(Minghui.org)
Saya mengunjungi seorang teman pada November 2014 dan sangat
tersentuh oleh hatinya yang saleh dan sangat menghormait atas
keyakinannya saat ia berusaha untuk membantu ayahnya yang terbaring
di ranjang. Ia berbaju rapi sebelum menyalakan dupa di depan patung
Buddha dan melafalkan sutra.
Saya telah memberitahunya tentang
penganiayaan terhadap Falun Gong dan membantu dia serta keluarganya
mundur dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan
organisasi terkaitnya. Saya meminta mereka melafalkan
“Sejati-Baik-Sabar baik, Falun Dafa baik,” dan berharap mereka
semuanya dilindungi oleh dewa-dewa lurus. Mereka berterima kasih
kepada saya.
Setelah pulang ke rumah, saya memikirkan perilaku saya sendiri:
”Apakah saya menghormati Dafa dan Guru?” Guru telah berbuat begitu
banyak untuk saya. Beliau telah mengangkat saya dari neraka,
membersihkan tubuh saya, memilih saya menjadi pengikutnya, dan
mengajarkan prinsip-prinsip yang memungkinkan saya kembali ke jati
diri.
Betapa terhormat saya diperlakukan, tetapi saya tidak menunjukkan
rasa hormat kepada Guru. Kadang-kadang saya tidak bersikap heshi
atau mengatupkan kedua telapak tangan di depan dada, ketika ketika
menyalakan dupa di depan foto beliau. Kadang saya belajar Fa
mengenakan daster tidur. Saya baru saja menyaksikan bagaimana orang
menunjukkan rasa hormat kepada dewa mereka. Ini pelajaran baik
untuk saya.
Sekarang saya memastikan berpakaian rapi sebelum menyalakan dupa di
depan foto Guru. Saya mencuci tangan sebelum belajar Fa dan duduk
sila ganda ketika belajar Fa. Saya menyadari bahwa menyalakan dupa
kepada Guru adalah proses menunjukkan rasa syukur saya.
Ketika kami menghadiri kelompok belajar Fa pada hari Thanksgiving,
saya meminta praktisi lain apakah kita bisa memberi heshi kepada
Guru sebelum belajar Fa. Medan energinya amat kuat dan tidak
seorangpun dari kami merasa sakit saat belajar Fa dengan sila
ganda. Saya bahkan merasakan arus hangat mengalir ke seluruh
tubuhku.
Kelompok belajar Fa rutin kami diadakan pada hari Natal tahun ini.
Kami dengan hormat membakar dupa dan heshi di depan foto Guru
sebelum belajar Fa. Ketika kami memancarkan pikiran lurus jam
18.00, tubuh saya terasa sangat ringan dan tangan kanan saya
sepertinya menghilang. Pikiran saya amat jernih. Sungguh suatu
perasaan suci yang luar biasa. Praktisi lain juga merasa lebih baik
setelah belajar Fa.
Saya menyadari bahwa menunjukkan rasa hormat kepada Guru dan Dafa
adalah hal paling sakral di alam semesta. Itu juga permintaan bagi
praktisi. Ini penting ketika Sang Sadar sedang mengawasi setiap
langkah kita. Ketika kita melakukan dengan baik, itu sama dengan
membuka pintu bagi banyak hal. Sekarang saya mendapatkan pemahaman
mendalam ketika belajar Fa.
Sebenarnya, Guru sudah lama memberitahu kita bahwa “….materi dan
spirit sebenarnya identik.” (“Ceramah Satu,” Zhuan Falun) Saya
merasa malu untuk mendapatkan pemahaman mendalam terhadap prinsip
ini setelah dua belas tahun berkultivasi. Guru telah memberi saya
begitu banyak hanya untuk membetulkan satu masalah ini. Ini adalah
hadiah yang paling berharga yang saya dapatkan pada tahun
ini.
Saya berbagi pemahaman dengan rekan-rekan praktisi, berharap kita
semua akan sungguh-sungguh menghormati Guru dan Dafa serta
mengalami kesakralan Fa. Terima kasih Guru!
Di atas adalah pemahamanku yang terbatas. Mohon tunjukkan jika ada
kurang tepat. Terima kasih!
Chinese version click here
English
version click here