(Minghui.org)
Pada Konferensi Falun Dafa Hong Kong 2015, praktisi menggelar pawai
akbar pada 17 Januari 2015 untuk meningkatkan kesadaran terhadap
penganiayaan di Tiongkok. Penduduk setempat menyambut pawai Falun
Gong sebagai mercu suar keberanian di tengah ketidakpastian politik
di Hong Kong, sementara itu banyak wisatawan Tiongkok mengambil
kesempatan ini untuk menyatakan pengunduran diri dari keanggotaan
Partai mereka.
Seorang pria setempat, Luo,
memberi tepuk tangan saat menonton pawai, ”Saya benar-benar
menyukainya. Sangat menyentuh hati,” katanya.
Ia memberitahu wartawan bahwa hari Sabtu adalah hari liburnya,
”Saya telah menunggu pawai ini cukup lama - saya datang ke sini
setiap hari Sabtu supaya bisa menontonnya. Saya suka Falun
Gong.”
Setelah mengetahui bahwa mundur dari organisasi Partai Komunis
Tiongkok (PKT) dapat memberikan kedamaian batin dan masa depan yang
cerah, Luo mundur dari Pionir Muda, sebuah organisasi komunis yang
memaksanya bergabung pada usia amat muda sebelum pindah ke Hong
Kong.
Xu, wanita, pengusaha setempat, berkata, ”Hanya praktisi Falun Gong
berani membicarakan kebenaran tentang watak jahat PKT. PKT telah
melakukan begitu banyak kerusakan bagi masyarakat kita. Sangat
jahat.”
“Teruskanlah,” katanya setelah mundur dari organisasi PKT. “Kami
semua mengandalkan kalian.”
Sekitar 1000 praktisi Falun Gong
dari Taiwan, Jepang, Korsel dan negara-negara Asean bergabung dalam
pawai “Membangkitkan Hati Nurani dan Mengakhiri
Penganiayaan.”
Seorang wanita memberitahu
praktisi, ”Membunuh praktisi Falun Gong demi organ-organ mereka
adalah mengerikan – seharusnya tidak terjadi! Falun Gong adalah
baik. Saya tahu itu.” Pada akhirnya, ia mundur dari Pionir Muda,
satu-satunya organisasi komunis yang pernah diikutinya.
Praktisi Rong mendengar seorang pria setengah baya memberitahu
seseorang saat menonton pawai, ”Saya tahu PKT adalah jahat; itulah
sebabnya saya berimigrasi ke Hong Kong.” Rong berbicara kepada dua
orang ini dan bertanya apakah mereka hendak memutuskan hubungan
dengan organisasi PKT. Mereka berdua menyetujuinya.
Kegiatan seperti ini sudah
menjadi hal biasa bagi warga Hong Kong, namun pawai-pawai seperti
ini tidak pernah berhenti membuat takjub para turis dari
daratan.
Di antara mereka adalah He (pria), yang merekam video pawai dengan
ponselnya, ”Ini adalah pertama kalinya saya melihat pawai seperti
ini – luar biasa.”
Mengakui prinsip Sejati-Baik-Sabar, He berkata bahwa semua orang
harus memiliki kebebasan berkeyakinan. “Adalah penting untuk
menjadi orang baik, untuk mengikuti Sejati-Baik-Sabar, memiliki
hati nurani.”
Xu, wanita, yang berpergian dari Kota Shenzhen, Propinsi Guangdong,
berkata itu adalah pertama kalinya ia melihat pawai seperti ini.
“Lebih besar dari yang saya bayangkan. Saya percaya nilai-nilai
Sejati-Baik-Sabar akan memberikan efek positif pada masyarakat.” Ia
berkata bahwa apa yang dilihatnya di sini sangat berbeda dari
propaganda di daratan Tiongkok tentang Falun Gong dan ia percaya
pada kebebasan berkeyakinan.
Sekitar 1000 praktisi Falun Gong
dari Taiwan, Jepang, Korsel dan negara-negara Asean lainnya
bergabung dalam pawai, yang memfokuskan pada “Membangkitkan Hati
Nurani dan Menghentikan Penganiayaan.”
Dipimpin oleh Tian Guo Marching Band, pawai ini terdiri dari enam
kontigen:”Membangkitkan Hati Nurani,” “Menentang Penganiayaan,”
“Mendukung Kebaikan,” “Kekuatan Sembilan Komentar,” ”Mundur dari
Partai Komunis Tiongkok,” dan “Falun Dafa Baik.”
Pawai dimulai pada pukul 14.00 dan berlangsung selama tiga jam.
Banyak orang berhenti untuk menonton, memotret dan mundur dari
Partai.
Chinese version click here
English
version click here