan budaya komunis. Mereka tidak mengizinkan orang untuk percaya pada Dewa dan Buddha; mereka hanya ingin orang percaya pada PKT.
Mereka telah berusaha memutuskan hubungan antara Dewa dan manusia. Tiga keajaiban yang dialami keluarga saya telah meyakinkan saya bahwa Guru Li adalah Buddha di dunia ini. Saya merasakan hubungan dengan Dewa. Dari lubuk hati yang terdalam saya berterima kasih kepada Guru Li.