(Minghui.org)
Saya sebelumnya beragama Buddha. Tetapi setelah membaca Zhuan Falun
satu kali saja pada tahun 1996, saya bertekad hanya akan berlatih
Dafa. Penganiayaan Dafa dimulai pada tahun 1996, dan propaganda
pemerintah yang memfitnah kultivasi ini, tidak menggoyang keteguhan
hati saya.
Perlu Waktu untuk
Memahami Pentingnya Kultivasi
Tetapi saya tidak berkultivasi dengan sungguh-sungguh, karena
pikiran saya penuh dengan keterikatan manusia, maka saya hanya
membaca Zhuan Falun dua kali setahun.
Saya menjadi alergi setelah makan makanan laut di tahun 2006. Tubuh
saya terdapat bisul-bisul merah yang gatalnya tak tertahan, dan
tidak ada obat yang bisa membantu. Tidak ada obat lain yang saya
bisa temukan, maka saya mulai berlatih Dafa kembali dan bisul-bisul
itu menghilang.
Namun saya masih kendur dalam kultivasi dan tidak berhubungan
dengan rekan praktisi. Saya membaca ceramah Guru yang diadakan di
berbagai tempat, dan tetap hanya membaca Zhuan Falun beberapa kali
dalam setahun. Saya tidak paham kenapa rekan praktisi
mengklarifikasi fakta tentang Dafa kepada orang-orang.
Kemudian saya mendapat pekerjaan baru di tahun 2007, dan satu
kantor dengan seorang rekan praktisi. Ia pernah ditahan di kamp
kerja paksa Masanjia selama tiga tahun. Segera setelah dibebaskan,
ia langsung kembali bekerja bukannya istirahat terlebih dulu selama
beberapa waktu di rumah. Saya bertanya kenapa ia memutuskan
demikian, dan ia berkata bahwa orang-orang di kantornya menunggunya
untuk diselamatkan.
Ia menggunakan waktu luangnya dengan baik dan membaca Zhuan Falun
setiap hari. Sebaliknya saya pergi belanja dan memanjakan diri
dalam hal makanan, pakaian dan hiburan. Ia berbagi dengan saya
kapan saja sewaktu ia memahami suatu kebenaran Fa. Pengalaman
kultivasinya menghilangkan keraguan saya dan menjawab pertanyaan
saya tentang kultivasi, dan saya mulai berkultivasi dengan
sungguh-sungguh.
Saya kemudian bertemu dengan lebih banyak praktisi. Sebagian dari
mereka telah mempunyai fondasi kuat dalam kultivasi pribadi mereka
dan sedang melakukan tiga hal. Sebagian dari mereka sangat
antusias, tidak egois, rajin, dan tidak pernah mengeluh. Mereka
sepertinya mengklarifikasi fakta kepada setiap orang. Banyak yang
menunjukkan keyakinan sejati mereka yang tangguh terhadap Guru dan
Dafa. Saya sangat terharu, menyadari bahwa saya telah ketinggalan,
dan akhirnya baru memahami pentingnya berkultivasi dengan
tekun.
Penyelamatan Menemui Kesulitan
Seorang praktisi di wilayah kami ditangkap dan ditahan pada Agustus
2003. Kakak perempuannya, Betty (nama alias) juga seorang praktisi,
ingin pergi ke kejaksaan dan menyelamatkannya. Praktisi lain, Alice
(nama alias) menghubungi saya dan menanyakan apakah saya ingin
menemaninya.
Kami bertiga dan dua anggota keluarga pergi ke Kejaksaan dan
bertemu dengan pejabat wanita yang menangani kasus ini. Betty
menjelaskan kondisi keluarga adiknya dan menunjukkan sebuah surat
resmi dari komite desa lokal yang memberikan kesaksian bahwa adik
perempuannya berkepribadian baik.
Saya kemudian berbicara tentang Dafa dan memberitahukan jaksa bahwa
seorang pengacara yang saya temui memberitahukan saya bahwa pikiran
seseorang tidak bisa dianggap sebuah kejahatan.
“Ia tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. Bagaimana anda
bisa menuduh ia berbuat kejahatan?” Saya bertanya.
Jaksa berpendapat bahwa kami harus percaya pada ilmu pengetahuan
modern dari pada Dafa untuk mempertahankan kesehatan. Terhadap
komentar ini, saya mengatakan bahwa kami berlatih Dafa karena
dokter tidak bisa menyembuhkan penyakit kami, dan kami sembuh
setelah kami berlatih Dafa.
Jaksa tiba-tiba berdiri dari kursinya. Ia menunjukkan jari
telunjuknya pada saya dan menanyakan nama serta kartu identitas
saya. Suasana menjadi tegang. Alice dan Betty mengisyaratkan saya
untuk tidak memberikan nama. Saya tersenyum dan meyakinkan mereka
bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan dan saya memberikan nama
saya.
Begitu jaksa menyadari saya tidak takut, ia duduk dan sikapnya
berubah. Ia berkata bahwa sebagai seorang wanita, ia bersimpati
kepada keadaan adik Betty. Tetapi, ia tidak mempunyai wewenang dan
kami perlu menghadap ke ketua jaksa.
Ketekunan Memberikan Hasil
Kami menghubungi ketua jaksa tiga kali dan ia mengaku terlalu sibuk
dan tidak bisa menemui kami. Rekannya mengaku ketua jaksa sudah
pergi untuk sepanjang hari dan menyarankan kami pulang saja. Kami
tidak mau dikelabui dan terus menunggu. Akhirnya, kami menemukan
kantor ketua jaksa, jaksa tersebut tidak senang bertemu dengan
kami.
Betty memberitahukan ketua jaksa bahwa Dafa mendidik kami menjadi
orang baik dan menambahkan beberapa fakta dasar tentang latihan
Dafa dan tentang orang-orang berlatih Dafa di lebih dari 100
negara.
“Sejarah seperti sebuah cermin,” kata Alice. “Beberapa polisi dan
staf di lembaga hukum yang menganiaya orang baik selama Revolusi
Kebudayaan telah dieksekusi secara rahasia sewaktu kasus
ketidakadilan diungkit kembali. Saya harap anda tidak berakhir
seperti mereka.”
Ketua jaksa mengatakan ia tidak takut. Maka saya memberitahukannya
sebuah cerita tentang sebab akibat dari perbuatan
orang-orang.
“Tidak ada yang percaya Yesus adalah Tuhan waktu itu. Maka hakim
menganiaya Yesus dan anak hakim itu meninggal dunia kemudian. Yudas
mengkhianati Yesus dan ia menggantung dirinya kemudian. Orang-orang
yang menganiaya orang baik tidak akan berakhir dengan baik,” kata
saya.
Ia bersikeras akan memberikan hukuman berat kepada praktisi.
Kemudian, saya memberitahukannya cerita tentang seorang penjaga
yang membunuh orang yang berusaha memanjat Tembok Berlin untuk
masuk ke Jerman Barat. Penjaga itu mengaku tidak bersalah dan
berdalih bahwa ia hanya menjalankan instruksi.
Hakim mengatakan bahwa tidak setiap instruksi dari atasan adalah
benar dan sewaktu hukum dan hati nurani bertentangan, hati nurani
adalah standar tertinggi. “Meskipun penjaga itu tidak ada pilihan
kecuali menjalankan instruksi,” saya berkata, “Ia mempunyai pilihan
untuk tidak mengenai target. Hakim memutuskan bahwa penjaga itu
bersalah.”
Ketua jaksa kemudian mengatakan ia tidak sungguh-sungguh ingin
menganiayainya. Ia juga lebih suka jika kasus yang ditanganinya
berkurang. Ia berpendapat kami harus meyakinkan polisi untuk
menarik kasus ini.
Mimpi yang Memberi Semangat
Kami pergi ke kantor polisi dan berusaha untuk berbicara dengan
pimpinannya tentang Dafa. Tetapi ia hanya berteriak dan menolak
untuk mendengar. Ia tergesa-gesa ingin pergi.
Saya maju dan menatap matanya. “Pimpinan, mohon izinkan saya
berbicara satu kalimat saja,” saya berkata. “Tolong tidak lagi
menangkap praktisi Falun Gong. Mereka semua orang baik.” Ia
tersenyum, mengangguk dan meninggalkan tempat.
Setelah kembali ke rumah, kami mengirim sebuah surat ke kantor
polisi untuk menganjurkan mereka berbuat baik. Kemudian kami
mengirim surat permohonan untuk adik Betty dengan kartu ucapan
tahun baru 2004.
Malam itu Alice bermimpi lima orang mengikuti ujian. Pengawas
memanggil Alice dan saya. “Kamu tidak perlu ujian. Kamu lulus,”
pengawas itu memberi tahu kami. Pengawas itu kemudian memberi
sebuah tanda besar pada nama kami. Mimpi ini memberikan semangat
besar kepada kami.
Proses Memperbaiki Kelakuan
Saya pergi ke Bank Agriculture and Commercial pada Juli 2015 dan
kebetulan melihat satu slogan yang memfitnah Dafa pada layar
elektronik di ruang masuk.
Guru berkata,
“Segala
sesuatu yang bakal dialami oleh seorang yang Xiulian niscaya
berhubungan dengan Xiulian dan pencapaian kesempurnaan kalian, jika
tidak hal-hal tersebut pasti tidak akan terjadi. … Sebagai pengikut
Dafa, melindungi Fa sudah memang seharusnya.” (Petunjuk Penting
Untuk Gigih Maju II).
Tidak ada yang kebetulan bagi
seorang praktisi. Karena saya melihat slogan itu, saya seharusnya
tidak menunggu praktisi lain menyingkirkannya. Saya memberitahukan
diri saya bahwa Fashen Guru dan banyak makhluk ilahi di belakang
saya. Apa yang saya takuti? Tidak ada orang yang boleh menghina
Dafa, dan saya harus menghentikan orang-orang melakukan
kejahatan.
Saya menemukan seorang yang bertanggung jawab pada layar
elektronik. Staf keamanan memberitahukan saya bahwa orang tersebut
sangat sibuk dan saya harus menunggu untuk bisa bertemu dengannya.
Saya telah menunggu sekitar satu jam saat saya mengetahui
kesempatannya kecil untuk bertemu dengannya. Saya diberikan nama
dan nomor telepon pegawai bank itu, dan saya diminta menghubunginya
kemudian.
Saya menghubungi pegawai itu setelah saya kembali ke rumah. Saya
memberitahukannya fakta tentang Dafa dan menasihatinya untuk
menghapus slogan itu. Saya menjelaskan bahwa Dafa adalah Fa Buddha
dan orang-orang yang menghormati Dafa akan memperoleh
keberuntungan.
Hati yang Berbelas Kasih dan Tidak Egois
Menyelamatkan praktisi yang ditangkap dan berbicara tentang Dafa
selama tiga tahun, saya berkali-kali pergi ke divisi keamanan
domestik, pengadilan, kejaksaan, kantor polisi dan organisasi
lain.
Guru berkata, “Kuncinya ialah sikap dalam melakukan pekerjaan,
untuk apa hal itu dilakukan.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New
York Tahun 2010”)
Sebelum saya mengunjungi pejabat-pejabat ini, saya bertanya pada
diri saya apakah saya seorang praktisi yang sejati. Karena Praktisi
Dafa mempunyai misi dan tanggung jawab, saya memberitahukan diri
sendiri bahwa perbuatan ini adalah untuk membuktikan Dafa dan
menyelamatkan makhluk hidup. Pertanyaan lain adalah apakah titik
awal saya sudah benar, atau apakah saya berbuat untuk kultivasi
pribadi saya. Sewaktu merasa ketakutan, saya tidak akan
membiarkannya menghalangi saya.
Sebelumnya saya takut pergi ke kantor polisi, pengadilan atau
kejaksaan untuk memberitahukan mereka tentang Dafa. Semakin saya
belajar Fa dan semakin berkultivasi lebih baik, saya memahami
ketakutan saya adalah suatu keterikatan hati yang disebabkan oleh
konsep manusia dan adalah akibat dari keyakinan saya terhadap Guru
dan Fa yang kurang kuat.
Guru berkata, “Polisi juga adalah kehidupan yang menanti
penyelamatan.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Great New York tahun
2013”)
Selama kita memperlakukan orang-orang yang bekerja di lembaga hukum
sebagai makhluk hidup, dan berbicara tentang Dafa dengan hati yang
berbelas kasih dan tidak egois, mereka tidak akan berpikiran buruk,
meskipun mereka tidak memahami kita.
Guru berkata, “Seseorang yang sepenuhnya berpijak di atas Fa siapa
pun juga tidak dapat mengusiknya.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa
di San Francisco, 2005”)
Betapa beruntungnya kita, hidup pada waktu Dafa disebarkan. Saya
akan menyayangi kesempatan berharga ini, percaya kepada Guru dan Fa
dengan sepenuh hati, berkultivasi diri dengan kokoh dan melakukan
tiga hal dengan baik, memenuhi sumpah prasejarah saya, dan tidak
menyianyiakan penyelamatan belas kasih Guru.
Terima kasih Guru!
Chinese version click here
English
version click here