(Minghui.org)
Berlatih Falun Dafa telah membantu banyak praktisi menyembuhkan
penyakit mereka dan telah membuat mereka sehat. Ini adalah
keuntungan besar yang non-praktisi tidak dapatkan. Namun, banyak
praktisi masih mengejar kenyamanan dan sering mengeluh bahwa
periode kultivasi terlalu lama, dan bertanya mengapa akhir
Pelurusan Fa masih belum terlihat.
Jadi bagaimana kita
berkultivasi?
Guru sering mengatakan bagaimana praktisi seharusnya "benar-benar
emas asli atau tulen."
"Bagai ombak
mendulang emas, Xiulian memang seperti ini, yang tertinggal barulah
merupakan emas yang tulen." (Zhuan Falun)
“Dengan dapat bertahan sampai akhir barulah merupakan emas tulen.
Siapa yang dapat bertahan hingga akhir barulah dapat mencapai
kesempurnaan.” (“Tanya Jawab Ceramah Fa di Yanji” Zhuan Falun
Fajie (Versi Draft))
“Latihan kultivasi adalah seperti menyaring pasir untuk mendapatkan
emas. Mereka yang tidak dapat bertahan mungkin tersaing keluar. Apa
yang tertinggal adalah emas yang bersinar, emas sesungguhnya yang
dapat benar-benar mencapai Kesempurnaan, meskipun dalam jumlah
kecil. Kultivasi adalah masalah yang serius, jadi ketika menjalani
cobaan dan rintangan seseorang mutlak tidak boleh ceroboh pada saat
kritis tersebut. Itu adalah saat yang paling penting untuk melihat
bagaimana dia mengambil langkah dan bagaimana dia mengatasinya.
(Ceramah Fa pada Konferensi Fa Kanada)
“Ditinjau dari sudut pandang Dewa, ini adalah proses tungku
pelebur sedang mengolah emas murni.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa
San Francisco Tahun 2014)
Sangat mudah untuk melihat bahwa
Guru menginginkan "emas tulen" di dalam praktisi, dan apa yang
dilebur dan diolah dalam kultivasi adalah "emas sejati."
Bagaimana perasaan emas yang sedang dilebur dan diolah dalam tungku
peleburan? Begitu panas dinaikkan untuk membuat cairan meleleh,
apakah akan merasa nyaman? Sama sekali tidak. Api di tungku
menyisihkan kotoran, dan membuat emas murni. Proses peleburan
selesai hanya ketika semua kotoran dihilangkan.
Jika seorang kultivator selalu memiliki pikiran mengeluh dalam
kultivasi maka ia akan segera kembali ke dunia manusia. Dalam kasus
seperti itu, tidakkah kultivator ini merusak upaya yang
dilakukannya dalam jutaan tahun terakhir, dan tidak pernah melihat
hasil yang baik yang dihasilkan dari berkultivasi.
Guru telah mengatur kita berkultivasi dalam kesesatan. Pada suatu
saat bisa sakit secara fisik maupun mental, tapi kita memiliki Fa.
Ajaran Guru adalah sinar penuntun. Selama kita belajar Fa, memiliki
keyakinan yang kuat dalam Fa, dan menggunakannya untuk membimbing
kita melalui kesulitan dan konflik, ia akan membantu kita dan
memberikan kita perlindungan dalam kultivasi.
Kesempurnaan tidak dapat dicapai jika menyimpan konsep manusia.
Kita telah berkultivasi melalui banyak kehidupan sehingga kita
dapat cukup beruntung mendapatkan Fa dalam kehidupan ini. Berada
dalam kesesatan bukan merupakan bagian dari jalur kita. Rekan-rekan
praktisi, marilah kita ikuti Guru dan Fa, dan berjalan di jalan
pulang kita.
Chinese version click here
English
version click here