(Minghui.org)
Sejumlah praktisi Falun Gong diancam atau ditangkap oleh pejabat di
Kecamatan Longping dan Kota Wuxue, Provinsi Hubei selama bulan
September 2015, karena menuntut mantan diktator Tiongkok Jiang
Zemin.
Para pejabat mengabaikan hukum
Tiongkok yang memperbolehkan warganya menjadi penuntut dalam kasus
pidana, dan banyak praktisi kini sedang menggunakan hak hukum
mereka untuk menuntut Jiang Zemin karena melancarkan penganiayaan
terhadap Falun Gong dan mengakibatkan kerugian serta penderitaan
besar selama 16 tahun terakhir. Momentum dari gelombang penuntutan
pidana terhadap mantan diktator Tiongkok terus meningkat.
Kecamatan Longping: Sembilan Praktisi Diancam dan Seorang
Ditahan
Sembilan praktisi diancam oleh petugas dari Kantor Polisi Kecamatan
Longping antara tanggal 15 dan 20 September 2015. Mereka adalah Li
Guizi, Chen Taorong, Huang Niande, Zhu Aizhen, Lu Liangjie, Li
Taozhen, Hu Xuehua, Mei Zhen, dan Chen Xiaomei.
Zhang Yudong (张竽东), deputi direktur Kantor Polisi Longping,
bertanggung jawab atas penangkapan dan gangguan ini.
Suami Li Taozhen, Liu Yongming, dianiaya hingga meninggal dunia.
Para petugas kembali ke rumahnya dan menanyai dia berkenaan dengan
tuntutan terhadap Jiang Zemin pada tanggal 15 September.
“Saya tentu saja berhak untuk menuntut Jiang,” kata Li. “Suami saya
ditangkap dan dibawa ke rumah sakit jiwa sebanyak dua kali. Di
rumah sakit, suami saya disuntik dengan obat-obatan yang tidak
jelas secara paksa. Akibatnya, kondisi mental dan fisiknya
perlahan-lahan merosot. Kini, kalian tidak mau melepaskannya,
terus-menerus menggeledah rumah kami dan mengganggu dia. Akhirnya,
dia dianiaya hingga meninggal dunia. Kalian pikir apakah saya harus
menuntut Jiang Zemin?”
Para petugas tidak bisa berkata apa-apa. Sebelum pergi, salah
seorang petugas memberitahu Li, “Kamu 100% berhak menuntut Jiang
Zemin. Jaga dirimu baik-baik.”
Para petugas pergi ke rumah Dai Shoulin pada tanggal 17 September.
Polisi menggeledah rumahnya dan tidak menemukan apa-apa untuk
disita. Keesokan harinya, lima petugas datang ke rumahnya lagi.
Mereka menangkap dan membawa Dai ke Pusat Penahanan Wuxue. Dai
ditahan selama 10 hari karena petugas harus menahan paling sedikit
satu praktisi. Polisi memberitahu Dai bahwa dia boleh berlatih
gerakan Falun Gong di pusat penahanan.
Kota Wuxue: Sejumlah Praktisi Ditangkap dan Keberadaan Dua Praktisi
Tidak Diketahui
Wu Qing, wanita, ditangkap di rumah oleh Wang Songyi, deputi
kapten, dan enam petugas dari Divisi Keamanan Domestik Kota Wuxue
pada tanggal 16 September 2015. Polisi menggeledah rumahnya.
Keberadaannya kini tidak diketahui.
Tao Jinlong, pria, ditangkap oleh petugas dari Desa dan Kantor
Polisi Kecamatan Shifosi sekitar satu bulan yang lalu.
Keberadaannya tidak diketahui.
Wang Songyi bersama dua petugas dari Kantor Komunitas pergi ke toko
Guo Pingzhen pada tanggal 17 September 2015. Para karyawan toko
berusaha agar para petugas tidak menganiaya Guo. Saudara dari Guo
dan abang iparnya datang ke toko setelah mengetahui tindakan para
petugas ini. Mereka berdua ditangkap dan dibawa ke Divisi Keamanan
Domestik Kota Wuxue dan dituntut dengan kejahatan
menghalangi-halangi tugas polisi.
Dong Guoshui dan istrinya Zhang Heimei ditangkap dan dibawa ke
Pusat Penahanan Kota Wuxue pada tanggal 14 September 2015.
Zhang Shengnian ditangkap dan dibawa ke Kota Wuxue pada tanggal 14
September 2015. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita komputer,
printer, serta buku-buku Falun Gong.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penganiayaan ini:
Chen Haiying (陈海英), kapten, Divisi Keamanan Domestik Kota Wuxue:
+86-18986751053
Wang Songyi (王松意), deputi kapten, Divisi Keamanan Domestik Kota
Wuxue:+86-15071666999, +86-18986751096
Chinese version click here
English
version click here