(Minghui.org)
Saya mengunjungi seorang teman di rumah sakit untuk klarifikasi
fakta. Saya sudah memberitahu dia mengenai Falun Dafa selama
beberapa tahun, tetapi dia belum mengundurkan diri dari Partai
Komunis Tiongkok (PKT). Hati saya sangat murni kali ini, dan saya
tidak merasa takut jika dia tidak akan mengundurkan diri. Kali ini
dia mengundurkan diri segera setelah saya mulai berbicara.
Saya lalu kembali bekerja. Saya
merasa kantuk dan lemah ketika tiba. Saya hampir tersungkur di atas
meja kerja beberapa kali. Saya berusaha untuk tetap sadar sampai
tiba saatnya pulang ke rumah.
Saya pulang ke apartemen. Saya sulit menaiki tangga dan terbaring
di atas ranjang. Saya tidak memiliki kekuatan dan masih merasa
sangat mengantuk. Saya tahu bahwa ada celah kekosongan yang
dimanfaatkan oleh kekuatan lama, maka dari itu saya tidak boleh
tidur.
Saya memaksakan diri bangun dari ranjang dan berjalan bolak balik.
Saya berkata dalam hati bahwa saya tidak boleh tidur atau menuruti
gangguan iblis. Saya tidak boleh membiarkannya mengalahkan saya.
Saya pergi ke dapur dan memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan
rumah serta berusaha tetap sadar, tetapi sangat sulit untuk menjaga
mata tetap terbuka. Saya berada dalam kondisi samar-samar
sadar.
Saya duduk dan memancarkan pikiran lurus untuk mengusir gangguan
perasaan kantuk, tetapi saya tidak mampu tetap duduk pada awalnya.
Saya memaksakan diri untuk duduk tegak dan terus-menerus
memancarkan pikiran lurus. Saya membayangkan diri saya sebagai
pedang langit yang mengejar dan melenyapkan iblis perasaan kantuk
di dimensi lain, tidak membiarkannya bersembunyi. Saya juga
membayangkan pedang-pedang yang terukir Sejati-Baik-Sabar mencapai
hasil yang sama.
Saya memancarkan pikiran lurus selama setengah jam, tetapi masih
merasa mengantuk seperti sebelumnya. Saat ini sudah pukul 17.55,
salah satu waktu untuk memancarkan pikiran lurus bersama para
praktisi di seluruh dunia. Saya terus mengejar iblis perasaan
kantuk itu dan berusaha membunuhnya dengan kekuatan dahsyat. Lalu
sebuah pikiran jahat timbul di pikiran saya: “Selesai memancarkan
pikiran lurus langsung tidur. Kamu tidak bersalah jika tidur
setelah selesai memancarkan pikiran lurus.”
Saya menyadari bahwa saya tidak memenuhi standar seorang praktisi.
Saya tahu bahwa saya tidak perlu tidur. Setelah selesai memancarkan
pikiran lurus pada pukul 18.10, saya merasa segara dan jernih.
Perasaan kantuk dan lemah telah hilang.
Seorang kurir membawa air ke rumah saya tidak lama kemudian. Saya
memberitahu dia jika mengundurkan diri dari PKT, dia akan selamat,
dan dia setuju untuk mengundurkan diri. Jika saya tidak memancarkan
pikiran lurus dan terus-menerus merasa kantuk, saya tidak akan bisa
menyelamatkannya. Saya sadari bahwa kekuatan lama sedang mengganggu
untuk mencegah saya menyelamatkan makhluk hidup, pemahaman saya
harus ditingkatkan.
Saya merasa lemah dan pusing sepanjang pagi hari di hari
berikutnya. Setelah selesai memancarkan pikiran lurus di siang
hari, saya tertidur. Saya dibangunkan oleh suara panggilan telepon
dua jam kemudian. Saya mencari ke dalam kenapa saya masih merasa
kantuk setelah memancarkan pikiran lurus meski sebelumnya dengan
cara ini bisa diatasi.
Saya merenungkan metode yang saya gunakan untuk menyelamatkan
orang. Saya telah berusaha untuk berprestasi di pekerjaan sehingga
mendatangkan lebih banyak klien, dengan demikian saya bisa
mengklarifikasi fakta kepada mereka. Apakah saya salah?
Saya terkenal dan dihormati di bidang industri saya, yang merupakan
sebuah lingkungan bagus untuk menyelamatkan makhluk hidup. Saya
pikir ini adalah jalan yang harus saya jalani, dan saya telah
menyelamatkan banyak orang dengan cara ini.
Baru-baru ini saya menghabiskan banyak waktu untuk meningkatkan
keterampilan sehingga bisa memperluas lingkaran relasi bisnis dan
menyelamatkan mereka. Apakah saya terlalu khawatir untuk bisa
sukses? Apakah saya terikat pada hal ini? Apakah saya memiliki
mentalitas bersaing?
Perusahaan kami berperingkat tinggi di bidang industri ini, dan
persaingan sangat sengit. Semua staf bekerja dengan sangat keras,
dan kehidupan mereka tidaklah mudah. Mereka harus banyak berkorban
untuk bisa sukses. Saya bekerja lebih keras dari mereka agar saya
tetap berada di atas. Saya berpikir inilah apa yang harus saya
lakukan agar bisa membuktikan kebenaran Fa.
Para manajer dan kolega menghormati saya karena dedikasi saya, maka
dari itu mendukung saya dalam berlatih Falun Dafa. Akan tetapi,
saya berada dalam kondisi yang sama untuk waktu yang lama dan tidak
menyadari bahwa saya harus menerobos ke tingkat yang lebih tinggi.
Saya merasa puas dengan pujian orang dan saya berada di tingkat
rendah. Saya perlu meningkatkan Xinxing (watak, kualitas
moral).
Guru telah menyebutkan “rupa terbentuk dari hati.” Guru juga
berkata:
"Sesungguhnya seluruh dunia sudah
ditanggung oleh pengikut Dafa setiap orang satu bagian,
termanifestasi di atas bumi ini, sedangkan manusia di atas bumi
juga berpadanan dengan alam semesta." ("Ceramah Fa pada Konferensi
Fa Washington D.C. 2009")
Saya bekerja sangat keras untuk
memperlihatkan kepada orang betapa berkemampuan praktisi Falun
Dafa. Mencari ke dalam, saya menemukan bahwa saya memiliki
mentalitas bersaing yang kuat namun tersembunyi di bawah permukaan.
Dan saya telah berkorban banyak bagi majikan saya sejak dimulainya
penganiayaan.
Guru juga berkata: “Pada Tingkat Berbeda Ada Fa Yang Berbeda
Tingkat” (Zhuan Falun). Sekarang saya adalah seorang murid Dafa,
jadi kenapa tidak menjadi orang yang mana “kemerosotan dunia
dihentikan dan dibendungnya” (“Menyinari Segala Penjuru,” Hong Yin
II) saat menghadapi persaingan? Kenapa saya tidak bisa
menghentikannya dengan kekuatan dewa saya? Saya mengetahui
persaingan yang menyimpang ini dan menjadi bagian darinya. Menjadi
terbenam di dalamnya, saya tidak bisa menunjukkan dengan tepat
pikiran salah saya.
Saya sadari bahwa telah memancarkan pikiran lurus untuk
memperlambat langkah maju di bidang industri saya. Karena
persaingan yang intens, orang-orang melakukan bunuh diri atau
mengalami gangguan kejiwaan. Mereka harus memperlambat agar bisa
memiliki waktu dan energi untuk berhubungan dengan praktisi serta
mendengar fakta kebenaran. Saya juga menyadari bahwa saya harus
menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar Fa daripada bekerja
sangat keras.
Setelah mencari ke dalam selama berjam-jam, rasa kantuk saya hilang
sekitar pukul 17.30. Kini saat memancarkan pikiran lurus pada pukul
17.55, iblis perasaan kantuk mengganggu lagi. Saya terus-menerus
memancarkan pikiran lurus tetapi merasa frustrasi bahwa saya masih
memiliki kekurangan yang tidak saya sadari. Apakah celah kekosongan
itu?
Ketika memancarkan pikiran lurus, saya menyadari bahwa saya
mengakui kekuatan lama di sejumlah tingkat. Di dalam pikiran, saya
mengakui sejumlah pemikiran logika kekuatan lama; saya berpikir
jika saya memiliki kekurangan, kekuatan lama berhak untuk mengambil
keuntungan dari kekurangan tersebut serta menganiaya saya. Jadi
kekuatan lama berusaha untuk menghancurkan saya dengan menggunakan
iblis perasaan kantuk. Saya harus menyangkal logika menyesatkan itu
di dalam diri saya.
Di dalam kondisi surgawi asli kita, kita tidak memiliki konsep
bersaing. Kekuatan lama membenamkan keterikatan ini ke dalam umat
manusia. Bersaing adalah cukup intens di Tiongkok karena kebudayaan
partai telah mengganti nilai-nilai tradisional. Konsep bersaing
yang picik diterima oleh masyarakat. Saya terpolusi oleh kebudayaan
Partai selama beberapa dekade, dan konsep menyimpang ini
memanipulasi saya selama bertahun-tahun.
Saya sadari bahwa bersaing bukanlah bagian dari sifat asli saya.
Saya akan melenyapkannya sepenuhnya. Kebudayaan Partai, yang
diciptakan oleh kekuatan lama, telah merusak orang-orang. Kini saya
memiliki pemahaman yang lebih dalam terhadap Fa Guru tentang
menolak pengaturan kekuatan lama sepenuhnya.
Perasaan kantuk saya hilang tidak lama setelah saya menyadarkan hal
ini.
Falun Dafa telah meningkatkan saya lagi.
Chinese version click here
English
version click here