(Minghui.org) Catatan editor: di bawah ini adalah surat dari seorang pembaca di Provinsi Shanxi, yang berbagi pengalaman ajaib ayahnya.
Ayah saya memiliki sakit perut akut, pada suatu hari musim gugur yang lalu wajahnya tiba-tiba pucat dan merasa lemah di seluruh tubuhnya. Dokter mendiagnosis dia dengan anemia dan mengirimnya pulang setelah dua minggu di rumah sakit.Ia menderita gejala yang sama lagi tidak lama setelah itu. Kali ini kami membawanya ke rumah sakit yang lebih besar, di mana kami diberi tahu bahwa ia menderita kanker usus besar. Para dokter membuka perutnya tetapi memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa setelah menilai kondisinya. Mereka menjelaskan bahwa upaya apa pun yang dilakukan untuk mengangkat tumornya akan merusak ginjal dan hatinya.
Ayah saya didorong kembali ke ruangannya, dengan kateter melekat pada dirinya. Selama beberapa hari berikutnya, ia tetap dalam kondisi koma dengan demam di atas 38°C. Adik saya dan saya sangat khawatir.
Seorang kerabat datang mengunjungi kami setelah mengetahui kanker ayah. Dia mengatakan kepada kami hanya Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) yang dapat menyelamatkan kami. Dia mengajarkan kami untuk melafalkan "Falun Dafa baik, dan Sejati-Baik-Sabar baik" dan membantu kami keluar dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi afiliasinya.
Dalam waktu singkat, demam ayah mereda, dan ia sadar. Meskipun dokter keberatan, kami membawa dia keluar dari rumah sakit.
Dia bisa makan secara normal segera setelah kami kembali ke rumah. Luka sayatan di perutnya juga mulai sembuh. saudara kami memberi ayah pemutar MP3 untuk mendengarkan audio ceramah Guru Li, pencipta Falun Gong.
Tak lama kemudian, ayah sudah bisa duduk dan turun dari tempat tidur. Dia mulai berjalan-jalan di halaman sebelum keluar ke jalan. Kantong kateter dari penuh sampai setengah kosong dan akhirnya kosong. Setelah itu ia membuang kantong itu sekalian. Luka sayatan di perut juga sembuh total.
Ayah saya, sekarang berumur 64, mampu naik sepeda dan melakukan semua pekerjaan pertanian tanpa kesulitan apa pun.
Adalah Guru Li yang menyelamatkan ayah kami. Seluruh keluarga kami sangat berutang budi kepada Guru Li! Terima kasih, Guru Li!