(Minghui.org) Keterikatan saya terhadap
kepentingan pribadi menyebabkan kekuatan jahat mengambil keuntungan
dari celah kekosongan saya pada bulan April 2010. Saya ditangkap
dan dikirim ke pusat penahanan. Di pusat penahanan, saya gagal
bangkit pada waktunya, berharap keluarga saya pasti akan berhasil
menyusun rencana untuk membebaskan saya. Dua bulan kemudian, saya
dipindahkan ke kamp kerja paksa dan penganiayaan saya
diperpanjang.
Memusnahkan Kejahatan dengan Pikiran Lurus
Di kamp kerja paksa, saya tahu tujuannya adalah untuk mengubah
saya, untuk membuat saya meninggalkan Dafa dan mengkhianati Guru.
Saya tidak akan membiarkan kejahatan menggunakan cara
ini.
Saya memusatkan semua energi saya untuk memancarkan pikiran lurus.
Saya menggunakan semua usaha, dan sebisa mungkin mengerahkan
kemampuan saya, untuk memusnahkan makhluk dan faktor-faktor jahat
di sekitar saya.
Saat berjalan, makan, atau bahkan tidur, saya memanfaatkan setiap
saat untuk memusatkan pikiran dan niat saya untuk menghancurkan
gangguan dan faktor-faktor jahat tersebut.
Mengklarifikasi Kebenaran untuk Menyelamatkan Si
Penganiaya
Kekuatan jahat ingin menghancurkan saya dengan membuat saya
berbicara. Tapi, tidak peduli berapa banyak mereka berusaha untuk
membuat saya berbicara, saya menolak untuk bekerja sama.
Saya pernah mendengar salah seorang yang disuruh mengubah saya
berbicara dengan kesal, "Saya menyerah. Tangannya menunjuk saya.
Polisi punya banyak cara untuk menanganinya."
Saya langsung tahu apa artinya. Saya pikir, "Di suatu tempat di
ujung koridor, praktisi Dafa yang teguh sedang disiksa untuk
memaksa mereka melepaskan latihan Falun Gong. Saya tidak bisa
membiarkan mereka melakukan perbuatan buruk dengan bebas. Saya
harus menekan sisi jahat mereka dan membangunkan sisi baik
mereka."
Saya kemudian mengatakan kepada orang-orang yang ditugaskan khusus
untuk mengubah saya, "Kalian ingin saya bicara. Mari kita bicara.
Apa yang harus kita bicarakan? Bicara masalah kultivasi atau
mengenai masalah hukum?"
Mereka memutuskan kemudian.
Mereka gembira. Saya akhirnya mau berbicara. Mereka pikir mereka
telah menang.
Mereka berkata, "Kamu adalah orang baik. Kamu harus menjadi contoh
untuk taat pada hukum negara kita. Hukum mengatakan Falun Gong
adalah "aliran sesat" dan telah dilarang pada tahun 1999. Jadi,
kamu tidak bisa lagi percaya atau berlatih."
Saya mengingatkan mereka, "Kita semua tahu bahwa sistem
pemerintahan Tiongkok adalah sistem Kongres Rakyat. Itu berarti
hukum hanya dapat dirumuskan dalam pertemuan yang mencakup semua
wakil dan hanya bisa dilalui dengan persetujuan oleh lebih dari dua
pertiga perwakilan. Baru hukum bisa berlaku. Jika tidak, tidak
peduli siapa yang menyusun undang-undang, hukum itu tidak
berlaku."
Saya juga mengatakan kepada mereka, "Dari tahun 1999 sampai
sekarang, penganiayaan terhadap Falun Gong telah berlangsung
sepuluh tahun, tetapi tidak ada hukum yang dengan tegas menyatakan
Falun Gong adalah "aliran sesat." Pada tahun 1999, apa yang
dilarang oleh Kementerian Administrasi Kependudukan adalah Lembaga
Penelitian Falun Gong, tetapi lembaga itu sudah tidak ada sejak
akhir tahun 1996."
Saya simpulkan pernyataan saya dengan menginformasikan mereka,
"Kami praktisi sejati tahu ada atau tidak ada Lembaga Penelitian
itu, tidak berpengaruh pada kultivasi kami. Praktisi Falun Gong
berkultivasi sesuai dengan ajaran dalam buku utama kami
ZhuanFalun, dan praktisi sejati akan berhasil
dalam kultivasi dengan mengikuti apa yang diajarkan dalam buku
tersebut."
Mereka terkejut dan tidak berkata apa-apa, seolah-olah baru pertama
kali mendengar apa yang saya katakan.
Setelah jeda, salah satu dari mereka angkat bicara, "Kamu mesti
telah melakukan sesuatu yang buruk atau terlibat dalam suatu
masalah, kalau tidak kamu tidak akan berada di sini."
Saya berkata, "Itu adalah topik tentang hal kultivasi saya. Apakah
kita selesai berbicara tentang hal-hal hukum?"
Mereka menjawab setuju.
Saya mengumumkan, "Kalau begitu, dari sekarang dan seterusnya,
kalian tidak akan menyebut hukum atau masalah hukum di depan
saya lagi. Saya tidak ingin berbicara tentang topik yang sama
berulang-ulang."
Saya menunggu kalimat itu diserap baru melanjutkan, "Sekarang, mari
kita bicara tentang masalah kultivasi saya. Memang benar saya
dikurung di sini, tapi itu tidak berarti bahwa saya seorang
kriminal atau telah melakukan sesuatu yang salah. Dalam sejarah
negara kita, dinasti demi dinasti selalu ada peristiwa
ketidakadilan terjadi. Terutama sejak Partai Komunis mendirikan
rezimnya dan mengambil alih pemerintahan negara kita. Bukankah
pejabat Partai pernah mengakui kesalahan yang dilakukan mereka
terhadap orang-orang baik dan tidak bersalah selama berbagai
kampanye politik? Pernahkah rezim memperbaiki kesalahan yang banyak
itu?"
Saya kemudian memberi tahu mereka dengan keyakinan, "Sama dengan
Falun Gong, praktisi yang telah ditangkap adalah orang-orang yang
baik dan tidak bersalah. Mereka telah disalahkan. Saya juga telah
ditangkap dan disalahkan. Dapatkah saya seorang wanita lemah ini
melawan pemerintah komunis yang perkasa? Pemerintah telah menangkap
saya, pemerintah telah melakukan kejahatan."
Setelah percakapan itu, mereka berhenti bersikap kejam dan jahat
kepada saya. Sebaliknya, mereka menunjukkan rasa hormat dan
kekaguman. Mereka mengatakan saya tahu hukum, dan mereka tidak bisa
banyak berbicara pada saya. Beberapa bahkan setuju bahwa saya
benar-benar disalahkan dan seharusnya tidak dikirim ke kamp kerja
paksa.
Sejak saat itu, mereka tidak pernah memaksa saya untuk melepaskan
latihan Falun Gong. Mereka mengatakan kepada polisi bahwa saya
adalah orang baik dan tidak pernah sengaja menentang mereka.
Penjaga yang bertugas juga mencari saya untuk berbicara. Jadi, saya
menceritakan bagaimana saya berusaha untuk menjadi orang yang baik
di rumah dan di tempat kerja.
Dia tampaknya mengerti apa yang saya katakan, tapi masih
menyarankan saya, "Jika kamu setuju untuk berubah, hukuman kamu
bisa dikurangi, dan kamu bisa pulang lebih awal."
Saya katakan, "Saya tidak akan pernah melepaskan keyakinan saya
pada Falun Dafa. Bukankah menjalani hidup sesuai dengan
prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah yang baik? Kalian ingin
saya berubah menjadi apa?"
Dia tidak menjawab, tetapi mengirim saya kembali ke sel.
Mengekspos Penganiayaan dan Menghindarinya
Praktisi Falun Gong terus secara diam-diam disiksa selama waktu
itu. Mereka dipaksa untuk berubah, untuk menyangkal keyakinan
mereka, untuk menulis pernyataan yang memfitnah Guru dan Dafa, dan
untuk membaca pernyataan ini di depan umum.
Saya tidak tahu pasti apa jenis siksaan fisik para praktisi,
disiksa seperti apa, tapi saya bisa melihat dengan jelas bahwa
langkah mereka menjadi tidak stabil dan pergelangan tangan mereka
ada tanda cedera. Kondisi dan penderitaan mereka membuat saya
tertekan.
Tekanan mental yang saya rasa begitu ekstrem diwujudkan dalam
beberapa gejala fisik. Saya mengalami sakit parah di punggung dan
dada. Saya sangat sulit ketika berbaring, berbalik di tempat tidur,
dan duduk.
Saya mulai bertanya-tanya kapan mereka akan menggunakan penyiksaan
pada saya atau bahkan kapan hidup saya akan diambil. Saya mulai
berpikir apa yang harus saya lakukan sebagai seorang murid Dafa
sebelum mereka membunuh saya.
Saya ingat komentar Shifu dalam "Membaca Artikel Murid'" di "Hong
Yin Vol II." Sebuah artikel yang ditulis oleh seorang
praktisi:
“Pena tajam menghasilkan artikel cemerlang
Kata-katanya perkasa kalimatnya berisi kekuatan.”
Saya juga memutuskan untuk menulis sebuah artikel, tetapi, apa yang
harus ditulis?
Saya berpikir, "Saya harus memberi tahu mereka bahwa menyiksa
pengikut Dafa adalah ilegal, dan menulis surat pernyataan berubah
dibawa tekanan dan di luar kehendak penulis adalah tidak berlaku
dan merupakan sebuah lelucon ..."
Saya mendekati rekan-rekan praktisi meminta bantuan mereka untuk
menghilangkan semua gangguan dalam proyek saya dengan memancarkan
pikiran lurus yang kuat.
Saya menemukan kesempatan yang cocok untuk meminta pena dan kertas
dari orang-orang yang ditugaskan untuk memantau setiap gerakan
saya. Saya mengatakan kepada mereka saya ingin menulis surat.
Mereka pikir saya bermaksud untuk menulis surat ke rumah, jadi
mereka mengatakan mereka harus mengajukan permintaan resmi kepada
penjaga sebelum mereka berani memberikan apa yang saya minta.
Saya berkata kepada mereka, "Terima kasih. Tolong beri tahu
penjaga. Jika mereka menolak, saya sendiri yang akan
memintanya."
Saya sudah merumuskan konsepnya di kepala saya: bagaimana memulai,
bagaimana mengakhiri, dan apa yang harus disertakan dalam isi surat
itu. Jadi, segera setelah saya menerima pena dan kertas, surat itu
langsung saya kerjakan hingga selesai.
Saya melipat surat itu dan mengatakan pada pengawas, saya sendiri
secara langsung ingin menyerahkannya kepada penjaga yang
bertanggung jawab. Mereka meyakinkan saya bahwa mereka tidak akan
membaca apa yang saya tulis, mereka memberi saya sebuah amplop dan
prangko. Dalam lingkungan kamp kerja yang keras, barang-barang
kecil sangat berharga dan sulit didapat. Saya tidak membutuhkan
prangko, tapi saya memasukkan surat saya ke dalam amplop.
Saat makan siang, saya memberikan amplop tersebut kepada penjaga
yang bertanggung jawab. Saya berkata, "Ini adalah apa yang saya
tulis untuk anda tetapi juga ditujukan untuk para pemimpin negara
kita di semua tingkat. Silakan anda baca dulu, dan kemudian bantu
saya mengirimkannya.”
Saya tambahkan, "Semua yang saya tulis adalah dari hati dan jiwa
saya."
Dia sangat perhatian, "Kamu menulis surat itu untuk saya? Saya
pikir surat itu untuk keluarga kamu."
Saya katakan, “Ditujukan ke anda, bacalah.”
Pada waktu makan siang. Ruangan penuh sesak. Para penjaga dan
personel kamp melirik surat itu dengan rasa ingin tahu. Saya tahu
mereka bertanya-tanya apa yang terjadi. Dengan penuh perhatian para
praktisi menyaksikan itu. Saya tahu mereka semua diam-diam
memancarkan pikiran lurus untuk saya.
Saya mulai sedikit gelisah. Lalu, saya berpikir: "Apa yang saya
khawatirkan? Mereka adalah orang-orang yang melakukan kesalahan.
Saya hanya mengekspos skandal yang mereka lakukan diam-diam yang
tidak seorang pun menyadarinya"
Tepat sebelum dia selesai kerja, penjaga yang bertugas memanggil
saya ke kantornya dan bertanya dengan nada suara kesal, "Bagaimana
kamu tahu ada penyiksaan di sini? Siapa yang mengatakan?"
Pada saat itu, saya sama sekali tidak takut. Saya melihat matanya
dan menjawab, "Orang-orang yang ditugaskan untuk mengubah
memberitahukan saya berkali-kali bahwa jika saya menolak untuk
berubah, saya akan disiksa."
Penjaga itu berkata kepada saya dengan tegas, "Tidak ada penyiksaan
yang dilakukan di sini. Mereka hanya berusaha menakut-nakuti kamu.
Saya akan beri tahu mereka untuk berhati-hati dengan apa yang
mereka katakan kepada kamu mulai sekarang. Tidak ada penyiksaan di
sini. Menggunakan penyiksaan adalah ilegal bagi penjaga. Ada hukum
bagi penjaga. Ada hukum bagi penjara. Pergi, dan berhentilah
berpikir dan berbicara omong kosong lagi."
Tiga bulan kemudian, saya ditugaskan bekerja di bengkel penjara.
Kepala bengkel penjara menginformasikan semua orang, mengatakan,
"Mulai sekarang, perhatikan apa yang kalian katakan. Kami memiliki
seseorang yang belum berubah bekerja di antara kita."
Seorang narapidana muda menatap saya tidak percaya dan berkata,
"Kamu tidak berubah? Bagaimana mungkin!"
Apa yang dia maksudkan adalah, "Bagaimana kamu bisa ditunjuk kerja
di sini jika tidak berubah?"
Membenamkan Diridalam
MenghafalkanFa
Bekerja di bengkel relatif memberi saya lebih banyak kebebasan.
Biasanya praktisi tidak dipaksa untuk melepaskan latihan
mereka.
Saya berusaha mengisi pikiran saya dengan Fa lebih banyak, saya
minta rekan praktisi untuk berbagi dengan saya bagian Fa yang
telah mereka ingat. Saya kemudian menghafalnya kata demi kata,
kalimat demi kalimat.
Saya kemudian mendapat salinan tulisan tangan dari ceramah baru
Shifu "Apa Yang Disebut Pengikut Dafa." Saya melihatnya sebagai
harta yang besar. Saya takut seseorang akan menemukannya dan
mengambilnya dari saya. Saya memutuskan harus menghafal setiap kata
di dalamnya jadi saya akan memilikinya terus di otak saya.
Dengan keraguan, saya membaca salinan ceramah tulisan tangan,
melakukan yang terbaik untuk mengingat setiap kata dengan benar,
perasaan semua mata di mana-mana melihat saya, sambil berpikir
apakah saya harus berhenti atau saya harus maju terus.
Saya ingin menjaga status quo. Bahwa saya tidak dipaksa untuk
mengkhianati Guru dan Dafa atau diharuskan untuk menulis pernyataan
berubah lagi setelah pertempuran yang telah dimenangkan dengan
susah payah. Dalam lingkungan berbahaya di kamp kerja, setiap hari
adalah sulit.
Saya berpikir, "Meskipun praktisi yang telah berubah mengumumkan
mereka ingin melanjutkan latihan mereka, namun praktisi baru terus
ditangkap dan dibuang ke kamp kerja. Naik dan turun tangga, saya
sering melihat praktisi terhuyung-huyung. Setelah saya benar-benar
menyaksikan kejatuhan praktisi. Itu adalah bukti nyata bahwa
penyiksaan masih berlangsung."
Saya berkata kepada diri sendiri, "Saya tidak ragu teman-teman
praktisi di luar semua meningkat dalam kultivasi mereka, sementara
saya di sini tertinggal. Saya harus mengejar ketinggalan dengan
belajar Fa, saya harus belajar Fa."
Jadi, saya berkata kepada kekuatan jahat, "Saya seorang kultivator.
Belajar Fa sebagai seorang kultivator adalah hal yang normal untuk
dilakukan. Kamu tidak punya hak untuk ikut campur. Jika kamu
melakukannya, saya akan menghancurkanmu. Saya mungkin tidak
memiliki kemampuan yang cukup untuk memusnahkan kamu dalam keadaan
saya saat ini, tapi Guru saya dan Dewa-dewa lurus akan membantu
saya."
Dengan pikiran saya yang bersih, saya mulai menghafal ceramah 24
halaman itu. Saya memutuskan saya akan menghafal dua halaman setiap
hari, maka, saya harus menghafal ceramah dalam 12 hari.
Pada awalnya, keterikatan takut masih sangat kuat. Saya
terus-menerus takut mungkin seseorang muncul dengan tiba-tiba dan
akan menemukan apa yang saya lakukan. Kegugupan ekstrem saya
menyebabkan saya tidak bisa tidur, tapi itu memberi saya lebih
banyak waktu untuk belajar Fa.
Saya baru saja selesai menghafal dua halaman pertama di hari
pertama, ketika bel bangun sudah berdering. Kadang-kadang, saya
bisa tidur sebentar sebelum waktunya untuk bangun. Lingkaran hitam
mulai terbentuk di sekitar mata saya setelah beberapa hari nyaris
tanpa tidur, tapi saya bertekad untuk melakukan apa yang saya
janjikan pada diri sendiri, tidak peduli apa pun keadaannya.
Setiap hari, di malam hari, saya menghafal ceramah dua halaman.
Pada siang hari, saya mengulangi apa yang saya pelajari malam
sebelumnya, Selama istirahat makan siang, saya memeriksa
untuk memastikan bahwa saya tidak membuat kesalahan.
Dua belas hari berlalu dan saya telah menghafal seluruh ceramah.
Saya merasa sangat senang - saya tidak bisa menjaga wajah saya
tegak. Rekan-rekan praktisi bertanya dengan rasa ingin tahu,
"Adakah sesuatu yang indah terjadi? Apakah kamu telah tercerahkan
oleh beberapa prinsip Fa yang luar biasa?"
Saya juga membuat beberapa terobosan dalam 12 hari itu. Tanpa
menyadarinya, saya telah mengatasi keterikatan takut saya. Saya
tidak menginginkan tidur sebanyak seperti sebelumnya, dan mampu
menggantikan tidur dengan belajar Fa di malam yang tenang.
Kadang-kadang, rekan-rekan praktisi dan saya akan bertukar pikiran
tentang apa artinya dan apa yang harus kami lakukan untuk
benar-benar menyangkal penganiayaan.
Saya akan mengatakan dengan yakin, "Ketika kita melakukan hal yang
benar, kita menyangkal penganiayaan. Kekuatan jahat ingin
melepaskan latihan kita, tapi kita bersikeras melakukan latihan.
Itulah menolak penganiayaan. Kekuatan jahat menonton kita seperti
elang untuk mencegah kita belajar Fa, tapi kita akan mengatasi
semua kesulitan ketika kita bertahan dalam belajar Fa. Itu juga
menyangkal penganiayaan."
Saya mengucapkan kata-kata dalam ceramah bagi para praktisi untuk
didengar, sedikit pada suatu waktu, setiap kali kami memiliki
kesempatan. Semua orang merasa senang dan terdorong. Senyum yang
menghilang kembali ke wajah mereka.
Saya entah bagaimana mendapat salinan buku
ZhuanFalun. Saya sangat senang bisa melihat foto
Guru dalam buku setiap hari. Saya putuskan untuk membawa buku
sepanjang waktu. Ketika tidak aman untuk melakukannya, saya
memastikan buku itu tersembunyi dengan baik dari semua mata dan
tangan jahil.
Saya juga memutuskan untuk menghafal buku itu.
Pada awalnya butuh waktu empat bulan untuk menghafal buku itu dari
awal sampai akhir. Butuh waktu lebih dari dua bulan yang
kedua kalinya. Ketiga kalinya, sebulan lebih sedikit. Ketika saya
mulai keempat kalinya, saya punya firasat bahwa saya akan
pulang
Merasa Tinggi dan Besar di Sebuah Lingkungan
Jahat
Selama berbulan-bulan ketika saya menghafal Fa, saya merasa
benar-benar bahagia dan indah. Seorang rekan praktisi pernah
bertanya: "Apakah kamu merindukan rumah?" Saya menjawab tanpa ragu,
"Tidak. Saya tidak punya waktu."
Saya membenamkan diri dalam Fa, baik selama waktu makan atau dalam
perjalanan ke dan dari tempat kerja. Ketika kami dipaksa menonton
program di televisi yang memfitnah Dafa, saya duduk dengan mata
melihat lurus ke depan, tapi otak saya mulai fokus pada menghafal
Fa dan saya tidak melihat apa-apa dan tidak mendengar
apa-apa.
Kadang-kadang, ketika mereka menyalakan sebuah serial televisi yang
menarik, saya mungkin kadang-kadang menonton untuk sementara waktu.
Kemudian, saya berpikir, "Bukankah ini gangguan? Bagaimana saya
bisa membiarkan diri terjebak?" Segera, saya melanjutkan menghafal
Fa.
Setiap kali saya sedang berjalan dan ke mana pun saya berjalan,
saya bayangkan saya menghancurkan banyak kejahatan sambil membaca
kata-kata Guru: "...Kedua kaki menginjak ribuan iblis, ..." ("Sang
Maha Sadar" dari
HongYin I)
Saya mendengar seorang praktisi yang baru ditangkap memberi tahu
orang-orang yang ditugaskan untuk mengubah dirinya, "Saya tidak
percaya apa yang kamu katakan. Saya ingin bertanya dulu padanya
(mengacu pada saya)."
"Saya bisa melihat kamu berbeda. Bahkan cara berjalan kamu beda.
"Dia diam-diam mengatakan kepada saya ketika kami sedang berduaan,
"Kamu memiliki angin kebenaran bersamamu."
Suatu kali, seorang penjaga berteriak pada seorang pengikut Dafa.
Saya menoleh ke arahnya. Dia segera berbalik. Waktu lain, penjaga
lain menegur sekelompok praktisi di dalam kelas. Saya melewati
jendela dan melihatnya. Dia tahu saya melihatnya. Wajahnya segera
melunak dan suaranya mereda.
Sering kali ketika tubuh kami digeledah, atau penjaga akan
memeriksa sel kami, entah bagaimana saya selalu lolos.
Saya ingat pertama kali mereka mengumumkan ada semacam pemeriksaan
tanpa peringatan sebelumnya, tapi saya tidak siap secara mental dan
jadi tidak yakin bagaimana harus bereaksi. Seorang rekan praktisi
bergegas menghampiri saya dan meminta saya memberinya buku Dafa
yang ada pada saya.
Saya menatap kamera pengintai, berpikir, "Jika ada penjaga yang
mengawasi kamera, jika buku ini berpindah tangan, bukankah kita
mengekspos diri kita sendiri?"
Jadi, saya berkata kepada praktisi, "Sudah terlambat sekarang. Saya
hanya bertindak berdasarkan naluri."
Semua orang berada di atas peniti dan jarum
Kami diantar ke dalam kelas untuk diperiksa satu per satu. Ketika
tiba giliran saya, penjaga hanya melihat saya dan membiarkan saya
lewat.
Suatu hari, saat kami sedang bekerja di bengkel. Saya tiba-tiba
menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Seorang penjaga pengganti
ada di sana mengawasi kami bekerja. Ke mana dua orang yang biasa
menjaga kami?
Saya pikir mereka pasti sedang merencanakan sesuatu yang tidak
baik. Penggeledahan menyeluruh pasti sedang dilakukan dan mereka
telah pergi untuk memulai pemeriksaan di sel penjara yang kosong
dan akan segera kembali.
Saya menunggu saat yang tepat ketika penjaga pengganti lengah dan
menyembunyikan buku Dafa saya di tempat yang aman.
Saya telah duga, sekitar setengah jam kemudian, dua penjaga itu
kembali ke bengkel, berteriak, "Berkumpul!" Dan kemudian,
pemeriksaan badan dimulai.
Rekan-rekan praktisi merasa gugup dengan saya, tapi lega setelah
saya melewati pemeriksaan. Setelah itu, mereka bertanya, "Di mana
kamu sembunyikan buku itu?"
Saya jawab, "Saya sudah menduga akan ada pemeriksaan, jadi buku itu
tidak ada pada saya."
Ketika saya akhirnya berjalan keluar dari kamp kerja paksa, saya
tidak membawa apa-apa selain buku
ZhuanFalun.
Para penjaga tidak memeriksa saya.
Hal luar biasa terjadi untuk pengikut Dafa. Saya percaya ketika
pikiran kita sederhana dan murni, kita akan lebih berasimilasi
dengan karakteristik alam semesta, dan faktor lurus alam semesta
akan komunikatif dengan kita. Ketika faktor-faktor positif
berperan, kita akan mengalami mukjizat.
Saya ingin berterima kasih khusus kepada semua rekan-rekan praktisi
yang telah berdiri membantu saya sepanjang tahun-tahun sulit dalam
lingkungan yang keras di kamp kerja.
Chinese version click here
English
version click here