(Minghui.org)
Pameran Seni Internasional Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar)
hadir di Sundsvall, Swedia, dari tanggal 28 September hingga 10
Oktober 2015. Pameran tersebut menarik perhatian luas dari media
berita dan warga setempat.
Surat kabar utama di Sundsvall, Sundsvalls Tidning, melaporkan
pameran tersebut pada 28 September dengan judul artikel “Seni
Terlarang Hadir di Sundsvall.” Selain menjelaskan prinsip Falun
Gong “Sejati-Baik-Sabar” dan manfaatnya bagi jiwa dan raga, artikel
tersebut membahas masalah penindasan yang brutal di Tiongkok,
khususnya pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong
yang masih hidup oleh rezim Tiongkok.
Menurut artikel itu bahwa pameran ini telah diselenggarakan di
lebih dari 300 kota di 50 negara dan juga menyorot upaya praktisi
di seluruh dunia dalam menentang penganiayaan di Tiongkok.
Laporan di surat kabar setempat,
Sundsvalls Tidning, tentang Pameran Seni Internasional Zhen, Shan,
Ren
Pemerintah Sundsvall mendukung
kegiatan budaya ini dan menyediakan tempat di Balai Kota secara
cuma-cuma. Ketua Komite Kebudayaan menghadiri upacara pembukaan dan
merekomendasikan pameran ini kepada publik.
Banyak orang, termasuk seniman, mendatangi pameran. Beberapa guru
mengajak seluruh murid kelasnya untuk membahas studi sosial dan
seni.
Di bawah ini adalah beberapa komentar dari para pengunjung di buku
tamu:
“Sangat menyentuh hati karena karya seni ini memiliki energi yang
luar biasa. Dan karya seni ini menyampaikan pesan penting. Terima
kasih banyak.”
“Lukisan-lukisan ini memiliki nilai artistik tinggi. Pameran ini
juga mendidik saya tentang penyiksaan brutal yang terjadi di
Tiongkok, sesuatu yang saya tidak tahu sebelumnya. Kita harus
melaporkan informasi penting ini di media berita kita dan termasuk
di buku pelajaran sekolah.”
“Semua orang perlu datang dan melihat pameran ini.”
Sedang membahas karya seni di
Sundsvall, Swedia
Rolf, warga Swedia yang membantu
mengorganisir pameran di Sundsvall, menikmati karya seni sejak
masih kecil dan menghasilkan beberapa lukisan. “Bagi saya,
karya-karya seni ini sangat bagus, karena mewakili seni asli dan
membawakan pesan penting.”
Rolf menghadiri workshop ketika Guru Li Hongzhi, pencipta Falun
Gong, mengunjungi Swedia pada tahun 1995. Ia pernah ke Tiongkok
sebelum penindasan dimulai pada tahun 1999. “Ketika saya tinggal
bersama dengan praktisi Tiongkok, kami merasa seperti bagian dari
keluarga besar dan tidak ada pembatas di antara kami,” kenang
Rolf.
Sejak penindasan dimulai pada tahun 1999, ia dan banyak praktisi
lainnya telah bekerja keras untuk membangkitkan kesadaran publik
terhadap kebrutalan yang sedang terjadi di Tiongkok. “Dengan
bantuan dari banyak orang,” kata Rolf, “Kami berharap bahwa
penindasan ini akan segera berakhir.”
Chinese version click here
English
version click here