(Minghui.org) Perjalanan ke Barat adalah kisah Tiongkok terkenal yang telah diwariskan dari zaman kuno. Ini adalah kisah tentang seorang biksu Buddha Tiongkok, Biksu Tang, yang melakukan perjalanan dari Tiongkok ke India untuk mendapatkan kitab Buddha sejati.
Seperti ceritanya, Biksu Tang selalu ditangkap oleh iblis. Meskipun pengikutnya, Sun Wukong, juga dikenal sebagai Raja Kera, memiliki kemampuan untuk melihat keberadaan iblis dan memperingatkan dia, Biksu Tang tidak pernah mendengarkan, dan iblis akhirnya menangkapnya.Meskipun dia tahu bahwa akan ada jebakan, termasuk monster dan iblis, pada perjalanannya, Biksu Tang menganggap semuanya ringan, karena dia juga tahu bahwa Sun Wukong memiliki sepasang mata api dengan bola mata emas yang dapat menembus segala benda. Namun demikian, dia selalu mengabaikan sarannya. Biksu Tang gagal belajar dari peristiwa itu atau memperhatikan keamanan pada perjalanannya ke barat.
Kebodohan Praktisi
Saya kembali menceritakan kisah ini untuk menyoroti bagaimana bodohnya tidak mendengarkan nasihat yang baik.
Banyak praktisi Dafa telah dianiaya di Tiongkok. Ketika mereka dilepaskan, beberapa dari mereka segera melupakan keselamatan - mereka membawa ponsel, menghubungi rekan-rekan praktisi dengan santai, dan berbicara tentang proyek-proyek Dafa kepada siapa pun yang bersedia mendengarkan. Bukankah ini kesalahan yang sama seperti yang telah diperbuat Biksu Tang?
Partai Komunis Tiongkok (PKT) memata-matai negara-negara lain dan setiap kelompok yang dianggap "musuh." Untuk mencegah mata-mata PKT mencuri informasi dan menyabotase proyek Dafa di luar Tiongkok, praktisi luar negeri sangat memperhatikan keamanan untuk memastikan keberhasilan proyek-proyek mereka. Sebaliknya tidak diterapkan oleh mereka yang bekerja pada proyek-proyek Dafa di Tiongkok?
Ketika situasi aman, argumen paling umum yang beberapa praktisi gunakan adalah: "Kita akan baik-baik saja – Guru melindungi kita” atau “Kita aman selama pikiran lurus kita kuat." Tanpa diragukan lagi, pikiran lurus praktisi Dafa memainkan peran penting, tetapi praktisi sendiri harus terhubung dan sesuai dengan masyarakat manusia biasa. Ketika anda menolak untuk mengadopsi langkah-langkah keamanan, pada kenyataannya, memancarkan pikiran tidak peduli tentang keselamatan. Lalu apa gunanya "Kita aman selama pikiran lurus kita kuat?"
Melakukan atau Tidak Melakukan
Sebagai contoh, ketika anda diingatkan untuk tidak membawa ponsel, anda menghadapi pilihan. Apakah anda meninggalkan ponsel anda di rumah dan dengan demikian menghilangkan kemungkinan disadap? Atau apakah anda mengabaikan pengingat, dengan mengatakan bahwa anda memiliki pikiran lurus yang kuat?
Mengapa anda membawa ponsel? Karena kebutuhan di dunia manusia, seperti kemudahan melakukan kontak? Ia mengakibatkan kerugian dan keterikatan di dunia manusia. Intinya adalah, anda memilih antara "keselamatan di tengah berkultivasi Dafa dan menyelamatkan orang" dan "kerugian dan keterikatan di dunia manusia."
Bila Anda memilih untuk membawa ponsel, anda mengatakan kepada semua makhluk di alam semesta yang mengawasi setiap pikiran anda bahwa anda lebih suka melepaskan keamanan untuk melindungi keuntungan dan keterikatan anda. Akankah Guru melindungi untuk hal-hal duniawi? Apakah pilihan anda benar-benar hasil dari pikiran lurus yang kuat?
Keselamatan adalah suatu bagian penting Menyangkal Penganiayaan
Kita sering mengatakan bahwa kita harus menyangkal penganiayaan. Menurut pendapat saya, memperhatikan keselamatan adalah bagian penting dari menyangkal penganiayaan. Ketika rekan-rekan praktisi mengingatkan anda untuk mengambil langkah-langkah keselamatan dan anda menolak serta mengatakan bahwa anda memiliki perlindungan Guru, pada kenyataannya, sejalan dengan contoh yang diberikan dalam Zhuan Falun tentang orang yang sedang berjalan di jalan dengan buku Dafa di tangannya, berteriak, "Ada Guru Li yang melindungi, saya tidak takut ditabrak mobil." (Ceramah Tiga di Zhuan Falun) Mengingat bahwa Guru akan melindungi ketika anda mempunyai pikiran lurus, tetapi tidak boleh pikiran lurus digunakan dalam keadaan seperti itu.
Kita harus rasional mengambil semua langkah-langkah keselamatan, melakukan yang terbaik untuk merencanakan ke depan dan melakukan semua dengan baik, membuat pilihan yang tepat, dan melakukan upaya untuk melakukan apa yang diperlukan untuk dilakukan dan apa yang perlu dilakukan. Ketika ada sesuatu yang salah karena kurangnya masalah keamanan, kita menghadapi bahaya nyata. Kita harus selalu berpikir tentang perlindungan Guru dan ancaman penganiayaan dan kesengsaraan dengan pikiran lurus, dan hanya dengan melakukan hal ini Guru akan melindungi kita.
Namun, beberapa rekan praktisi cenderung menggunakan perlindungan Guru sebagai alasan untuk menghindarkan diri mereka khawatir dan usaha untuk mengambil tindakan pencegahan keselamatan. Begitu mereka berada dalam bahaya, mereka cenderung lupa segala sesuatu tentang pikiran lurus, lupa tentang Guru, dan diliputi dengan ketakutan.
Setelah dilepaskan dari penjara, mereka cenderung melupakan pelajaran mereka yang seharusnya mereka pelajari dan menaruh sedikit perhatian untuk keselamatan. Mereka berubah menjadi Biksu Tang, yang selalu gagal untuk belajar dari pelajaran dan selalu ditangkap oleh iblis.
Mengingat pelurusan Fa saat ini, kita tidak bisa selalu bersikap seperti ini; kita harus memperlakukan masalah ini secara rasional dan serius.
Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.