(Minghui.org)
“Saya bisa memukan arti hidup dari buku ini. Ini adalah harapan
saya. Saya sangat ingin membaca buku ini,” kata Chang Chia-seng,
seorang mahasiswa S1 dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Nasional Taiwan. Ini adalah respon dari Chia-sheng saat
mendengar tentang buku Falun Gong yaitu Zhuan Falun di sebuah
seminar pada 5 Desember 2009.
Dia memesan buku itu dan mendapatkannya pada keesokan hari. Dia
membaca buku itu selama lima jam tanpa henti. “Saya menikmati
membacanya dan tidak bisa meletakkan buku itu. Semua yang ada di
dalam buku itu terasa baru bagi saya. Isinya sangat bagus!” Dia
selesai membaca enam ceramah pertama sekali duduk.
Chang Chia-sheng berlatih
perangkat kelima dari metode latihanFalun Gong
Chang Chia-sheng (pertama dari
kiri) bersama teman-teman menonton Kompetisi Wushu
Chang Chia-sheng (tengah di barisan belakang) berbagi pengalaman
kultivasinya bersama dengan mahasiswa lainnya di kampus
Chang Chia-sheng (pertama dari kanan) berpartisipasi dalam
permulaan program TV dan berfoto bersama dengan mahasiswa
lain
Awalnya, Chia-sheng menonton Shen
Yun Performing Arts ketika datang ke Taiwan pada Maret 2010. “Saya
sangat tersentuh! Saya merasakan gelombang hangat terbang masuk ke
dalam tubuh saya dan memurnikan seluruh tubuh saya. Saya merasa
penuh energi setelah menonton pertunjukan itu. Sepertinya semua
kecemasan saya hilang. Saya merasa sangat damai dan segar
kembali.”
Sehari setelah menyaksikan Shen Yun, dia selesai membaca buku Zhuan
Falun. Dia menemukan tempat latihan di Sekolah Dasar Yonghewangshi
pada pertengahan April. Dia sangat senang hingga pergi ke tempat
latihan pada pukul 04.10 subuh keesokan harinya untuk menunggu
praktisi tiba. Dia mempelajari lima perangat dari metode latihan
pada pagi itu.
Prinsip inti dari Falun Gong adalah Sejati-Baik-Sabar, dan
Chia-sheng berusaha untuk mematut diri sesuai dengan prinsip ini
dalam kehidupan sehari-hari. Dia membaca ceramah, berlatih Gong,
memancarkan pikiran lurus, dan menulis surat untuk memberitahu
orang-orang di daratan Tiongkok tentang fakta penganiayaan terhadap
Falun Gong. Melalui klub Falun Gong di kampus, dia menggelar
seminar, kamp belajar Falun Gong dan pemutaran film untuk
memberitahu orang-orang tentang latihan ini. Dia berkata,
“Beginilah bagaimana saya melakukan latihan ini. Melakukan hal-hal
ini untuk membuat orang lain mengtahui tentang Falun Gong.”
Chia-sheng tumbuh besar di keluarga yang berkecukupan di pusat
Taiwan dan selalu menyukai Wushu. Dia memenangkan banyak kejuaraan
Taekwondo dan Tinju sejak kelas empat hingga sekolah menengah. Dia
sangat terkenal di sekolahnya.
Dia belajar keras dan diterima di Universitas Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Nasional Taiwan, universitas berpredikat baik untuk
bidang teknik dan bisnis manajemen. Dia merasa bangga. Akan tetapi
di semester pertama, nilai-nilainya jelek.
Dia merasa frustrasi dan ingin mencari jalan untuk menghasilkan
uang. Dia berpartisipasi di berbagai klub dan terlibat dalam bisnis
asuransi saat masih mahasiswa. Dua tahun kemudian, dia tidak
menghasilkan banyak uang dan meminjam uang dari teman-temannya. Dia
merasa frustrasi dan tersesat, hingga dia menemukan Falun
Gong.
Chang Chia-sheng (pertama dari
kiri) berpartisipasi pada kamp Falun Gong untuk mahasiswa S1 pada
tahun 2014
Chang Chia-sheng (pertama dari kanan di barisan belakang)
berparitispasi di sebuah aktifitas yang digelar oleh klub Falun
Gong
Chia-sheng berpartisipasi di
sebuah kelompok belajar dan berbagi pengalaman di Jiantan pada
tahun 2012 dan mengetahui apa yang dimaksud dengan berkultivasi
Falun Gong. Dia memahami pentingnya mencari ke dalam. “Saya merasa
senang karena setiap hari saya bisa menemukan banyak kekurangan
saya. Saya pahami pentingnya berkutlivasi dengan rajin dan merasa
meningkatkan diri sendiri setiap hari.”
Chia-sheng menjadi kenal dengan para praktisi dari mahasiswa di
berbagai universitas dan perguruan tinggi lainnya di Jiantan.
Mereka memutuskan untuk membentuk klub Falun Gong antar perguruan
tinggi untuk mengatur berbagai kegiatan dengan lebih baik dalam
menyebarkan Falun Gong dan memberitahu orang-orang tentang
penganiaayaan. Chia-sheng menjadi koordinator utama untuk hal ini.
Dia bisa fokus pada akademisnya meski sibuk. Dia tahu bagaimana
menjaga keseimbangan studi dan kegiatan Falun Gong.
Pencapaian akademis Chia-sheng adalah refleksi dari kondisi
kultivasinya: Dia melakukan dengan baik di kelas ketika mengikuti
Sejati-Baik-Sabar; pekerjaan sekolah menjadi semakin sulit ketika
dia menjadi lebih kendur dalam berkutlivasi. Dia berkata, “Meskipun
banyak ujian, kebijaksanaan akan datang secara alami dan banyak hal
menjadi mudah untuk diselesaikan ketika saya melepaskan keterikatan
terhadap nama dan kepentingan.”
Falun Gong telah menjadi pembimbing dalam hidupnya. Chia-sheng
berkata, “Saya merasa bingung dan frustrasi oleh nama, kepentingan
dan sentiment sebelumnya. Sejak berlatih Falun Gong, kini saya
mencari ke dalam untuk menemukan keterikatan hati saya dan
mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak lagi merasa tersesat saat
menghadapi masalah. Dafa adalah pembimbing saya.”
Chinese version click here
English
version click here