(Minghui.org)
Saya praktisi Falun Gong berusia 70 tahun tinggal di kota
pinggiran. Saya mengirimkan tuntutan hukum terhadap mantan diktator
Jiang Zemin karena menganiaya Falun Gong pada Juni 2015 kepada
Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung. Tuntutan saya diterima hari
berikutnya.
Saya didorong oleh keberhasilan
dan berpikir bahwa saya harus membantu rekan-rekan praktisi di
kampung untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang. Saya
berbagi dengan praktisi lain pentingnya mengajukan tuntutan hukum
terhadap Jiang dan banyak yang setuju untuk melakukannya.
Namun, beberapa mengatakan bahwa mereka tidak tahu bagaimana
caranya. Saya mendorong mereka dan mengatakan bahwa saya sudah
menulisnya. Namun, banyak praktisi yang lebih tua di pedesaan buta
huruf. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mendorong semua orang
menulis tuntutannya sendiri jika mereka bisa, dan membantu praktisi
yang tidak bisa menulis. Saya pulang ke rumah, menyiapkan tujuh
tuntutan dan meminta praktisi mencetaknya.
Mendorong Pegawai Pos Mengirim Tuntutan
Karena kantor pos jauh dari kampung halaman saya, tiga praktisi
pergi untuk mengirim tuntutan dan yang lain terus memancarkan
pikiran lurus.
Setibanya di kantor pos, tiga praktisi mengklarifikasi fakta
tentang Falun Gong pada pegawai pos. Mereka juga mengatakan bahwa
mereka akan mendapatkan kemujuran jika mengirimkan tuntutan tanpa
ditunda.
Mereka menggunakan mata uang bertuliskan pesan klarifikasi untuk
membayar ongkos kirim, yang diterima pegawai.
"Jika Anda datang ke kantor pos kami lagi, kami akan mengirimkan
tuntutan Anda," kata seorang pegawai pos.
Selama proses, semua praktisi merasa bahwa Guru memperkuat tekad
dan meningkatkan Xinxing mereka. Kami juga merasakan dengan jelas
ketakutan dan pikiran yang tidak benar lenyap seketika.
Seorang praktisi awalnya sangat ketakutan dan mengatakan tidak akan
pergi ke kantor pos mengirim surat tuntutan.
"Sebagai seorang praktisi Anda harus melangkah keluar dari rasa
takut dan melakukan hal ini," saya berkata dan mengutip ceramah Fa
Guru,
"Rasa takut
akan membuat orang berbuat salah, rasa takut juga akan membuat
orang kehilangan kesempatan takdir, rasa takut merupakan lintasan
maut bagi manusia melangkah menjadi Dewa."("Melangkah ke Luar dari
Lintasan Maut", Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju III)
Dia menyadari bahwa harus
melepaskan rasa takut dan pergi ke kantor pos. Dia mengirim
tuntutan hukum terhadap Jiang dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
pegawai pos.
Membantu Praktisi di Desa Lain
Setelah kami selesai mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang di
desa saya, kami pergi ke desa-desa lain untuk mendorong dan
membantu praktisi menulis dan mengajukan tuntutan mereka.
Dua anggota keluarga praktisi juga mengajukan tuntutan. Saya
kembali ke kampung halaman dengan surat tuntutan setiap akhir pekan
selama beberapa minggu, agar praktisi bisa mengirimnya. Kami
mengajukan lebih dari 30 tuntutan hukum terhadap Jiang. Semua
surat-surat itu diterima dan kami menerima pemberitahuan
penerimaan.
Latar belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok,
mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan
penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga
keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999.
Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial
dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan
reputasi mereka, bangkrut kan secara finansial, dan hancurkan
mereka secara fisik.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun
Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa
karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ
tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah
memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penuntut dalam
kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak
tersebut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator
itu
Chinese version click here
English
version click here